Berita Arema
Berita Arema Hari Ini Jumat 21 Agustus Populer: Fakta Pemain Baru & Alasan Pelatih Asing Prioritas
Berikut berita Arema hari ini Jumat 21 Agustus 2020 populer: fakta pemain baru, alasan pelatih asing jadi prioritas & mundurnya Oh In Kyun
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Arema hari ini Jumat 21 Agustus 2020 tentang fakta pemain baru Arema FC.
Selain itu berita Arema hari ini populer lain juga mengulas alasan pelatih asing jadi prioritas daripada pelatih lokal.
Terakhir, berita Arema hari ini membahas Oh In Kyun resmi mundur dari Arema FC menyusul Jonathan Bauman.
Selengkapnya, simak uraian di bawah ini:
1. Fakta Pemain Baru

Arema FC resmi merekrut 2 pemain baru asal Brazil, Pedro Henrique (19) dan Hugo Guilherme (18).
Dua pemain ini bergabung dengan tim Arema FC sejak datang Selasa (18/8/2020).
Pedro Henrique berposisi sebagai striker. Sedangkan Hugo Guilherme berposisi sebagai stopper.
Dua pemain asing ini belum dapat didaftarkan karena masih harus menunggu bursa transfer putaran kedua Liga 1 2020.
Berikut fakta-fakta pemain baru Arema FC Pedro Henrique dan Hugo Guilherme:
- Investasi jangka panjang
Manajemen merekrut dua pemain asing ini sebagai investasi jangka panjang untuk menatap kompetisi putaran kedua dan musim 2021-2022.
"Brasil termasuk negara produsen pemain berkualitas. Kebetulan Arema FC mendapat tawaran untuk merekrut pemain pemain muda. Mereka juga ingin berkompetisi di Indonesia."
"Maka kami menyambutnya. Ini bagian dari investasi jangka panjang. Perekrutan Hugo dan Pedro adalah menaturalisasinya."
"Karena itu diharap rekrutmen inisiatif dari manajemen ini mendapat apresiasi dari federasi dan pemerintah," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema FC dalam rilis yang diterima SURYAMALANG.COM, Kamis (20/8/2020).
- Status istimewa
Pedro Henrique dan Hugo Guilherme menyandang status istimewa.
Pasalnya, mereka diproyek sebagai motivasi bagi pemain lokal sehingga menstimulasi hadirnya persaingan yang sehat antarpemain.
Dengan kata lain, keduanya masuk sebagai pemain binaan yang diproyeksikan menjadi aset untuk meningkatkan kualitas sepak bola, baik bagi Arema FC maupun timnas pada akhirnya.
"Investasi pemain asing muda ini penting karena untuk merangsang pembinaan usia dini agar menciptakan iklim persaingan yang kompetitif."
"Selain itu, klub dapat mengelola pemain menjadi aset klub yang berharga saat menghadapi musim rekrutmen pemain baru," ujar Ruddy Widodo.
- Misi bagi Timnas
Menurut Ruddy, momentum Piala Dunia U-20 2021 juga merangsang persaingan para pemain pemain muda.
Bahkan pemain dari luar Indonesia pun ingin meniti karier di Indonesia.
Diharap kondisi ini menciptakan persaingan berkualitas sehingga mampu merangsang para pemain lokal.
"Tanpa bermaksud mengurangi rasa hormat kepada para pemain lokal di Timnas. Investasi jangka panjang pemain-pemain asing ini diharap juga ada transfer pengetahuan, dan skill antara pemain asing dan lokal."
"Dampaknya pasti akan positif dan kelak akan dirasakan terjadi peningkatan kualitas," terang pria asal Madiun itu.
Ruddy mengajak semua pihak agar tidak apriori terhadap hadirnya pemain asing usia muda, utamanya di Arema FC.
"Bagi kami, Akademi Arema juga dapat menimba ilmu dari dua pemain tersebut. Brasil mampu memproduksi pemain pemain muda berkualitas, dan didistribusikan serta banyak diminati berbagai negara," jelasnya.
- Mulai latihan
Di sisi lain meskipun datang dengan status istimewa, kedua pemain tetap harus menjalani proses yang panjang.
Saat ini, keduanya sudah mengikuti setiap sesi latihan Arema FC di Stadion Kanjuruhan maupun menjalani fitnes.
Berdasarkan pengamatan tim pelatih, kedua pemain butuh kerja lebih keras untuk bisa memenuhi harapan. Namun, kesan positifnya, keduanya menunjukkan kesungguhannya dalam menjalani latihan.
"Mereka berdua sangat antusias. Namun, kondisi fisik harus ditingkatkan dan harus bekerja lebih keras," kata asisten pelatih Arema FC, Charis Yulianto dikutip dari Kompas.com
- Butuh waktu adaptasi
Untuk saat ini Charis Yulianto belum bisa memberi penilaian karena keduanya baru tiba di Malang.
Faktor adaptasi menjadi ikut diperhatikan tim pelatih, apalagi keduanya juga langsung bersedia ikut latihan walaupun baru tiba.
"Mungkin baru beberapa hari di Malang, mungkin butuh penyesuaian. Untuk jet-lag atau faktor usia tidak juga, tergantung pemain itu sendiri. Namun, idealnya penyesuaian dengan kondisi dan cuaca butuh 5-7 hari," ucap asisten pelatih berusia 42 tahun.
- Status pemain baru menunggu pelatih utama
Charis Yulianto mengaku masih belum punya rencana untuk kedua pemain tersebut.
Status keduanya di tim utama akan ditentukan saat pelatih kepala yang baru datang.
"Kami belum ada rencana untuk kedua pemain tersebut. Arahan dari Pak Ruddy (General Manager Arema FC) cuma disuruh melihat, sambil menunggu pelatih datang,” tutur asisten pelatih asal Blitar itu.
"Kebutuhan posisi apa yang harus kami tambal nanti pelatih kepala yang lebih tahu," katanya.
- Jejak karir Pedo dan Hugo
Sebelum ke Arema FC, Pedro tercatat sebagai striker klub GD Chaves U-19 yang berkompetisi di Portugal Liga Juniores U-19 musim 2019-2020.
Sedangkan Hugo Gilherme Correa Grillo sebelumnya merumput di Cuiaba Esporte Clube U-20 pada Copa do Brasil U-20 dan Sao Paulo Youth Cup.
2. Alasan Pelatih Asing Prioritas

Arema FC tidak lagi melirik pelatih lokal sejak musim 2018.
Joko Susilo menjadi pelatih lokal terakhir di Singo Edan pada musim 2018.
Arema FC mengarahkan 'kiblat' ke Eropa Timur dengan menggandeng pelatih asal Slovenia Milan Petrovic pada awal musim 2018.
Lalu manajemen merekrut Milomir Seslija.
Arema FC mengubah arah 'kiblat' ke Amerika Latin pada musim 2020 dengan merekrut Mario Gomez.
Tapi, mantan pelatih Persib Bandung itu tidak berjodoh dengan Arema FC.
Mario Gomez memutuskan pergi jelang lanjutan Liga 1 2020.
Kini kabarnya pelatih baru Arema FC berasal dari Brasil.
Padahal Liga 1 musim 2020 lebih 'ringan' karena tidak ada degradasi.
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo mengatakan sebenarnya kualitas pelatih asing dan pelatih lokal tidak jauh berbeda.
"Mungkin cara melatih hampir sama, tetapi perbedaan ada pada mental," kata Ruddy Widodo dikutip dari Kompas.com: "Alasan Arema FC Tak Lagi Lirik Pelatih Lokal"
Menurutnya, Arema FC di bawah dukungan Aremania punya standar sangat tinggi.
Berdasarkan pengalaman tingginya tuntutan tidak hanya dirasakan pelatih, tetapi kadang merembet pada kehidupan personal pelatih.
Masalah-masalah nonteknis seperti ini kadang ikut mempengaruhi performa pelatih di lapangan.
Karena itu, dengan pertimbangan yang masak, akhirnya saat ini pelatih asing masih menjadi prioritas.
"Banyak pelatih yang bilang kuat. Dia memang kuat, tetapi apakah keluarganya kuat. Berdasarkan pengalaman saya seperti itu."
"Pelatihnya kuat, tetapi apakah anak istrinya juga kuat?" tutur Ruddy Widodo.
"Aremania ini grade-nya tinggi. Orang–orang tahu itu," katanya.
Selain itu, manajemen juga tidak mau coba-coba.
Meskipun tekanan lanjutan Liaga 1 2020 lebih ringan karena tidak degradasi, manajemen memiliki gambaran panjang untuk musim 2021 yang pasti jauh lebih berat dengan lima tim degradasi.
"Tidak bisa mentang-mentang tidak ada degradasi, bisa seenaknya sendiri. Tidak bisa itu," katanya.
3. Oh In Kyun resmi mundur dari Arema FC

Kabar mengejutkan kembali datang dari Arema FC, Oh In Kyun, pemain asing asal Korea mundur dari Arema.
Pamitnya Oh In Kyun dari Arema FC melengkapi deretan nama pemain dan pelatih asing yang mundur jelang kembali bergulirnya kompetisi lanjutan Liga 1 2020 .
Setelah sebelumnya Mario Gomez pelatih kepala, Marcos Gonzales pelatih fisik dan Jonathan Bauman striker asal Argentina memutuskan untuk mundur dari Arema FC, kini giliran Oh In Kyun yang meninggalkan Singo Edan.
Playmaker asal Korea Selatan itu dipastikan mengikuti jejak Mario Gomez dan sahabatnya, Jonathan Bauman, untuk meninggalkan Arema FC.
"In Kyun itu sebenarnya tidak deal dengan manajemen. Kata agennya begitu. Dia tidak sepakat dengan surat keputusan dari PSSI," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo pada Surya, Kamis (20/8/2020) malam.
Kabar ini cukup mengagetkan, pasalnya sebelumnya In Kyun melalui agennya, Gabriel Budi mengatakan pada manajemen Arema FC, jika ia sepakat dan mau tetap di Arema FC meski ada pemangkasan gaji.
Hanya saja In Kyun memiliki permintaan khusus pada manajemen agar kontraknya diperpanjang sampai musim depan, lantaran tahun depan ia akan menikah, sehingga ada jaminan musim depan sudah memiliki klub.
Nampaknya hal ini tak dapat dikabulkan manajemen karena In Kyun merupakan pemain 'bawaan' Mario Gomez, sementara kini Gomez sudah hempas dari Singo Edan.
Sementara itu, untuk Matias Malvino bek asal Uruguay yang kini belum dapat kembali ke Indonesia, manajemen memastikan Malvino masih ingin tetap membela Arema FC, dan tinggal mencari tiket untuk kembali ke Malang.
"Kalau Matias tinggal beli tiket ke Indonesia," ujarnya.
(Dya Ayu/Sarah/SURYAMALANG.COM)