Fakta Pasien Covid-19 Masih Bisa Tularkan Virus Selama 90 Hari Setelah Sembuh, Harus Isolasi Mandiri
Meski dinyatakan sembuh, ternyata mantan pasien yang telah terjangkit virus corona atau Covid-19 masih bisa menularkan virus kepada orang lain.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Para ahli menyampaikan fakta terbaru terkait penularan virus corona atau Covid-19.
Meski dinyatakan sembuh, ternyata mantan pasien yang telah terjangkit virus corona atau Covid-19 masih bisa menularkan virus kepada orang lain.
Ahli menyebutkan jika pasien positif virus corona masih bisa menularkan virus selama 90 hari setelah dia sembuh.
Kabar ini tentu mencengangkan karena biasanya pasien positif corona hanya perlu menjalani isolasi mandiri selama 2 minggu setelah sembuh.
Hal ini menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi pihak medis dan tenaga kesehatan.

Melansir dari The Eastern Herald, Selasa (15/9/2020), ternyata tubuh seseorang yang telah terjangkit Covid-19 dapat terus menularkan pada orang lain hingga 90 hari setelah terinfeksi.
Direktur Layanan Federal Rusia untuk Pengawasan dan Perlindungan, Anna Popova memperingatkan akan hal tersebut.
Ia juga menjelaskan penularan patogen (biologis yang menyebabkan penyakit/ penyebab sakit) dapat terjadi, meskipun orang positif tidak lagi menunjukkan gejala penyakit.
"Pengamatan kami saat ini hingga 48 hari, sedangkan di negara lain ada hingga 90 hari," jelas Popova saat sesi penjelasan di komite eksekutif Akademi Ilmu Pengetahuan Rusia.
“Seseorang yang tidak lagi memiliki gejala, merasa sembuh dan memiliki semua indikator yang sempurna untuk dikatakan sembuh, tetap mengeluarkan virus dari hidung,” tambahnya.
Namun Popova tidak merincikan sebesar apa kemungkinan orang yang sempat terjangkit dan telah sembuh bisa menjangkiti orang lain.
Artinya, pasien positif corona masih bisa menularkan virus selama 90 hari setelah dia sembuh.
Pada saat yang sama, ia menunjukkan bahwa hingga saat ini data tentang virus corona tidak mencukupi dan patogenesisnya (mekanisme asal mula dan evolusi penyakit).
Ditambah pula dengan mekanisme dampaknya, akibat jangka panjangnya, lamanya kekebalan, atau tingkat kekebalan yang menjamin perlindungan terhadap virus.
Dia juga menyoroti bahwa Pusat Penelitian Virologi dan Bioteknologi Negara Bagian Rusia belum mencatat mutasi signifikan dari virus corona setelah mempelajari 422 sampel.

“Setiap perubahan dalam virus corona dapat menyebabkan hilangnya kendali atas virus ini,” kata Popova.
“Saat ini Vektor memiliki 422 sampel genom utuh yang diisolasi, beberapa di antaranya terwakili dalam database internasional. Sampai saat ini, tidak ada perubahan signifikan yang ditemukan pada genom,” tegasnya.
Menurut kepala Rospotrebnadzor, para ahli belum menemukan mutasi yang dapat menyebabkan perubahan dalam potensi epidemiologis dari virus corona.
Varian G dari virus yang memiliki mutasi tertentu adalah yang paling tersebar luas.
“Kami berasumsi bahwa mutasi D615G tertentu pada gen S mengkondisikan percepatan penularan virus dari orang ke orang," kata pakar tersebut, meskipun dia ingat bahwa sejauh ini hanya asumsi.
Jadi, sebaiknya hati-hati ya seperti paparan di atas para peneliti mengungkap, pasien positif corona masih bisa menularkan virus selama 90 hari setelah dia sembuh.
Tips Aman Isolasi Mandiri di Rumah Menurut Dokter
Tidak semua pasien Covid-19 harus menjalani perawatan di rumah sakit.
Pasien yang gejalanya ringan atau tidak bergejala boleh melakukan isolasi mandiri di rumah.
Selain isolasi, untuk mereka yang pernah kontak dekat degan penderita yang sudah dinyatakan positif, juga harus menjalani karantina mandiri di rumah.

Isolasi mandiri dapat dilakukan untuk memberikan ruang di rumah sakit bagi para penderita berat yang membutuhkan pertolongan medis.
Dikutip dari Kompas.com, menurut dr. Pompini Agustina Sp.P(K), isolasi mandiri di rumah sangat aman dilakukan asalkan disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Berikut adalah tips melakukan isolasi mandiri yang aman di rumah jika ada anggota keluarga yang terinfeksi Covid-19:
1. Terapkan protokol kesehatan dengan memakai masker untuk penderita dan keluarga serumah, termasuk mencuci tangan berkala dan menjaga jarak antar anggota keluarga. Untuk pasien, gunakan masker medis.
2. Tempatkan pasien di ruangan atau kamar tersendiri yang memiliki ventilasi yang baik, yakni, ruangan yang memiliki jendela dan pintu yang terbuka.
3. Batasi pergerakan orang yang terinfeksi yakni dengan melakukan aktivitas dalam ruangan atau kamar tersendiri.
4. Minimalkan berbagi ruangan yang sama seperti kamar mandi dan dapur. Bila harus menggunakan, usahakan jangan bersamaan, dan pastikan ruangan memiliki ventilasi yang baik.
5. Anggota keluarga lain tidur di kamar berbeda dan jika tidak memungkinkan, maka jaga jarak minimal satu meter dari pasien dan tidur di kasur yang berbeda dengan pasien.