Berita Tulungagung Hari Ini
Fakta Baru Pengeroyokan Preman Desa Tulungagung Suyatno, Sempat Diwarnai Unjuk Kesaktian
Pengeroyokan korban yang disebut sebagai preman desa itu ternyata diawali sikap korban yang pamer 'kesaktian' karena tak luka saat dipukul.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : David Yohanes , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Fakta terbaru dalam kasus pengeroyok Suyatno (55) hingga tewas, pada Rabu (23/9/2020) terungkap setelah pemeriksaan para pelaku.
Pengeroyokan korban yang disebut sebagai preman desa itu ternyata diawali sikap korban yang pamer 'kesaktian'.
Korban menantang warga untuk memukulnya karena ia 'kebal'.
Tapi ketika 'kesaktian' korban hilang, warga beramai-ramai menghajarnya.
Yatno, demikian dia biasa dipanggil, dikenal sebagai sosok preman asal Dusun Puthuk, Desa Nyawangan, Kecamatan Sendang.
Namun kematiannya justru membuat mayoritas warga merasa lega.
Sebab sosok Yatno kerap main tangan jika ada masalah dengan warga.
Selain itu ia juga kerap minta uang kepada warga lain, terutama yang baru jual sapi.
“Umumnya kalau ada yang jadi perantara penjualan sapi, dia akan dapat uang terima kasih dari si penjual. Tapi Yatno ini tetap minta duit mesti bukan perantaranya,” ucap seorang warga dengan inisial DD.
Bahkan Yatno juga beraksi di desa-desa sekitar, seperti Picisan dan Tugu.
“Ada toko bangunan di Tugu yang biasa dimintai uang. Rata-rata warga mimilih diberi agar segera pergi,” ungkap DD.
Sikap Yatno ini diduga tidak lepas dari piandel (kesaktian) yang dimilikinya.
Seperti saat awal pengeroyokan, Yatno sempat menantang warga.
Berulang kali dia dipukul, namun tidak berdampak sama sekali.