Pengakuan Gisel Baru Tahu Cara Pacaran Sehat Pasca Cerai dari Gading, Ini Pengertiannya Menurut Ahli
Siapa sangka ternyata Gisella Anastasia baru tahu cara pacaran sehat setelah bercerai dari Gading Marten dan menyandang status janda.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Pengertian Pacara Sehat Menurut Ahli
Beginilah pengertian dan cara melakukan pacaran sehat menurut ahli dikutip dari Kompas.com dalam berita berjudul, "Ajak Remaja Lakukan Pacaran Sehat".
Menurut psikolog Roslina Verauli, kegiatan pacaran dimaksudkan sebagai kegiatan yang akrab antara dua orang yang tertarik satu sama lain.
Berdasarkan sejumlah riset, kegiatan pacaran ditujukan antara lain untuk bersenang-senang, mengenal lawan jenis lebih dalam, memperluas jaringan pergaulan, hingga untuk status sosial saja.
Verauli mengatakan, tidak semua pacaran didasari oleh rasa cinta.
"Ada juga kegiatan pacaran yang dilakukan demi alasan finansial karena bisa memperoleh bermacam fasilitas dengan gratis, alias bermodus," kata psikolog anak dan remaja ini.
Tak bisa dipungkiri, saat ini gaya berpacaran remaja sudah semakin permisif.

Berpelukan, berciuman, rabaan, bahkan hubungan seksual, dianggap sebagai bentuk kasih sayang terhadap lawan jenis.
"Pengetahuan akan seks pada remaja masih sangat kurang sehingga menyebabkan persepsi yang salah. Para remaja masih belum bisa membedakan antara cinta, seks, dan pacaran. Mereka masih menganggap bahwa seks merupakan manifestasi dari cinta," katanya.
Senada dengan Verauli, psikolog Anna Surti Ariani atau akrab disapa Nina, juga menegaskan pentingnya pengetahuan seksual.
“Remaja harus punya pengetahuan bahwa apa efeknya jika ia melakukan seks. Ia juga harus punya keyakinan kalau tubuhnya berharga, tidak untuk dirusak atau dirugkan dengan cara-cara seperti itu,” terang Nina.
Keyakinan untuk menjaga dirinya sendiri dan orang lain juga perlu dimiliki oleh remaja.
“Saya menghargai tubuh saya berarti saya tidak mau mencelakai tubuh saya, saya juga menghargai tubuh orang lain. Saling menghargai sebagai ciptaan Tuhan,” lanjutnya.
Sebagai pendidik utama bagi anak, orangtua seharusnya jangan menganggap seks itu sesuatu yang tabu untuk dibicarakan.
Justru jika orangtua bersikap tertutup, anak akan mencari informasi dari sumber yang tidak jelas, seperti dari internet atau dari temannya.