Berita Arema Hari Ini

Berita Arema Hari Ini Rabu 2 September: Fakta Terbaru Calon Pelatih & Mengubah Sistem Kontrak DP

Rangkuman Berita Arema Populer Hari Ini Rabu 2 September 2020, Diantaranya membahas fakta terbaru calon pelatih Arema FC.

Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Kolase SURYAMALANG.COM/Dya Ayu/www.sports442.com
ILUSTRASI - Ruddy Widodo dan Calon Pelatih Baru Arema FC dalam artikel Berita Arema Hari Ini Rabu 2 September 

Penulis: Ratih Fardiyah , Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM - Berikut rangkuman Berita Arema Populer Hari Ini Rabu 2 September 2020 membahas seputar pemain dan manajemen tim Singo Edan.

Satu dari berita Arema hari ini menyoroti tentang fakta terbaru calon pelatih Arema FC yang sudah bergabung di grup WhatsApp ofisial.

Berita Arema lainnya juga menyajikan tentang Manajemen Arema FC memastikan tak akan lagi menggunakan sistem kontrak menggunakan DP (Down Payment) atau uang muka.

Selengkapnya, langsung saja simak berita Arema hari ini populer yang telah tim SURYAMALANG.COM rangkum.

1. Meski Belum Datang dan Teken Kontrak, calon pelatih Arema FC Sudah Masuk ke Grup WA Ofisial Tim

Charis Yulianto dan calon pelatih baru Arema FC Carlos Carvalho
Charis Yulianto dan calon pelatih baru Arema FC Carlos Carvalho (Suryamalang.com/kolase Bolasport.com/)

Manajemen Arema FC membeberkan fakta baru soal calon pelatih anyar, pengganti Mario Gomez. Sebelumnya, Arema FC mengatakan telah bersepakat dengan pelatih asal Brasil yang santer dikabarkan Carlos Oliveira.

Kini, Manajemen Arema FC menuturkan jika pihaknya telah memasukan si pelatih tersebut dalam grup WhatsApp ofisial tim, meskipun belum teken kontrak dan datang ke Indonesia.

"Saya pokoknya tidak mau menyebut nama sampai nantinya dia tiba di Malang dan dikenalkan sebagai pelatih baru Arema FC. Yang jelas kami sudah sepakat. Bahkan dia sudah kami masukan di grup ofisial tim agar koordinasinya lebih mudah. Khususnya soal program latihan tim," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo saat ditemui di kantor Arema FC, Selasa (1/9/2020).

Ruddy menjelaskan kendala yang dialami Arema FC dan seluruh klub peserta Liga 1 lainnya dalam mendatangkan pemain dan pelatih asing ialah aturan Pemerintah Republik Indonesia melalui Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, soal larangan sementara bagi orang asing untuk masuk maupun transit di wilayah Indonesia dalam Peraturan Menteri Hukum Dan HAM Nomor 11 Tahun 2020.

"Kendalanya cuma itu. Kasusnya sama dengan Matias Malvino. Secara administrasi sudah clear semua. Tinggal datang. Saya rasa ini mungkin dialami semua klub, tidak hanya Arema FC," jelasnya.

Sementara itu saat Surya mengkonfirmasi soal kebenaran pelatih baru sudah dimasukan grup Whatsapp ofisial tim pada Asisten Pelatih Arema FC, Charis Yulianto, pihaknya membenarkan soal kabar tersebut.

Namun, Charis enggan mengatakan nama siapa pelatih tersebut.

"Ya, kami sudah komunikasi di grup dengan staff pelatih yang lain terkait program kedepannya," terang Charis Yulianto.

Meski manajemen dan staf pelatih Arema FC tak mau membuka identitas pelatih baru, namun Carlos Oliveira pelatih asal Brasil yang sebelumnya pernah berkomunikasi dengan Surya lewat instagram pribadinya, membenarkan dirinya sudah bersepakat dengan Arema FC dan tinggal menunggu izin keberangkatan ke Indonesia.

2. Manajemen Arema FC memastikan tak akan lagi menggunakan sistem kontrak menggunakan DP (Down Payment) atau uang muka

General Manager Arema FC, Ruddy Widodo
General Manager Arema FC, Ruddy Widodo (SURYAMALANG.COM/Dya Ayu)

Kebijakan ini dihapus karena kejadian kerugian yang telah dialami saat wabah corona ini.

Arema FC harus ditinggalkan pelatih kepala mereka, Mario Gomez yang sebelumnya sudah menerima DP saat awal kontrak namun tak bisa bertahan dan juga beberapa pemain yang ternyata tak berjodoh lama dengan Arema FC.

