Berita Arema
Berita Arema Hari Ini Jumat 11 September Populer: Reaksi Tim Jadwal Padat Liga 1 & PON Jatim Kecewa
Berikut berita Arema hari ini Jumat 11 September 2020 populer: reaksi tim soal jadwal padat Liga 1 2020 dan Tim PON Jatim kecewa
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut berita Arema hari ini Jumat 11 September 2020 tentang reaksi tim soal jadwal padat Liga 1 2020.
Selain itu, berita Arema hari ini populer lain juga mengulas kekecewaan Tim PON Jatim pada Arema FC di laga uji coba.
Terakhir, berita Arema hari ini juga membahas skor akhir antara Arema FC vs Tim PON Jatim dan evaluasinya.
Selengkapnya, simak uraian di bawah ini:
1. Reaksi Tim Jadwal Padat Liga 1

Berikut tanggapan tim Arema FC tentang Jadwal pertandingan Arema FC lebih padat di Liga 1 2020 mendatang.
Kompetisi segera dimulai pada Oktober mendatang, namun pertandingan ini bakal mengulras fisik dan mental pemain.
Bagaimana tidak dalam kelanjutan Liga 1 2020 yang sempat berhenti terdapat sisa 31 pertandingan yang harus diselesaikan dalam kurun 22 pekan.
Sempat menimbulkan pro kontra namun tim Arema FC punya pandangan sendiri.
Melansir Kompas.com: Jadwal Lanjutan Liga 1 Padat dan Berat, Arema FC Tak Keberat, General Manajer Arema, Ruddy Widodo mengatakan pembagian jadwal dirasa sudah cukup baik dan rasional.
“Tidak apa-apa, contoh tanggal 2 Oktober main melawan Bhayangkara di Stadion PTIK. Tanggal 9 Oktober, jeda seminggu persis, melawan Persebaya,” kata Ruddy Widodo merinci skema tim pada tiga pertandingan pertama Arema.
"Tanggal 2 itu anak-anak paling langsung pulang, sampai Malang tanggal 3. Kemudian, main lagi tanggal 9. Jadi tanggal 8 berangkat, tidak masalah." tambahnya.
“Setelah tanggal 9 langsung pulang, mempersiapkan lawan Borneo FC tanggal 13. Saya rasa cukup waktunya,” imbuhnya.
Selain itu, pembagian jadwal juga dilakukan dengan sangat merata.
Setiap klub mendapatkan jatah pertandingan dan recovery sama, jadi tidak ada yang dirugikan atau diuntungkan.
Selain itu, Ruddy Widodo meyakini PT LIB selaku operator juga tidak asal dalam menyusun jadwal.
Ada proses yang melibatkan pakar-pakar termasuk perwakilan pemain.
“Jadi, sebelum jadwal dibuat, pembuat jadwal pasti hal yang pertama dilakukan adalah diskusi dengan dokter tim. Mungkin dokter tim timnas atau dokter (pakar yang mengerti sepak bola) lain, pasti itu,” tutur pria berkaca mata tersebut.
“Kemudian juga melibatkan teman-teman pemain, biasanya APPI. Jadi tidak masalah apalagi sudah sekitar jalur (lintas Jawa),” pungkasnya.
Jadwal liga 1 2020 sudah didepan mata namun pelatih baru Arema FC belum mendarat di Indonesia.
Kendati demikian, manajemen Singo Edan terlihat tenang.
Mereka mengatakan, meskipun belum datang secara fisik, pelatih kepala baru sudah ikut ambil peran dalam latihan beberapa pekan terakhir ini.
Calon pelatih Arema FC, Carlos Oliveira bakal mendarat di Indonesia pada akhir pekan ini.
Manajemen menilai kinerja Carlos musim ini untuk kelanjutan kontrak pada musim depan.
"Untung Liga 1 2020 tidak ada degradasi karena memang extraordinary. Ini kesempatan kami untuk mencoba pelatih baru."
"Kalau bagus, diteruskan. Kalau tidak bagus, ya kami cari pelatih lain," kata Ruddy Widodo, General Manager Arema FC kepada SURYAMALANG.COM, Rabu (9/9/2020).
Manajemen tidak hanya melihat dari segi prestasi tim musim ini.
Manajemen juga akan melihat cara Carlos membangun tim, khususnya membangun komunikasi serta kedekatan dengan staf pelatih dan pemain agar suasana di tim menjadi nyaman.
"Pelatih kepala ini aktif di grup. Dia juga memberi saran dan sebagainya. Meskipun belum datang, dia tahu semua yang dilakukan tim."
"Karena dia belum hadir, asisten yang menyampaikan ke pemain. Setelah dia datang, dia langsung yang akan menyampaikan ke pemain. Semoga saja pelatih ini cocok dengan tim," jelasnya.
2. PON Jatim Kecewa

Pelatih tim sepak bola PON Jatim, Rudy Keltjes kecewa dengan permainan Arema FC pada laga uji coba, Kamis (10/9/2020) sore di Stadion Kanjuruhan.
Kekecewaan Rudy Keltjes bukan karena hasil kalah 0-2 dari Arema FC, tapi kecewa dengan cara bermain pemain Singo Edan yang menurutnya kasar.
Menurut Rudy permainan kasar tak seharusnya didapatkan tim asuhannya, sebab secara pengalaman pemain asuhannya masih di bawah tim Liga 1, apalagi timnya diundang oleh Arema FC pada pertandingan berlebel uji coba itu.
Seperti diketahui, laga antara Arema FC Vs PON Jatim, khususnya pada babak kedua berjalan keras.
Pemain kedua tim juga ada yang mengalami cedera. Terlihat pemain PON Jatim juga harus dibawa keluar lapangan karena mengalami cedera.
Bahkan memasuki menit akhir babak kedua beberapa pemain kedua tim terlihat gesekan dan nyaris baku hantam.
"Saya mau datang kesini (Malang, red) ini tidak target apa-apa terus terang, saya ke sini untuk bantu Arema dalam mempersiapkan tim sebelum Liga 1 dimulai. Karena diminta dan saya pikir sama-sama Jawa Timur, ya saya datang. Kalau tahu kayak gitu, main kasar-kasaran sama adik-adiknya, ya saya tidak datang."
"Jangan merasa sudah pemain Arema, pemain level satu tidak mau sakit, tapi mau menyakiti. Tidak boleh seperti itu," kata Rudy Keltjes, Kamis (10/9/2020).
Lebih lanjut mantan pelatih Timnas itu menegaskan, bermain keras sah-sah saja dalam sepak bola, namun apabila sudah masuk ke permainan kasar, justru keluar dari nilai dan norma dalam sepak bola.
Rudy lantas memberikan contoh soal insiden yang dialamin Van Basten mantan pemain AC Milan yang harus pensiun di usia emas menjadi pemain bola karena cedera engkel.
"Kalau saya pribadi, mending saya stop, berhenti saja tidak usah dilanjutkan pertandingannya. Itu tadi parah. Untung tidak putus tendonnya. Kalau putus kayak Van Basten, berhenti main bola. "
"Belajar suportif. Kalau pemain saya kartu kuning saya denda, uangnya saya kasih ke anak yatim piatu. Apalagi kartu merah sampai menyakiti lawan, tidak gajian. Gak suka? Ya keluar. Kalau mau bekelahi jangan di lapangan, di jalan. Mau anak Bupatipun tetap saya tegasi," tegasnya.
Meski demikian pelatih berdarah Belanda Indonesia itu tetap mendoakan agar Arema FC meraih prestasi yang bagus pada lanjutan kompetisi Liga 1 mendatang.
"Kalau Arema mau main bersih, ke depannya Arema bagus. Harus kontrol emosi. Tapi saya tetap mendoakan Arema nanti prestasinya bagus," ujar mantan pelatih Persebaya itu.
Sementara itu Asisten Pelatih Arema FC, Charis Yulianto menilai permainan keras yang terjadi dalam laga uji coba tadi masih dalam tahap yang wajar.
"Saya pikir masih batas normal, masih biasa, wajar. Yang jelas saya imbau agar anak-anak tidak main tangan karena ini main bola. Ini anak-anak muda, masih labil dan style Arema juga seperti itu. Saya tidak menyuruh anak-anak menggunakan style lainnya, tentunya sesuai karakter Arema. Keras tapi tetap dalam kontrol dan koridor sepak bola," jelas Charis.
3. Skor akhir Laga Uji Coba Arema FC Vs Tim PON Jatim

Arema FC berhasil menang 2-0 atas tim PON Jatim dalam laga uji coba di Stadion Kanjuruhan, Kamis (10/9/2020) sore.
Skor Akhir Arema FC Vs Tim PON Jatim 2-0 ini berkat dua gol Ridwan Tawainella dan M Rafli.
Gol pertama Arema FC sudah lahir di menit 2, Ridwan Tawainella sukses memanfaatkan hasil umpan Elias Alderete.
Gol kedua dicetak M Rafli melalui tendangan penalti menit-84, setelah pemain PON Jatim terlibat handball.
Meski kalah, PON Jatim nampak berhasil menyulitkan tim Arema FC.
Bahkan di akhir babak kedua jalannya pertandingan sempat memanas dan terjadi gesekan saat Titan Agung melanggar pemain PON Jatim.
Pemain PON Jatim yang tak terima rekannya di langgar langsung emosi, disusul pemain Arema FC yang juga panas, akhirnya sempat terjadi gesekan sebelum dilerai wasit dan ofisial tim masing-masing.
Secara keseluruhan Asisten Pelatih Arema FC, Charis Yulianto mengaku puas dengan kinerja pemainnya.
"Kami cukup puas. Apa yang kami harapkan hari ini, lawan juga memberikan tekanan yang cukup ketat dan pasti kami dapat pelajaran serta masukan sebelum main di Liga 1 dengan sisa waktu dua minggu kami akan terus memperbaiki," kata Charis Yulianto usai laga, Kamis (10/9/2020) petang.
Hanya saja Charis mengakui jika lini depan Arema FC masih kurang tenang, sehingga beberapa peluang berakhir sia-sia tanpa gol.
"Yang pasti saya cukup puas dengan organisasi anak-anak mulai dari belakang, tengah maupun depan. Tapi masih kurang di lini depan sehingga beberapa peluang tidak berakhir gol," jelasnya.
Sebelumnya kedua tim pernah bertemu saat Arema FC masih dilatih Mario Gomez sebelum berlaga di Liga 1 pada 5 Februari 2020.
Saat itu di stadion yang sama, tim PON Jatim berhasil menahan imbang Singo Edan dengan skor 1-1.
(Dya Ayu/Sarah/SURYAMALANG.COM)