Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Jumat 25 September 2020: Positif 3054 Sembuh 2411 Meninggal 259

Terhitung sampai hari Jumat 25 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 30

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Ilustrasi situasi saat pandemi Covid-19 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Simak perkembangan update virus corona Malang, Jawa Timur hingga hari ini Jumat 25 September 2020.

Sampai saat ini, terjadi penambahan pasien positif virus corona atau Covid-19 yang cukup signifikan di wilayah Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu.

Terhitung sampai hari Jumat 25 September 2020, jumlah total pasien positif Covid-19 kota Malang, Kota Batu dan Kabupaten Malang kini sudah mencapai 3054 orang.

Melansir dari data Jatim Tanggap Covid-19, ada total 884 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19 dari Kabupaten Malang dan 1756 dari Kota Malang.

Sedangkan di Kota Batu, ada 414 pasien yang positif terjangkit virus corona atau Covid-19.

Sejauh ini ada 2411 pasien positif virus corona atau Covid-19 yang dinyatakan sembuh berasal dari tiga wilayah Malang Raya.

Agar lebih rinci, simak rangkuman update virus corona di Malang Jawa Timur Kota dan Kota Batu berikut ini:

Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Jumat 25 September 2020: Positif 3054 Sembuh 2411 Meninggal 259
Update Covid-19 di Malang Raya Jatim Jumat 25 September 2020: Positif 3054 Sembuh 2411 Meninggal 259 (SHUTTERSTOCK/FunKey Factory)

- update virus corona di Kota Malang

Pasien Positif Covid-19 = 1756 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 1338 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 168 orang

Pasien Suspek = 2265 orang

Pasien Dalam Pantauan = 250 orang

- update virus corona di Kabupaten Malang

Pasien Positif Covid-19 = 884 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 777 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 2 orang

Isolasi di rumah = 48 orang

Gedung observasi = 0 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 57 orang

Pasien Suspek = 1544 orang

- update virus corona di Kota Batu

Pasien Positif Covid-19 = 414 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 296 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 34 orang

Pasien Suspek: 496 orang

Peta Persebaran Zona Merah di Jawa Timur Jumat 25 September 2020
Peta Persebaran Zona Merah di Jawa Timur Jumat 25 September 2020 (Instagram @jatimpemprov)

- update virus corona di Jawa Timur

Pasien Positif Covid-19 = 42098 orang

Pasien Sembuh Covid-19 = 34862 orang

Pasien Meninggal Dunia Covid-19 = 3062 orang

Pasien Dirawat Covid-19 = 4174 orang

Pasien Suspek = 7530 orang

*Catatan: angka persebaran covid-19 di atas dapat berubah sewaktu-waktu.

Data di atas dikutip dari http://infocovid19.jatimprov.go.id.

Berikut update berita terkait virus corona di Jawa Timur:

1. Polresta Malang Kota Akan Tutup Ruas Jalan Besar Ijenkarena Covid-19, Mulai Sabtu 26 September 2020

Kawasan Jalan Besar Ijen Tampak sepi sejak diberlakukan physical distancing, Sabtu (28/3/2020)
Kawasan Jalan Besar Ijen Tampak sepi sejak diberlakukan physical distancing, Sabtu (28/3/2020) (SURYAMALANG.COM/Aminatus Sofya)

Polresta Malang Kota segera merealisasikan rencana penutupan ruas Jalan Besar Ijen untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Malang.

Kasatlantas Polresta Malang Kota, AKP Ramadhan Nasution mengatakan pihaknya telah bekerjasama dan melakukan koordinasi dengan pihak Dishub Kota Malang dan Satpol PP Kota Malang.

"Melihat banyaknya masyarakat yang melintas dan berkerumun di Jalan Besar Ijen, akhirnya kami putuskan untuk melaksanakan pembatasan kegiatan masyarakat. Dengan cara melakukan penutupan Jalan Besar Ijen, dan rencananya penutupan tersebut akan dilaksanakan mulai Sabtu (26/9/2020)," ujar Ramadhan kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Rabu (23/9/2020).

