Berita Malang Hari Ini

BEM Malang Raya Tidak Ikut Aksi Tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja, Lepas Dari Aliansi Malang Melawan

Koordinator BEM Malang Raya, Mahmud mengatakan bahwa pihaknya (mahasiswa) bercermin dari aksi unjuk rasa (Unras) yang ricuh pada Kamis (8/10/2020).

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
hayu yudha prabowo/suryamalang.com
ILUSTRASI - Demonstrasi menolak Omnibus Law dan UU Cipta Kerja di Kota Malang berakhir rusuh, Kamis (8/10/2020). Tak ingin peristiwa rusuh terulang, BEM Malang Raya memutuskan walk out dari Aliansi Malang Melawan dan menyatakan tidak ikut aksi demo Selasa (20/10/2020) 

Penulis : Kukuh Kurniawan , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Malang Raya memutuskan untuk lepas diri dari Aliansi Malang Melawan.

Selain memutuskan lepas diri dari Aliansi Malang Melawan, BEM Malang Raya juga tidak akan ikut pada aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (20/10/2020) besok.

Koordinator BEM Malang Raya, Mahmud mengatakan bahwa pihaknya bercermin dari aksi unjuk rasa (Unras) yang ricuh pada Kamis (8/10/2020).

"Mengacu pada aksi unras Kamis (8/10/2020), bahwa sifat aksi unjuk rasa kami saat itu bersifat damai. Namun ternyata kondisinya telah berubah menjadi chaos. Dan juga kami tidak ingin masyarakat menjadi takut, karena masyarakat tentu masih mengingat kejadian unjuk rasa yang terjadi pada Kamis (8/10/2020) tersebut. Sehingga teman- teman dari BEM Malang Raya memutuskan Walk Out dari Aliansi Malang Melawan," ujar Mahmud kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM), Senin (19/10/2020).

Namun ia menjelaskan meski pihaknya telah melepaskan diri dari Aliansi Malang Melawan, pihaknya tetap konsisten menyerukan dan memperjuangkan penolakan UU Omnibus Law Cipta Kerja.

"Selain itu kami juga menuntut agar presiden menerbitkan Perpu untuk mencabut UU Omnibus Law Cipta Kerja. Dan dalam waktu dekat ini, BEM Malang Raya berencana akan melakukan aksi turun ke jalan untuk menuntut dua hal tersebut," tambahnya.

Dirinya menerangkan karena BEM Malang Raya telah memutuskan Walk Out dari Aliansi Malang Melawan, maka pihaknya tidak akan mengikuti aksi unjuk rasa tolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Selasa (20/10/2020) besok.

"Sesuai kesepakatan internal BEM Malang Raya, bahwa besok kami tidak akan turun ke jalan. Namun bila ada individu mahasiswa yang hatinya terpanggil dan ingin ikut dalam aksi tersebut, maka kami tak masalah dan tak melarang. Yang penting damai dan tidak melakukan aksi anarkis," ungkapnya.

Namun individu mahasiswa yang akan ikut aksi tersebut, harus siap untuk menerima konsekuensi apapun saat berlangsung kegiatan aksi unjuk rasa.

"Segala rIsiko dan konsekuensi ditanggung sendiri. Karena kami tak bertanggung jawab atas segala konsekuensi yang terjadi," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved