Travelling
Benda Bersejarah Banyuwangi Di Pameran Kepurbakalaan, Ada Tempayan dari Dinasti Tang China
Ada tempayan dari Dinasti Tang China abad 7-10, wadah penutup Dinasti Ming abad ke-14, guci song (kelapa) Dinasti Song abad 9-12,
Penulis: Haorrahman | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Haorrahman , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Beragam benda bersejarah Banyuwangi dipamerkan di "Pameran Kepurbakalaan", di Kantor Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbupar), 3-5 September.
Ada tempayan dari Dinasti Tang China abad 7-10, wadah penutup Dinasti Ming abad ke-14, guci song (kelapa) Dinasti Song abad 9-12, dan lainnya
Semua benda bersejarah itu ditemukan di wilayah Banyuwangi.
Selain barang-barang dari berbagai dinasti China, juga terdapat benda-benda pusaka Banyuwangi lainnya.
Seperti satu set timbangan emas zaman Kerajaan Blambangan abad 14-18 Masehi.
Timbangan yang terbuat dari perak itu ditemukan di Pertanen, Jambewangi, Kecamatan Sempu.
Ada juga botol soda buatan perusahaan keluarga Belanda, Erven Lucas Bols, tahun 1575. Botol tersebut terbut dari keramik dan berkapasitas satu liter.
Berbagai benda purbakala dan benda kuno berbahan batu, tanah liat, keramik, hingga kayu juga ditampilkan pada pameran tersebut.
Bentuknya bermacam-macam, ada keris, tombak, arca, lingga yoni, hingga lemari rias kuno.
Kepala Disbupar Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan Banyuwangi memiliki kisah masa lalu yang menarik.
"Bagaimana kisah Kerajaan Blambangan dan Macan Putih yang turut andil dalam sejarah Banyuwangi," kata Bramuda.
Bramuda mengatakan kisah sejarah itulah yang harus diteruskan pada generasi muda Banyuwangi.
"Anak cucu kita harus diceritakan sejarah yang mengandung kisah-kisah heroik zaman dahulu," kata Bramuda.
“Kegiatan ini untuk menumbuhkan cinta kebudayaan Banyuwangi pada generasi milenial,” tambah Bramuda.
Bramuda menambahkan saat ini Disbupar telah memiliki museum benda-benda purbakala. Selanjutnya akan membangun museum Banyuwangi Tempo Doeloe.