Ia menerangkan bahwa penutupan Jalan Besar Ijen akan dilakukan setiap akhir pekan. Yaitu pada hari Sabtu dan hari Minggu.

"Dengan jadwal pada pagi hari yaitu mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB. Sedangkan pada malam hari, kami laksanakan penutupan mulai pukul 19.00 hingga 24.00 WIB. Dan penutupan Jalan Besar Ijen ini akan terus kami lakukan, hingga mendapat perintah lebih lanjut untuk membuka kembali jalan tersebut," bebernya.

Ramadhan menjelaskan bahwa pihaknya juga akan melakukan rekayasa lalu lintas. Sebagai imbas dari adanya penutupan ruas Jalan Besar Ijen.

"Nanti akan kami tempatkan personel dari Polresta Malang Kota, Satpol PP dan Dishub Kota Malang di sekitar Jalan Besar Ijen. Mereka akan memberikan petunjuk atau arahan bagi para pengguna jalan, agar jangan melintas di Jalan Besar Ijen. Selain itu kami juga akan memasang papan imbauan di dekat ruas Jalan Besar Ijen," jelasnya.

Sosialisasi kepada masyarakat terkait akan adanya kegiatan penutupan di ruas Jalan Besar Ijen juga segera dilakukan.

"Hari ini akan kami lakukan sosialisasi kepada masyarakat. Nanti akan kami lakukan sosialisasi melalui media massa cetak maupun elektronik dan juga melalui media sosial," pungkasnya. (Kukuh Kurniawan)

2. TSP Pasuruan Berhasil Breeding Satwa Afrika, 3 Bayi Singa dan 1 Bayi Jerapah Bernama 'Corona'

Bayi jerapah bernama Corona lahir dari pejantan Dhafi dan Niken di Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan.
Bayi jerapah bernama Corona lahir dari pejantan Dhafi dan Niken di Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan. (Taman Safari Prigen)

Taman Safari Prigen (TSP) Pasuruan berhasil breeding satwa-satwa eksotis dari keluarga satwa yang berasal dari benua Afrika. Mereka adalah tiga bayi singa (Panthera Leo) dan satu bayi jerapah (Giraffa Camelopardalis).

Ada yang unik, satu nama bayi jerapah diberi nama Corona. Alasannya sangat sederhana. Karena bayi jerapah ini lahir di tengah pandemi. Sedangkan tiga bayi singa diberi nama Abra, Caga dan Ahmad.

General Manager Taman Safari Prigen Pasuruan, Diaz Yonadie, mengatakan kelahiran keempat satwa langsung ditangani tim medis maupun keeper (perawat satwa).

“Bayi singa Abra, Caga dan Ahmad lahir dari indukan jantan bernama Frans dan betina Fina. Sedangkan bayi jerapah bernama Corona lahir dari pejantan Dhafi dan Niken,” ujar dia, Rabu (23/9/2020).

Berdasarkan data dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) status satwa singa adalah Vulnerable (rentan).

Sementara dalam data Convention on International Trade in Endangered Species (CITES), singa termasuk satwa appendix I yang artinya tidak boleh diperdagangkan.

"Kami akan tetap konsisten untuk konservasi satwa apalagi khusus untuk satwa- satwa yang populasinya terancam punah," ungkap dia.

Dia menjelaskan, TSP sebagai lembaga yang fokus pada konservasi satwa, kelahiran merupakan salah satu indikator keberhasilan dalam menyelamatkan dan mencegah satwa-satwa yang terancam punah.

"Meski di tengah COVID-19, kami akan tetap memegang komitmen untuk merawat satwa dan menjaga satwa agar tidak punah," urai dia

Kendati demikian, TSP tidak bisa bergerak sendiri untuk menyelamatkan satwa-satwa yang terancam punah.

TSP mengajak semua pihak untuk bisa ikut berkontribusi dan ambil bagian dalam program #akucintasatwa.

"Masyarakat yang peduli terhadap satwa bisa menyumbang segala macam bentuk pakan satwa atau berupa dana. Apapun dukungannya sangat berarti bagi keberlangsungan satwa-satwa di TSP," pungkasnya. (Galih Lintartika)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved