Update Zona Merah di Jawa Timur Senin 28 September 2020: Malang Merah, Gresik Oranye, Kediri Kuning

Berikut update zona merah di Jawa Timur hari ini Senin 28 September 2020 termasuk zona-zona lain termasuk Kota Surabaya, Malang dan Batu

Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Instagram @jatimpemprov
Peta persebaran Zona Merah di Jawa Timur Senin 28 September 2020 

6. Kota Kediri.

7. Kabupaten Kediri.

8. Kota Madiun.

9. Kabupaten Madiun.

- Daftar zona hijau (daerah tidak terdampak Covid-19)

Nihil

- Berita terkait virus corona di Jawa Timur:

1. Pemkot Blitar Siapkan Anggaran Darurat Penanganan Kesehatan Covid-19 Rp 11 Miliar

Tenaga kesehatan dan relawan ketika mengevakuasi pasien corona di Kota Blitar. Pemkot Blitar akan memberikan insentif kepada para tenaga kesehatan dan relawan yang ikut menangani Covid-19.
Tenaga kesehatan dan relawan ketika mengevakuasi pasien corona di Kota Blitar. Pemkot Blitar akan memberikan insentif kepada para tenaga kesehatan dan relawan yang ikut menangani Covid-19. (samsul hadi/suryamalang.com)

Pemkot Blitar menyiapkan anggaran tak terduga khusus penanganan Covid-19 sebesar Rp 11 miliar.

Anggaran tak terduga itu khusus untuk antisipasi penanganan kesehatan dampak pandemi Covid-19.

Kepala Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Blitar, Widodo Sapto Johanes mengatakan anggaran tak terduga untuk penanganan Covid-19 sudah disetujui di perubahan APBD Kota Blitar 2020.

Anggaran tak terduga itu khusus untuk mengantisipasi penanganan kesehatan.

"Kami mengalokasikan anggaran tak terduga khusus untuk penanganan kesehatan dampak pandemi Covid-19 di perubahan APBD 2020 sebesar Rp 11 miliar," kata Widodo kepada SURYAMALANG.COM, Senin (28/9/2020).

Dikatakannya, anggaran tak terduga itu sebagai dana cadangan kalau sewaktu-waktu ada kejadian darurat terkait penanganan kesehatan pada masa pandemi Covid-19.

"Anggaran tak terduga ini untuk jaga-jaga saja," ujarnya.

Pemkot Blitar juga minta semua organisasi perangkat daerah (OPD) ikut mensuport penanganan dampak ekonomi dan dampak sosial akibat pandemi Covid-19 di masyarakat.

Semua kegiatan di OPD diharapkan bisa menggerakkan ekonomi di masyarakat.

"Semua OPD diharap bisa merespons dampak ekonomi dan dampak sosial di masyarakat. Kalau bisa kegiatan di OPD yang bisa menggerakkan ekonomi masyarakat."

"Misalnya, program padat karya mandiri tunai dan pekerjaan fisik di PU bisa melibatkan masyarakat," katanya.

Dikatakannya, OPD juga diharapkan melaksanakan kegiatan pelatihan ekonomi kepada masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat pendemi Covid-19.

"Intinya, semua kegiatan di OPD kami arahkan untuk penanganan dampak ekonomi dan sosial di masyarakat," ujarnya.

Sebelumnya, Pemkot Blitar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 62 miliar untuk penanganan pandemi Covid-19.

Dana itu hasil realokasi dan refocusing anggaran di tiap OPD.

Anggaran itu digunakan untuk penanganan kesehatan, ekonomi, dan sosial di masyarakat akibat pandemi Covid-19. (Samsul Hadi)

2. Angkat Derajat IKM Saat Pandemi, Pemkot Malang Beri Pelatihan di Bidang Kriya dan Fashion

Pengunjung melihat produk karya IKM di Kota Malang dalam acara workshop Kriya dan Fashion di Hotel Atria Kota Malang, Senin (28/9/2020).
Pengunjung melihat produk karya IKM di Kota Malang dalam acara workshop Kriya dan Fashion di Hotel Atria Kota Malang, Senin (28/9/2020). (SURYAMALANG.COM/M Rifky Edgar)

Guna kembali mengangkat derajat Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Malang, Pemkot Malang menggelar workshop pelatihan bagi para IKM yang bergerak di bidang Kriya dan Fashion, Senin (28/9/2020).

Pelatihan tersebut digelar di Hotel Atria dengan diikuti oleh 700 IKM di Kota Malang mulai tanggal 28 September - 2 Oktober 2020.

Sejumlah produk karya IKM juga dipajang dalam kegiatan tersebut, mlai dari busana, baju, masker, kerudung hingga asesoris lain yang kebanyakan memiliki motif batik.

Kegiatan workshop tersebut diinisiasi oleh Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang.

Hadir juga dalam kegiatan tersebut Wali Kota Malang, Sutiaji yang sempat memberikan sedikit motivasi kepada para IKM yang hadir melalui pidatonya.

Sutiaji mengapresiasi beragam karya dari produk yang dihasilkan oleh IKM di Kota Malang.

Menurutnya, karya-karya IKM dari Kota Malang sudah cukup mumpuni dan layak dipasarkan di tingkat nasional maupun internasional.

"Sebenarnya kualitasnya ini sudah ekspor. Sekarang tinggal kita poles saja dan kami berikan motivasi. Terutama untuk IKM-IKM pemula yang saat ini kita ajak untuk mengikuti workshop ini," ucap Sutiaji.

Sutiaji mengatakan sebenarnya Kota Malang memiliki potensi yang harus dikuatkan dalam sektor IKM dan UMKM.

Apalagi Kota Malang merupakan kota kreatif di bidang IT (Aplikasi dan Game) yang diharapkannya para IKM ini dapat berkolaborasi.

Terutama berkaitan dengan sistem kerjanya, yang nantinya dapat dijadikan sebagai alat pemasaran guna mengundang para calon pembeli.

"Seharusnya Malang menjadi primadona di Indonesia dan dunia. Harapan kami ke depan mereka dapat lebih mudah memasarkan produknya. Sekaligus lebih mudah untuk mendapatkan buyer," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Diskopindag Kota Malang, Wahyu Setianto mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk dari pendampingan yang diberikan oleh Diskopindag Kota Malang kepada IKM.

Melalui pelatihan inilah, Wahyu menginginkan para IKM di Kota Malang harus lebih aktif di saat pandemi Covid-19 ini.

"Sebenarnya masih banyak IKM yang ingin gabung dalam workshop ini. Tapi kita saring lagi, dan kami lebih mengutamakan IKM pemula, agar mereka dapat ilmu dan manfaat yang bisa mereka terapkan nantinya," ucap Wahyu.

Tak ingin pelatihan selesai pada kegiatan ini juga, Diskopindag Kota Malang nantinya juga akan melakukan pemantauan kepada para IKM.

Seperti melakukan sharing lanjutan, dengan cara menyemangati IKM agar terus berkreasi dan berinovasi menghasilkan produk yang layak untuk dipasarkan.

"Setiap selesai kami mengadakan kegiatan, pasti ada pemantauan lanjutan. Apalagi di kantor kita sekarang memiliki klinik bisnis."

"Kami bisa sharing di sana, sekaligus kami menanyakan perkembangannya kepada mereka seperti apa, omset dan lain-lain. Alhamdulillah kalau dipersentase 80 persen sudah ada hasilnya," tandasnya. (Rifky Edgar)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved