Berita Malang Hari Ini
Melihat Proses Produksi Kopi dari Dalam Lapas Lowokwaru Malang, Kopi Siap Dipasarkan Keluar
Dalam sehari, mereka dapat menghasilkan 500 sachet kopi bubuk siap seduh yang memiliki berat 25 gram untuk satu sachetnya.
Penulis: Mochammad Rifky Edgar Hidayatullah | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : M Rifky Edgar H , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Lapas Kelas I Lowokwaru Malang tak hanya dikenal sebagai salah satu lapas tertua di Indonesia, namun juga memiliki program Bimbingan Kerja (Bimker) kepada para warga binaan yang keren.
Salah satu Bimker yang terus dikembangkan oleh Lapas Lowokwaru Malang adalah Bimker Kopi.
Di dalam Bimker Kopi tersebut, sejumlah narapidana yang telah dipilih diajak untuk memproduksi biji kopi menjadi kopi serbuk siap seduh.
Prosesnya pun dilakukan secara mandiri dan manual oleh warga binaan di dalam lapas.
Dalam sehari, mereka dapat menghasilkan 500 sachet kopi bubuk siap seduh yang memiliki berat 25 gram untuk satu sachetnya.
"Jadi kami di dalam Bimker ini kami mengajak warga binaan yang telah berstatus narapidana. Kami ajari mereka untuk memproduksi kopi hingga proses packaging," ucap Penanggungjawab Bimker Kopi Lapas Lowokwaru Malang, Pandu Prabowo.
Biji kopi yang diolah tersebut didapatkan dari biji kopi pilihan yang berada di lereng Gunung Arjuno, atau tepatnya berada di daerah Karangploso, Kabupaten Malang
Jenis kopi yang diolah di dalam Lapas Lowokwaru Malang merupakan kopi robusta dan arabika.
Keduanya dipilih, karena merupakan jenis kopi yang paling umum dirasakan oleh masyarakat Indonesia.
"Kami memang ingin mengangkat kopi dari lereng Gunung Arjuno. Terutama kopi Malang. Bukan tidak mungkin nanti kopi daerah Gunung Kawi, Jabung dan Dampit juga akan kami produksi di sini," ucapnya.
Dalam proses produksinya, biji kopi tersebut kemudian di sangrai di sebuah wajan yang cukup besar.
Kemudian dihaluskan menggunakan mesin grinder untuk dijadikan bubuk kopi.
Baru setelah itu, bubuk kopi tersebut dikemas ke dalam kemasan sachet berukuran 25 gram siap minum dan kemasan 80 gram kopi bubuk.

"Memang sasaran kami kan untuk warga binaan juga di dalam lapas. Jadi kami buat kopi sekali tuang, yakni bubuk kopi dan gula biar keliatan lebih praktis saat dikonsumsi," ucapnya.