Masa Suram Taufik Hidayat, Pemain Arema FC Dibekukan 5 Tahun, Diputus Pacar Jadi Pemain Bola Kampung
Masa suram Taufik Hidayat, pemain Arema FC yang pernah dibekukan 5 tahun, diputus pacar, banting stir jadi pemain bola kampung.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Salah satu pemain Arema FC, Taufik Hidayat menuai kisah panjang untuk jadi pemain bola.
Taufik Hidayat pernah mendapat sanksi 5 tahun vakum dan dibekukan dari sepak bola Indonesia saat bersama PSIS.
Setelah itu, 5 tahun bagaikan masa suram untuk Taufik Hidayat yang juga diputus pacar dan susah cari kerja.
Taufik Hidayat merupakan pemain sepak bola asal Demak, Jawa Tengah yang mengawali karirnya dari kecil.
"Saya di SSB Tugu Muda sejak kelas 3 SD hingga SMP. Setelah itu pindah ke SSB Bhaladika," katanya saat dihubungi Tribunjateng.com (grup SURYAMALANG.COM) Rabu, (26/8/2020) malam.
Dari menimba ilmu sepak bola di dua SSB tersebut, Taufik hidayat bisa menembus tim PSIS U-18, Diklat Salatiga, Porprov Semarang, PS Beltim, dan PON Jateng.
Bahkan pernah pula masuk skuad Persib Bandung U-21.
"Kemudian masuk PSIS 2014 dengan status magang waktu itu.
Awal masa persiapan berjalan sekira 2 bulan.
Alhamdulillah saya naik status dari pemain magang jadi pemain profesional.
Dikontrak PSIS selama 1 tahun," tutur pemain yang berasal dari Kampung Kauman, Desa Purwosari, Kecamatan Sayung, ini.
Namun sayang sekali, tahun pertama debutnya sebagai pemain profesional berakhir tragis.
Taufik Hidayat satu di antara pemain yang kena sanksi berat karena terlibat sepak bola gajah dalam laga PSS vs PSIS.
Taufik Hidayat dihukum 5 tahun tidak boleh berkompetisi di sepak bola Indonesia.
"Sangat drop saat itu, tidak ada penghasilan lain selain main bola. Melamar kerja di pabrik tidak ada panggilan. Ditinggal pacar pula," kata alumnus SMAN 1 Karangtengah itu.
Kendati demikian, ia tidak mau berkubang dalam keterpurukan.
Mimpi menjadi pemain sepak bola profesional tidak ia lupakan.
Taufik Hidayat menolak menyerah.
Setelah kena sanksi, Taufik Hidayat merambah ke pertandingan sepak bola antarkampung.
Dari situ, kata Taufik Hidayat, pundi-pundi rezeki mulai terkumpul.
Lalu, kemudahan itu datang.
Pada 2017, PSSI memutihkan hukumannya.
Taufik Hidayat bebas dari sanksi.
"Kembali bela PSIS, dan bisa bawa promosi ke liga 1," ucapnya.
Setelah sukses membawa Mahesa Jenar kembali ke kasta tertinggi liga Indonesia, Taufik menambah pengalaman dengan membela klub-klub besar liga Indonesia.
Tim seperti Bali United dan PSM Makassar pernah dibelanya.
Taufik Hidayat berharap ada anak muda Demak yang mengikuti jejaknya.
Dia berpesan jangan setengah-setengah mewujudkan cita-cita dan tujuan.
"Fokus dan maksimalkan semua yang kalian punya. Insya Allah hasil itu ada."
"Kalau teman-teman kalian latihan seminggu cuma 3-4 kali, kalian harus latihan 5-6 kali biar lebih baik dari teman kalian," katanya memberi pesan.
Tak hanya itu, dia juga mengatakan, dukungan dari keluarga merupakan faktor penting untuk mewujudkan cita-cita menjadi pemain sepak bola.
"Harapan untuk kotaku Demak, semoga SSB di Demak semakin banyak dan berkualitas agar dapat menciptakan pemain-pemain yang berkualitas dan bisa mengangkat tim Kota Demak," ujarnya pemain kelahiran 20 Maret 1993 itu mengakhiri.
Kini, Taufik Hidayat bergabung dengan Arema FC untuk Liga 1 2020 sejak awal tahun lalu,
Taufik Hidayat bernomer punggung 26 dan berposisi sebagai pemain belakang di klub Singo edan.
Taufik Hidayat mengaku tak perlu waktu lama bagi dirinya untuk memberikan jawaban saat diajak bergabung ke Arema FC oleh Charis Yulianto Asisten Pelatih Arema FC.
"Jujur saya tidak menyangka dapat tawaran dari tim sebesar Arema FC dan alhamdulillah bisa bergabung dengan Arema FC. Bagi saya Arema FC tim besar, skuad mereka bagus dan memiliki suporter yang fanatik," kata Taufik Hidayat, Rabu (15/1/2019).
Baginya tak perlu berpikir dua kali untuk memperkuat tim seperti Arema FC.
Selain karena nama besar Arema FC, juga karena masih di tanah Jawa yang lebih dekat dari rumahnya di Demak.
"Cukup hitungan jam saja untuk memutuskan gabung, tidak lama begitu dapat tawaran dari Pak Charis. Pertimbangannya dekat dengan rumah, masih Jawa, makanannya cocok. Insyallah keluarga juga ikut ke Malang," ujarnya.
Taufik Hidayat mengaku selain dapat tawaran dari Arema FC, Ia juga mendapat tawaran dari klub lain.
"Tawaran ada dari klub lain, beberapa. Cuma saya pilih Arema," terang Taufik Hidayat.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/taufik-hidayat-pemain-arema-fc-mantan-skuad-psis.jpg)