Bocah Autis Jadi Korban Tembak Polisi, Terdengar 10 Kali Tembakan, Titip Pesan Menyentuh ke Ibunya
Nasib malang seorang bocah penyandang autisme yang masih berusia 13 tahun menjadi korban tembak polisi.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
"Iye meninggal. Kami sementara ke sana koordinasi dengan rumah sakit untuk dibawa ke rumah korban," kata Kadarislam, saat dihubungi via telepon, Minggu (30/8/2020) sore.
Kadarislam mengungkapkan, keluarga korban saat ini keberatan atas peristiwa yang menimpa anaknya.
Dirinya akan kembali menemui keluarga korban.
Mantan Kapolres Bone ini mengatakan, bisa saja jumlah anggota polisi yang diperiksa di Propam atas peristiwa penembakam ini bertambah.
Dia belum bisa memastikan ada unsur kesengajaan dalam insiden penembakan tersebut.
Namun, dia menyebut, anggota polisi yang melakukan tembakan peringatan menggunakan peluru tajam.
"Dugaan sementara salah tembak. Iya (pakai) peluru tajam," kata Kadarislam.
Sebelumnya diberitakan, tiga pemuda di Jalan Barukang, Kecamatan Ujung Tanah, Makassar, dilarikan ke rumah sakit usai menjadi korban penembakan polisi, Minggu (30/8/2020) dini hari.
Tiga pemuda yang mengalami luka tembakan tersebut ialah Anjas (23), Iqbal (22), dan Amal (18) (sebelumnya ditulis Amar).
Anjas kini masih kritis setelah mengalami luka tembak di kepala.
Sementara Iqbal dan Amal mengalami luka tembak di bagian betis.
Ketiganya kini masih dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.