Ibu Histeris Tahu Anak Gadisnya Ikut Geng PSK di Tangerang, Masih SMP & Patungan Buat Check-In Hotel
Seorang ibu histeris tahu anak gadisnya yang masih SMP ikut geng Pekerja Seks Komersial atau PSK yang ada di Tangerang.
Penulis: Frida Anjani | Editor: eko darmoko
Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM - Seorang ibu histeris tahu anak gadisnya ikut geng PSK atau Pekerja Seks Komersial yang ada di Tangerang.
Sang ibu tidak menyangka jika izin untuk membuat konten YouTube mengantarkan dirinya megetahui sang anak terjun ke dunia prostitusi online.
Para gadis ABG di bawah umur yang masih duduk di bangku SMP itu bahkan harus patungan untuk check-in hotel demi melayani pelanggan.
Wanita Pekerja Seks Komersial (PSK) cuma bisa pasrah saat dimarahi oleh ibu kandungnya.
Gadis remaja yang masih duduk dibangku SMP itu nekat menjadi seorang PSK.

Para PSK muda ini nekat menjajakan diri melalui aplikasi media sosial.
Kemudian, membuat janji dan melayani tamunya di kamar hotel.
Namun apes, para PSK muda ini langsung dimarahi oleh ibu kandungnya sendiri
Kisah ini berawal saat petugas Satpol PP melakukan razia di salah satu hotel berbasis daring di Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang disegel paksa Satpol PP, Minggu (4/10/2020) dini hari.
Lantaran, banyak warga sekitar hotel mengeluhkan banyak perempuan yang menyediakan layanan prostitusi kepada pria hidung belang di hotel tersebut.
Warga mengaku menemukan alat kontrasepsi di sekitar hotel.
Kemudian, ada transkip percakapan antara petugas yang berpura-pura hendak memakai jasa yang diduga pekerja seks komersial (PSK).
"Kami sebelumnya mendapatkan laporan. Kemudian setelah kami lakukan pengintaian dan ditemukan cukup bukti yang kuat dilakukan penyegelan," ujar Kabid Gakumda Satpol PP Kota Tangerang, Ghufron Falfeli, Minggu (4/10/2020) dilansir dari Warta Kota.
Patungan Sewa Kamar Hotel
Para PSK ABG yang diamankan petugas rupanya patungan untuk menyewa kamar hotel.
Kamar hotel tersebut digunakan untuk melayani tamu pria hidung belang yang mengajak kencang singkat di atas ranjang.
Ghufron Falfeli mengatakan, pihaknya mendapat 7 orang terduga PSK dan 3 pasangan bukan suami istri.
Dalam melancarkan aksinya para terduga PSK itu memanfaatkan aplikasi pesan singkat jejaring sosial MiChat.
"Berdasarkan keterangan yang kami gali, awalnya mereka tidak mengenal satu sama lainnya"
"Namun karena sering menginap di hotel tersebut mereka membuat semacam komunitas," beber Ghufron.

Bahkan, ketujuh orang terduga PSK tersebut secara swadaya menyewa tiga kamar sekaligus untuk memuluskan aksinya.
"Dua kamar mereka pakai untuk layani tamu. Satu kamar mereka pakai untuk berkumpul dan mereka patungan untuk membayar tiga kamar itu," imbuhnya.
Ia mengungkap, ketujuh orang terduga PSK tersebut dikembalikan kepada orangtua guna dilakukan pembinaan.
"Karena masih di bawah umur kami minta kepada keluarga untuk menjemputnya"
"Dan dibuatkan pernyataan kesanggupan untuk melakukan pembinaan terhadap anak - anak tersebut," papar Ghufron.
Kaget Putrinya Jadi PSK
STN (38), ibu kandung dari salah seorang PSK yang diamakan petugas di Kantor Satpol PP Kota Tangerang mengaku kaget saat tahu putrinya terjun ke dunia prostitusi.
STN yang datang ke kantor Satpol PP untuk menjemput putrinya yang terjaring razia oleh Satpol PP Kota Tangerang, pada Minggu (4/10/2020) mengaku tak tahu anaknya selama ini menjual diri.

"Sumpah dia bilangnya mau buat konten Youtube sama temen-temennya. Saya enggak tahu kalau dia jual diri," kata STN di Kantor Satpol PP Kota Tangerang.
STN sangat kecewa saat tahu putrinya menjadi wanita pemuas nafsu pria hidung belang di atas ranjang.
"Kamu kenapa? Sudah kamu sekolah aja biar mama yang cari biaya. Ade, mama enggak ikhlas dunia akhirat kalau kamu dapat uang dari jual diri, biarin mama aja yang capek," ucapnya terdengar lirih.
Bahkan, STN sempat jatuh pingsan saat petugas menunjukan barang bukti beberapa alat kontrasepsi yang didapati dari tas putrinya tersebut.
"Ade, papah pasti liat apa yang ade perbuat. Kasian papah ade," katanya STN tampak tubuhnya lunglai.