5 Poin Penting Menuju Laga Bhayangkara FC Vs Arema FC: Kendala PSBB Jakarta & Pilihan Laga Tunda
Ini 5 poin penting menuju laga Bhayangkara FC vs Arema FC: kendala PSBB Jakarta dan pilihan laga tunda
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Sarah, Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Terangkum 5 poin penting menuju laga Bhayangkara FC vs Arema FC Jumat (2/10/2020).
Poin penting itu menyangkut kendala PSBB Jakarta yang berpotensi mempengaruhi venue Bhayangkara FC vs Arema FC.
Selain itu, kebijakan transportasi juga jadi pertimbangan manajemen Arema FC untuk membawa tim berlaga.
Selengkapnya, simak uraian lengkapnya di berikut ini:
1. PSBB Jakarta
Arema FC terancam gagal menjalankan pertandingan perdana lanjutan Liga 1 2020 melawan Bhayangkara FC yang diselenggarakan di Stadion PTIK pada 2 Oktober mendatang.
Kemungkinan tersebut menyusul lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Ibu Kota sehingga memaksa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
Menanggapi kemungkinan tersebut, Arema FC mengaku pasrah.
"Situasi yang cukup sulit, tetapi kami tetap menunggu arahan dari federasi seperti apa. Kalau kami sebagai pelaku sepak bola apa pun yang dijadwalkan federasi, ya kami akan terus mengikuti," kata pihak tim pelatih Arema FC, Charis Yulianto.
"Kami akan tetap melanjutkan dan pastinya kami akan terus waspada," katanya dikutip dari Kompas.com artikel 'Jakarta PSBB, Arema FC Pasrah' Jumat, (11/9/2020)
2. Kebijakan selama PSBB Jakarta
Kebijakan PSBB di DKI Jakarta secara efektif mulai berlaku pada 14 September mendatang, dengan detail-detail yang disampaikan secara berkala tergantung situasi.
Seperti PSBB awal, semua kegiatan yang melibatkan kerumunan atau perkumpulan orang dilarang, termasuk aktivitas perkantoran non-esensial akan dipindahkan di rumah atau work from home.
Dalam rilisnya, pihak Pemprov DKI tidak menentukan kapan PSBB ini akan berakhir.
Namun, secara efektif, pemantauan perkembangan biasanya dibutuhkan waktu tiga minggu hingga tiga bulan.
Jika memang demikian, semua pertandingan di wilayah DKI Jakarta dihadapkan dengan dua pilihan, ditunda atau dipindahkan.
3. Pilihan Laga Tunda

Opsi kedua tampak lebih realistis karena sudah tidak ada waktu lagi untuk melakukan laga tunda.
Seperti pernyataan awal, Arema FC tetap patuh pada keputusan federasi.
Namun jika memang pertandingan akan dipindah, Singo Edan pun siap memenuhi.
"Terserah, di mana saja siap, tidak ada masalah," kata asisten pelatih asal Blitar itu.
4. Bus Jadi Pilihan Terbaik

Sementara itu, manajer Umum Arema FC, Ruddy Widodo, menyebut perjalanan untuk laga tandang bisa menggunakan bus karena terhitung lebih efisien.
Ruddy menjelaskan, jika perjalanan laga tandang (away) dilakukan dengan menggunakan transportasi seperti kereta api atau pesawat, risiko penularan Covid-19 jauh lebih tinggi.
Pasalnya, untuk naik kereta atau pesawat, tim diharuskan ke tempat umum, yakni stasiun atau bandara, yang rawan kontak fisik dengan orang lain.
Adapun perjalanan dengan bus, kontak dengan orang lain dapat diminimalisir.
Terlebih lagi, kompetisi dilanjutkan di tengah masa pandemi yang belum menunjukkan penurunan jumlah kasus.
"Perjalanan naik bus lebih mudah dikondisikan daripada kita naik kereta atau pesawat, karena di stasiun atau bandara akan bertemu banyak orang, karena itu tempat fasilitas umum," kata Ruddy.
"Jadi, kalau naik bus bisa lebih dikondisikan lagi," ujar pria berkacamata itu melanjutkan. Untuk masalah pemulihan fisik akibat perjalanan menggunakan bus, Arema FC pun menerapkan kebijakan baru.
5. Butuh Waktu Lebih Lama
Terkait kebijakan transportasi itu, Arema FC yang biasanya berangkat H-2 jelang pertandingan harus berangkat H-3 menjelang pertandingan atau sehari lebih awal.
Kebijakan itu tentunya bertujuan memberi waktu istirahat bagi pemain usai menempuh perjalanan dengan bus.
"Kami akan berangkat lebih awal agar recovery pemain cukup. Satu tim akan menggunakan dua bus karena kesepakatannya kemarin dua bus," tutur Ruddy.
"Nantinya, satu pemain satu kursi, jadi ada jaga jarak dan kami ikuti aturan protokol kesehatan yang berlaku."
Lanjutan kompetisi Liga 1 2020 akan dipusatkan di Jawa, dan membuat sejumlah tim dari pulau lain terpaksa berkandang di Jawa.
PT Liga Indonesia Baru ( LIB) akan memberi subsidi kepada masing-masing tim berupa dua bus selama lanjutan kompetisi Liga 1 2020 berlangsung.