Berita batu Hari Ini
Tarik Wisatawan, Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu Bentuk BTM
Dinas Pariwisata Kota Batu membentuk Batu Tourism Mall (BTM) yang menjadi pusat informasi pariwisata.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BATU – Dinas Pariwisata Kota Batu membentuk Batu Tourism Mall (BTM) yang menjadi pusat informasi pariwisata.
Pembentukan BTM menjadi upaya Pemkot Batu untuk memulihkan perekonomian dari sektor pariwisata.
Pasalnya, sektor pariwisata sempat terhenti aktivitasnya selama empat bulan lebih.
Dengan adanya BTM, Dinas Pariwisata optimis target 2 juta pengunjung hingga akhir tahun ini bisa dipenuhi.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Arief As Sidiq menjelaskan, BTM dijalankan dengan layanan satu pintu. Fasilitas ini ditempatkan di sekitaran Alun-alun Kota Batu.
Program itu akan menggandeng seluruh pelaku usaha pariwisata di Kota Batu. Mulai dari homestay, hotel, UMKM, tour and travel dan pariwisata lainnya.
Upaya untuk meningkatkan kunjungan terus dilakukan salah satunya dengan menggandeng pelaku usaha pariwisata.
"Ini fasilitas untuk meningkatkan pelayanan pariwisata. Kami berupaya bagaimana caranya meningkatkan kunjungan wisatawan. BTM ini permanen," ujar Arief.
Wisatawan yang ingin mendapatkan informasi segala hal tentang pariwisata dapat datang langsung ke BTM. Mereka juga bisa mendapatkan informasi tarif.
Di tempat terpisah, Tenaga Ahli Wali Kota Batu Bidang Pariwisata, Ahmad Faidlal Rahman, mengatakan BTM merupakan layanan pariwisata yang disediakan oleh Pemkot Batu untuk menginformasikan wisatawan tentang pariwisata di Kota Batu.
Tujuan untuk mempertemukan antara para pelaku usaha pariwisata dengan wisatawan.
"Nanti layanan ini mengarah kepada integrasi pelayanan dengan mengedepankan sistem satu pintu atau one gate system," katanya.
Terdapat berbagai layanan seperti informasi, promosi, konsultasi dan transaksi.
Konsultasi yang dimaksud wisatawan bisa bertanya mengenai tempat-tempat wisata di Kota Batu dan akan diberikan ulasan oleh petugas yang ada.
"Untuk layanan transaksi tentunya akan menyambungkan pembayaran antara wisatawan dengan provider atau pelaku usaha pariwisata," katanya.
Kedepannya sistem ini akan dikembangkan melalui bentuk aplikasi supaya memudahkan masyarakat.
Pelaku usaha pariwisata tidak dikenakan biaya atau gratis untuk ikut dalam program BTM.
Akhir pekan lalu, jumlah wisatawan yang datang ke Kota Batu membludak.
Akibatnya, okupansi beberapa hotel di Kota Batu naik. Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi mengatakan, kenaikannya bisa sampai 100 persen.
"Akhir pekan dan liburan panjang okupansinya naik. Bisa 80 persen hingga 100 persen," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Direktur PT Selecta tersebut.
Jumlah pengunjung yang memadati hotel merupakan setengah dari batas tertinggi sesuai peraturan sepanjang pandemi Covid-19 atau di masa transisi adaptasi kebiasaan baru.
Kenaikkan itu pun diharapkan bisa mengimbangi biaya operasional penginapan.