Berita Batu Hari Ini
Sudah Gelar Belajar Tatap Muka, Siswa SMKN 2 Batu Wajib Berbagi Lokasi Selepas Pulang Sekolah
Para pelajar di SMKN 2 Kota Batu kini telah melaksanakan belajar tatap muka.
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU – Para pelajar di SMKN 2 Kota Batu yang melaksanakan belajar tatap muka wajib membagikan lokasi terkini melalui aplikasi WhatsApp kepada guru pengampu setelah pulang sekolah. Kepala Sekolah SMKN 2 Batu, Heni Mahendrayani, menjelaskan hal tersebut dilakukan agar guru mengetahui kalau pelajar langsung pulang ke rumah selepas dari sekolah.
Dengan adanya pemantauan yang ketat itu, diharapkan pembelajaran tatap muka yang sudah dimulai sejak 18 Agustus lalu itu berjalan efektif dan aman karena masih dalam masa pandemi.
“Pengamanannya super ketat, ketika anak pulang, harus membagikan lokasi secara langsung agar terpantau. Melalui Itu, upaya untuk desain tatap muka benar-benar efektif dan aman,” ujar Heni saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (24/8/2020).
Heni menerangkan, di hari ketiga masa pembelajaran tatap muka, belum ada kendala yang dihadapi.
Para siswa yang hadir ke sekolah separoh dari 25 persen kapasitas kelas.
Mereka pun harus mendapatkan surat izin dari orangtua jika ingin sekolah.
Pihak sekolah telah mendesain dengan cermat formulir dan pembagian terhadap pelajar yang masuk ke sekolah.
Adanya formulir persetujuan dari orangtua tersebut dibuat agar kapasitas pelajar dapat dikendalikan dan orangtua mengetahui kalau anaknya berangkat sekolah.
“Sisanya yang tidak tatap muka, tetap daring. Kami sudah punya pemetaan mata pelajaran mana yang daring dan tatap muka,” terangnya.
Ada 525 siswa di SMK N 2 Batu, Heni memberlakukan hanya 60 pelajar saja yang datang ke sekolah per hari.
Tidak ada shift karena sekolah memiliki memiliki ruangan yang memadai.
“Satu ruang prinsipnya 10 sampai 15 siswa, tapi faktanya banyak tidak sampai 10. Ini kan masih uji coba se Jatim untuk sekolah yang dalam pengelolaan provinsi. Ada sekolah yang dirujuk untuk uji coba, Batu ini ada tiga menurut nota dinas Kacabdin. SMA Al Izzah, SLB Negeri dan SMK N 2,” tuturnya.
Jadwal pelajar yang masuk mulai pukul 7.30-11.00 WIB.
Selanjutnya masuk pukul 8.00-11.30 WIB.
Ada tiga jam setengah pembelajaran di dalam ruangan secara tatap muka, tanpa jam istirahat.
Begitu selesai belajar, para pelajar langsung pulang.
“Pengkondisian 45 menit antara lain cek protokol kesehatan, kami berikan vitamin C, gerak badan sambil caring. Masuk kelas dipandu teman-teman, ngaji sebentar, lalu belajar,” urainya.
Dalam 10 hari, pelajar berkesempatan mengikuti pelajaran tatap muka sekali.
Jika zona Kota Batu membaik, maka dimungkinkan tatap muka dilakukan dalam lima hari sekali, artinya seminggu sekali.
Di tempat terpisah, Ketua Satgas Covid-19 SLBN Batu, Ikhwanto mengatakan proses belajar tatap muka berjalan dengan baik.
Meskipun begitu, pihak sekolah menyediakan protokol kesehatan sesuai standar.
"Kendala masih belum ada, dan Alhamdulillah saat masuk sekolah ini anak-anak sudah bisa tertib. Kami juga telah memenuhi protokol kesehatan," terangnya.
Ada 120 pelajar di SLB N Batu, satu kelas hanya bisa diisi enam pelajar yang setiap minggunya diberikan jatah dua hari untuk pelaksanaan tatap muka.
Masing-masing jenjang berbeda waktu pembelajarannya.
"Untuk pelajar SD waktunya 1 jam, SMP 3 jam dan SMA 4 jam. Kami juga menggilir masuknya anak anak agar tidak terjadi penumpukan di jalan menuju kelas," tambahnya.
Sementara koordinasi dengan Pemerintah Kota Batu dilakukan melalui Kantor Cabang Dinas Pendidikan ke Pemkot Batu.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengatakan kalau SMK dan SMA kewenangannya berada di tingkat pemerintahan provinsi.
Pemkot Batu sekadar memantau protokol kesehatan yang berada di wilayahnya.
“Sehingga kami sebagai daerah yang nanti, insya Allah saya suruh untuk bisa memantau apakah protokol kesehatannya sudah dijalankan dengan baik,” ujar Dewanti singkat.