Berita Batu Hari Ini

Pariwisata Sehat Jadi Cara Pemkot Ajak Orang Berwisata di Kota Batu

Wisata sehat menjadi tagline andalan Pemerintah Kota Batu untuk menarik wisatawan dan memulihkan keadaan yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.

Penulis: Benni Indo | Editor: isy
ISTIMEWA
Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak bersama Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko saat meninjau penerapan Protokol Kesehatan di Jatim Park 3, Kota Batu, Minggu (26/7/2020) 

SURYAMALANG.COM | BATU – Wisata sehat menjadi tagline andalan Pemerintah Kota Batu untuk menarik wisatawan dan memulihkan keadaan yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19. Pariwisata sehat ini mensyaratkan fasilitas protokol kesehatan sehingga upaya menekan penularan bisa dilakukan.

Wisatawan pun bisa berwisata dengan senang dan tenang. Dinas Pariwisata Kota Batu telah menginstruksikan seluruh tempat wisata dan penginapan menyediakan fasilitas protokol kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Arief as Siddiq, mengatakan setiap tamu dari luar kota harus memiliki surat keterangan bebas Covid-19 sebagai syarat menginap di hotel. Kota Batu sangat tergantung dengan pariwisata. Dikatakan Arief, pada 2019 lalu, sektor pariwisata menyumbang lebih dari 60 persen untuk PAD.

“Ada Rp 130 miliar dari sektor Pariwisata. Meskipun ini masa apandemi, kami coba untuk terus menjaga ritme,” ujarnya.

Dengan konsep pariwisata sehat, orang bisa berwisata dengan mematuhi protokol kesehatan sebagai kebiasaan baru di Kota Batu.

Wisatawan ke Kota Batu ditargetkan tembus 3 juta pengunjung hingga akhir tahun 2020 ini.

Target tersebut dinilai realistis di masa pandemi Covid-19 sebagai revisi target 7 juta wisatawan di 2020.

Belum Sepenuhnya Normal
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu, Sujud Hariadi, menuturkan kondisi usaha pariwisata di Kota Batu perlahan mulai bangkit.

Telah banyak wisatawan datang. Namun, para wisatawan masih enggan mengeluarkan banyak biaya.

Hal itu dianggap lumrah oleh Sujud karena kondisi perekonomian sedang lesu sehingga pendapat masyarakat juga tidak normal.

Sujud mencontohkan, Taman Rekreasi Selecta yang masih merugi, tapi tetap beroperasi.

"Operasional Selecta berhenti pada pukul 17.00 wib," ujarnya.

Public Relation & Manager Marketing Jatim Park Group, Titik S Ariyanto, menambahkan pariwisata sehat adalah solusi tepat agar wisatawan tetap datang ke Kota Batu.

Meski jumlah wisatawan dibatasi separoh kapasitas, jumlah yang datang tak sampai setengahnya.

“Contohnya di Jatim Park 2, setelah ada pembatasan jumlahnya 1.500 pengunjung, tapi kenyataannya tidak sampai 1.500. Apalagi semua tujuan wisata dibuka di Kota Batu. Kami harus pandai melakukan strategi pemasaran,” katanya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved