Tewasnya Pembunuh Rangga dan Pemerkosa Ibu Muda Masih Menjadi Misteri, Keluarga Tolak Autopsi: Malu
Tewasnya pembunuh Rangga & pemerkosa ibu muda di Aceh Timur masih menjadi misteri hingga kini, keluarga tolak autopsi dan ternyata kenal dengan suami.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Tewasnya pembunuh Rangga dan pemerkosa ibu muda di Aceh Timur masih menjadi misteri hingga saat ini.
Seperti diketahui sebelumnya petugas penjara sempat menjelaskan jika selama beberapa hari terakhir kondisi pembunuh Rangga sempat melakukan aksi mogok makan.
Bahkan, sosok pembunuh Rangga dan pemerkosa ibu muda itu sempat mengalami sesak napas dan mendapatkan penanganan sampai diinfus.
Hingga akhirnya pelaku ditemukan tewas di dalam sel tahanan Mapolres Langsa.

Baca juga: Rekam Jejak Kejahatan Pembunuh Rangga dan Pemerkosa Ibu Muda Tewas di Sel, Baru Bebas 8 Bulan Lalu
Baca juga: Fakta Ibu Rangga Sebelum Diperkosa Samsul Bahri, Hamil 4 Bulan dan Postingan Sebelum Sang Anak Tewas
Demi mengungkap penyebab kematian Samsul Bahri, polisi rupanya sudah membujuk keluarga pelaku untuk melakukan autopsi.
Rencananya polisi akan membongkar makam pelaku dan melakukan autopsi.
Namun sayang rencana tersebut batal dilakukan lantaran pihak keluarga pelaku menolaknya.
Melansir Serambinews: Meninggal di Sel Polres, Pihak Keluarga Tolak Rencana Polisi Bongkar Kuburan SB untuk Autopsi, Keluarga mengaku malu dengan aksi bejat yang dilakukan pelaku hingga tega membunuh Rangga dan memerkosa sang ibu.
Oleh sebab itu keluarga memilih untuk langsung menguburkan jenazah pelaku tanpa adanya langkah autopsi.
Kapolres Langsa, AKBP Giyarto SH SIK melalui Kasat Reskrim, Iptu Arief Sukmo Wibowo SIK, mengatakan, pihaknya sudah berupaya membujuk keluarga tersangka, tetapi tetap tidak diizinkan.
"Kita (Polres Langsa) sudah berupaya membujuk keluarga tersangka SB untuk membongkar kubur SB untuk kepentingan autopsi.
Keluarga memohon agar tidak dilakukan lagi autopsi lagi," ujar Kasat Reskrim.
Penolakan yang sama juga disampaikan pihak keluarga saat jenazah Samsul Bahri masih di rumah sakit.
Keluarga memilih untuk langsung membawa pulang jenazah agar segera bisa dimakamkan.
Kepada pihak Kepolisian, keluarga mengaku menerima dan sudah ikhlas atas kematian Samsul Bahri dan tidak akan menuntut secara hukum.
“Keluarga tidak mau aib anaknya diusut-usut terus.
Keluarga sudah cukup malu dengan perbuatan anaknya itu," jelas Kasat Reskrim.
Lalu bagaimana langkah ke depan yang dilakukan Polisi?
Iptu Arief mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini akan melakukan gelar perkara untuk menentukan sikap, sebelum kasus ini dihentikan.
"Sebelum penyidikan kasus ini dihentikan akan digelar terlebih dahulu.
Dalam KUHAP, penyidikan tindak pidana dihentikan jika tersangka meninggal dan pihak keluarga juga tidak menuntut," imbuhnya

Baca juga: Cinta Terlarang Cewek SMP dan Kakak Ipar di Sumenep, Lahirkan Sendiri Lalu Buang Bayinya
Baca juga: Curiga Barang Sering Hilang, Wanita Ini Syok Saat Aksi Perselingkuhan Suami Terekam CCTV
Sementara itu ibunda mendiang Rangga kini masih mencoba sembuh dari rasa traumanya.
AY, ayah tiri Rangga mengaku kini dirinya hanya fokus untuk menguatkan sang istri.
Saat ini, Ay mengaku ingin fokus menjalani kehidupan ke depan serta membantu istrinya, Dn (28), menghilangkan trauma atas kejadian tersebut.
Apalagi, sang istri juga sedang mengandung buah hatinya.
“Saat ini usia janin anak kami dalam kandungan udah 4 bulan.
Istri saya butuh ketenangan agar anak kami tumbuh sehat,” ujarnya kepada Serambi, Selasa (20/10/2020).
"Kejadian ini mungkin sudah menjadi jalan dan takdir dari Allah SWT.
Sekarang yang terpenting kondisi Dn sudah berangsur membaik dan anak dalam kandungannya tumbuh sehat," tambah Ay lagi.
Kehamilan Dn memang sangat istimewa bagi Ay, karena itu merupakan anak pertamanya, buah perkawinan dengan Dn setahun lalu.
Dn sebelumnya telah menikah dan telah memiliki dua anak dari suami pertama.
Karena itulah Ay sebisa mungkin memenuhi keinginan sang istri, termasuk saat kejadian di malam naas itu.

Ay menceritakan, malam itu ia tidak pulang ke rumah karena butuh uang.
Biasanya ia pergi ke sungai menjala udang saat sore dan pulang menjelang tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIB.
"Selama ini jika ke sungai menjala udang, saya selalu pulang ke rumah malamnya.
Malam naas itu saya tidak pulang, rencana memang akan pulang pagi karena perlu uang," ujar Ay.
Dengan tidak pulang, ia berharap udang hasil tangkapannya bisa lebih banyak, sehingga uang hasil penjualan bisa digunakan untuk memenuhi keinginan istri yang tengah hamil muda, yakni daging bebek.
"Istri sayakan ngidam karena hamil 4 bulan.
Dia kepingin makan bebek.
Maka makam itu saya pulang pagi, biar dapat uang lebih untuk bisa beli bebek," jelas Ay.
Namun sebelum sempat membeli bebek, kabar mengejutkan itu datang.
Ay mengaku saat itu masih berada di Gampong Birem dan sedang bersiap pulang seusai menjala udang. Ay merasa dunianya seakan berputar.
Empat hari sebelum kejadian, dia sempat saling bertegur sapa dengan pelaku yang lewat di depan rumahnya.
“‘Kiban bang’ (gimana bang) tanya Samsul Bahri.
Saya jawab, ‘nyan keuh lage nyo’ (ya seperti ini lah)," ujar Ay.
Saat itu, kata Ay, Samsul Bahri melintas di depan rumahnya menuju kebun sawit keluarga yang berada agak jauh.
Ay mengaku belum kenal akrab dengan Samsul Bahri, karena dia baru enam bulan tinggal di gampong tersebut.
Terlebih ia dan istri juga jarang berada di gampong.
Sebulan pulang, bulan berikutnya pergi lagi ke Kabanjahe, Sumatera Utara, bekerja di perkebunan sayur dan buah.
Selama di gampong itulah ia menggunakan waktunya mencari udang di sungai.
Ay juga mengaku kalau istrinya, Dn, pernah menyampaikan bahwa saat ia belum sampai ke rumah dari mencari udang, pernah ada orang yang mengintip ke dalam rumah.
Hal itu berlangsung hingga beberapa kali.
“Tapi siapa dia (pengintip), Dn tidak tahu.
Maka setelah itu Dn meminta izin pada saya agar menjemput anaknya supaya ada teman di rumah," tutup Ay.
Baca juga: Tragedi Makan Bersama Keluarga Berujung Maut, 9 Orang Meninggal Setelah Menyantap Hidangan Mi
Baca juga: Bocah 13 Tahun Tewas Saat Berenang Bersama Ayahnya di Tulungagung