"Iya kami sudah tidak memberikan DP pada pemain ataupun pelatih. Ini nanti akan kami sampaikan di awal kontrak. Kami, 18 klub Liga 1 bersepakat untuk menghilangkan tradisi DP karena memang memberatkan klub," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo pada Surya, Selasa (1/9/2020).

Ruddy menjelaskan, DP dinilai memberatkan klub karena semisal anggaran Arema 30 miliar permusim, direksi harus sudah menyiapkan Rp 7,5 M di awal untuk DP.

Sementara sisanya dibayar sesuai gaji, namun ketika di perjalanannya si pemain atau pelatih tak berjodoh dengan tim dan akhirnya pisah, uang DP yang diberikan tak bisa kembali.

"Dan itu cuma ada di Indonesia setahu saya. Pemain asing yang belum pernah bermain disini tidak ada DP, mereka langsung kontrak dan gaji tiap bulannya," jelasnya.

Seperti diketahui, mundurnya Mario Gomez musim ini membuat Arema FC rugi besar.

Sebab Mario Gomez telah menerima DP dengan nilai yang cukup fantastis.

Apalagi pelatih asal Argentina itu dikontrak dengan nilai termahal dalam daftar pelatih Arema selama ini.

Nyatanya, baru bekerja dua bulan kemudian kompetisi dihentikan, Mario Gomez kembali ke pelukan Borneo FC, klub lamanya musim lalu.

3. Arema FC Mulai Bayar Gaji Pemain dan Staf Pelatih Sebesar 50 Persen

Para pemain Arema FC saat menjalani latihan perdana di stadion Kanjuruhan. Tim Arema FC akan menjalani latihan peningkatan fisik di Kebun Raya Purwodadi pada sabtu (22/8/2020)
Para pemain Arema FC saat menjalani latihan perdana di stadion Kanjuruhan. Tim Arema FC akan menjalani latihan peningkatan fisik di Kebun Raya Purwodadi pada sabtu (22/8/2020) (SURYAMALANG.COM/Dya Ayu)

Klub-klub Liga 1 mulai bulan September ini hingga Februari mendatang diwajibkan membayar gaji pemain dan staf pelatih sebesar 50 persen. Regulasi ini mengadopsi dari surat keputusan yang ditetapkan PSSI, yakni klub wajib memberikan gaji sebesar 50 persen mulai satu bulan sebelum kompetisi dimulai pada 1 Oktober mendatang.

Sebelumnya sejak bulan Maret-Agustus para pemain dan staf pelatih diberikan gaji sebesar 25 persen dari nilai kontrak awal, karena kompetisi dihentikan lantaran wabah corona. Saat masih menganut sistem gaji 25 persen, pengeluaran Arema FC untuk membayar gaji pemain dan pelatih sekitar Rp 575 juta. Kini tinggal dikalikan dua karena klub wajib membayar 50 persen.

"Untuk total keseluruhannya masih belum kami hitung, karena sudah tidak ada Mario Gomez, Marcos, Bauman dan Oh In Kyun. Tapi belum kami hitung pastinya berapa. Makanya target kami awal September ini masalah rekontrak sudah beres karena bulan September gaji sudah 50 persen," kata General Manager Arema FC, Ruddy Widodo saat menjawab pertanyaan Surya, Selasa (1/9/2020).

Beruntungnya mulai bulan September ini subsidi dari operator Liga juga sudah mulai turun sebesar Rp 800 juta, sehingga beban pengeluaran klub dapat terbantu.

"Kalau dapat subsidi alhamdulilah. Tapi memang seharusnya dapat subsidi mulai bulan ini. Kami belum menghitung Rp 800 juta itu cukup atau tidak. Mudah-mudahan cukup, kalau tidak ya pakai uang owner lagi," jelasnya.

Lebih lanjut Ruddy menuturkan, meski dalam keadaan sulit dan tanpa subsidi seperti beberapa bulan sebelumnya, pembayaran gaji para pemain dan staf pelatih Arema FC, tak pernah lewat bulan.

"Kalau Arema itu pembayarannya pokoknya akhir bulan, mulai tanggal 25-30. Alhamdulillahnya meskipun serba sulit karena wabah ini, selama ini kami tidak pernah lewat bulan memberi gaji," beber pria asal Madiun itu.

(Dya Ayu/Ratih Fardiyah/SURYAMALANG.COM)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved