Virus Corona di Malang
UPDATE Covid-19 di Malang, Batu, Surabaya, Jatim Jumat 11 September: Positif Aktif di Surabaya 1328
Berikut update virus corona di Malang, Batu, Surabaya, Jawa Timur Jumat 11 September: positif aktif Covid-19 di Surabaya 1328
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Berikut update virus corona di Malang hari ini, Jumat 11 September 2020 dan di Jawa Timur.
Dari update virus corona di Malang hari ini, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Malang 818 dan di Kota Batu 323.
Lalu di Surabaya, kasus positif virus corona total 12927, kasus aktif 1328 dan jumlah orang sembuh 10623.
Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang hari ini termasuk di Kabupaten Malang, Batu Surabaya dan Jawa Timur berikut:
- update virus corona di Malang hari ini
Positif Covid-19 = 1531 orang
Sembuh Covid-19 = 1014 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 136 orang
Isolasi di rumah = 233 orang
Isolasi di rumah sakit = 127 orang
Suspek = 2124 orang
- update virus corona di Kabupaten Malang
Positif Covid-19 = 818 orang
Sembuh Covid-19 = 684 orang
Dirawat Covid-19 = 31 orang
Isolasi di rumah = 48 orang
Gedung observasi = 3 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 52 orang
Suspek = 1263 orang
- update virus corona di Batu
Positif Covid-19 = 323 orang
Positif Aktif Covid-19 = 44 orang
Pasien Sembuh Covid-19 = 253 orang
Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 26 orang
Suspek = 426 orang
- update virus corona di Surabaya
Positif Covid-19 = 12927 orang
Positif Aktif Covid-19 = 1328 orang
Sembuh Covid-19 = 10623 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 976 orang
Suspek = 273 orang
- update virus corona di Jawa Timur
Positif Covid-19 = 37093 orang
Positif Aktif Covid-19 = 5127 orang
Sembuh Covid-19 = 29278 orang
Meninggal Dunia Covid-19 = 2688 orang
*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.
Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.
- Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:
Kampanye Bermasker Forkompimda Kota Malang

Forkompimda Kota Malang membagikan masker kepada masyarakat di sekitar Balai Kota Malang dan Stasiun Malang, Kamis (10/9/2020).
Petugas menghentikan beberapa warga yang tidak memakai masker.
Petugas mengimbau warga tersebut agar menggunakan masker ketika beraktivitas.
"Ini bentuk implementasi kami di lapangan sesuai Instruksi Presiden (Inpres) nomor 6/2020 dan Peraturan Wali Kota Malang nomor 30/2020," ucap Sutiaji, Wali Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM.
Sejumlah warga yang tidak mengenakan masker diminta untuk membacakan teks Pancasila dan push up.
Sutiaji menyebut hal itu bentuk dari sanksi sosial bagi warga yang membandel tidak mengenakan masker.
"Kami berikan sanksi sosial bagi warga yang membandel. Kalau tidak mau mendapat sanksi sosial, mereka akan dikenai sanksi administrasi berupa denda senilai Rp 100.000," ucapnya.
Sebelum membagikan masker, Forkopimda Kota Malang apel pagi di Balai Kota Malang.
Apel tersebut berlangsung secara khidmat dan diikuti jajaran Forkopimda, Aremania, komunitas, tokoh masyarakat, dan relawan.
Dalam pidatonya, Sutiaji menyampaikan pemakaian masker merupakan sebuah alat bukti yang menandakan orang tersebut menunjukkan kedisiplinan.
Melalui kedisiplinan itulah, diharapkan masyarakat turut berupaya dalam mencegah penyebaran Covid-19.
"Melalui Salam Satu Jiwa, kita semua harus bersama-sama mengedepankan kedisplinan. Karena sesungguhnya disiplin adalah sebuah keharusan di masa pandemi Covid-19," ucapnya.
Menurut orang nomor satu di Kota Malang itu, tingkat kepatuhan masyarakat Kota Malang terhadap penggunaan masker masih rendah, yakni berada di angka 57 - 60 persen.
Oleh karenanya, gerakan bagi-bagi 40.000 masker dari Polresta Malang Kota dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam melawan Covid-19.
"Jadi saat ini kami membagikan masker dan menyampaikan ke masyarakat, kalau pakai masker harus dipakai. Karena masih ada 40 persen warga yang tidak mengenakan masker. Itu tugas kami untuk mengingatkan," ucapnya.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombespol Leonardus Simarmata mengimbau masyarakat agar tetap disiplin mengenakan masker.
Dia menganalogikan, apabila ada dua orang yang tidak memakai masker secara bersamaan, maka kemungkinan terpapar Covid-19 sekitar 75-100 persen.
Apabila dari dua orang tersebut salah satunya mengenakan masker, resiko terpaparnya 25 persen.
Namun, jika keduanya memakai masker dengan jarak satu meter, maka resiko penularan Covid-19 sekitar 5 persen.
"Itu adalah pesan dari WHO yang saya sampaikan. Karena penggunaan masker itu penting di masa pandemi Covid-19," tandas Leo.
(M Rifky Edgar/Sarah/SURYAMALANG.COM)