Travel Malang
5 Destinasi Wisata di Malang untuk Akhir Pekan, Ada Air Terjun, 'Taj Mahal', Hingga Wisata Sejarah
Sektor pariwisata di Kabupaten Malang mulai bergeliat kembali, setelah sempat ditutup akibat pandemi Covid-19.
Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: isy
Tidak jarang, kata Deden, warga yang melintas mampir untuk menunaikan ibadah.
“Mudah-mudahan dengan keindahan dan keunikannya, bisa membuat orang datang untuk beribadah,” ucap Deden.
Deden menyebut Masjid Salman Al Farisi kini dikelola dengan baik.
Suasana sepi di sekitar masjid diharapkan dapat memberi ketenangan untuk masyarakat yang menjalankan ibadah.

4. Candi Ganter Peninggalan Kerajaan Singhasari
Satu lagi wisata pra sejarah salah satu peninggalan Kerajaan Singhasari Candi Ganter di Kabupaen Malang di resmikan.
Bupati Malang meresmikan Candi Ganter di Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang menjadi destinasi pariwisata baru.
"Ini hanyalah seremonial peresmian saja, dan bukan untuk dibuka umum jadi belum dibuka sepenuhnya," kata Sanusi usai meresmikan Candi Ganter di Kantor Desa Tulungrejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, Rabu (15/7/2020).
Candi Ganter diketahui baru saja ditemukan oleh masyarakat setempat.
Candi itu diyakini sebagai salah satu peninggalan Kerajaan Singhasari.
"Candi Ganter nantinya akan menjadi destinasi wisata Desa Tulungrejo dan dapat diakses untuk umum," ungkap Sanusi.
Sanusi menyerahkan langsung pengelolaan Candi Ganter kepada Pemerintah Desa Tulungrejo.
"Secara pengelolan nanti akan diserah pihak desa. Namun kami bantu untuk apa saja yang perlu dan dibutuhkan," beber Sanusi.
Sanusi meminta Dinas Pariwisata Kabupaten Malang agar selalu merawat situs peninggalan sejarah di wilayahnya.
Sanusi menyakini, Candi Ganter punya potensi untuk dikembangkan.
"Karena di Kabupaten Malang ini banyak situs peninggalan sejarah yang kurajg terawat, kami ingin Candi Ganter bisa dirawat dan dikembangkan jadi tempat wisata," jelas Sanusi.

5. Desa Wisata Boon Pring Tambah Koleksi Tanaman Bambu
Desa wisata yang berada di Desa Sanankerto Kecamatan Turen Kabupaten Malang itu ingin menjadikan kawasan seluas 36,8 hektar hutan bambunya sebagai kawasan museum hidup dengan jenis bambu terbanyak.
"Kami sedang membuat etalase dengan memperkaya varietas bambu yang kita miliki. Sekarang di sini sudah ada 72 jenis.
Rencananya kita akan memperkaya hingga 100 varietas bambu," kata Kepala Dusun Krajan, Djamaluddin.
Untuk bisa mencapai target ini, Desa Wisata Boon Pring dibantu oleh salah seorang peneliti dari LIPI.
Dan kini sedang diupayakan untuk membawa bibit bambu yang di Boon Pring belum ada untuk bisa ditanam di kawasan Desa Wisata Boon Pring ini.
Semangat melestrikan bambu sudah dilakukan sejak tahun 2015 lalu.
Desa Sanankerto yang sudah berdiri sejak tahun 1910 itu sudah digalakkan penanaman bambu oleh para tetua desa.
Kemudian di tahun 2015 dibuatkan poktan bambu agar bisa melestarikan bambu yang menjadi potensi desa.
Tahun 2016 lalu warga desa Sanankerto bersama-sama melakukan gerakan penanaman bambu sebagai 1.000 bibit.
Kini sudah menjadi kawasan hutan bambu yang kaya akan verietas.
Bahkan semua warga Desa Sanankerto mengira hanya ada 65 jenis verietas bambu di Desa Wisata Boon Pring.
Namun setelah diteliti oleh LIPI, jenis yang ada mencapai 72 jenis.
"Saat ini, sambil menunggu bibit varietas dari LIPI dikirim ke sini, kami menyusun format referensi tentang bambu. Mulai karekteristik, jenis hingga beda antar masing-masing jenis. Kami ingin nanti Boon Pring menjadi pusat refrensi bagi mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang bambu," tegas Djamaluddin.
Hingga saat ini, kawasan Desa Wisata Boon Pring terus ramai dikunjungi wisatawan.
Per hari pengunjungnya mencapai 200 orang. Belum lagi saat weekend pengunjung yang datang berwisata mencapai 500 orang.
Dengan tiket masuk yang hanya Rp 10.000 dan permainan wahana seharga paling mahal Rp 25.000 Desa Wisata Boon Pring sudah bisa mandiri bahkan memberikan pemasukan besar untuk kas desa.
Dengan adanya Desa Wisata Boon Pring ini, membuka lapangan kerja bagi warga.
Selain itu inovasi pembuatan handycraft dari bambu juga diberdayakan dari warga setempat