Catat! Jadwal Operasi Zebra Semeru 2020 Mulai 26 Oktober sampai 8 November, Perhatikan SIM dan Helm
Catat jadwal Operasi Zebra Semeru 2020 yang dimulai hari ini Senin 26 Oktober 2020 hinga 8 November 2020
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Catat jadwal Operasi Zebra Semeru 2020 yang dimulai hari ini Senin 26 Oktober 2020.
Operasi Zebra Semeru 2020 dilakukan serentak di seluruh wilayah Provinsi Jawa Timur mulai 2 Oktober 2002 hingga 8 November 2020.
Pagi pengguna kendaraan bermotor harus memperhatikan SIM, STNK hingga helm agar tidak ditilang dan terjaring razia Operasi Zebra Semeru 2020.
Operasi Zebra Semeru 2020 merupakan aenda dari Polda Jawa Timur yang bersinergi dengan instansi terkait selama dua minggu kedepan.

Dilansir dari Kominfo Jatim, sosialisasi terkait Operasi Zebra Semeru 2020 sudah mulai dilaksanakan oleh Satlantas Polresta Mojokerto pada Minggu (25/10/2020).
Satlantas Polresta Mojokerto sudah mulai memberikan imbauan kepada pengendara maupun Ojol saat melintas di Pos Benteng Pancasila dan pemasangan banner di titik-titik jalan protokol di wilayah Kota Mojokerto.
Ada tujuh sasaran prioritas pelanggaran lalu lintas.
Berikut daftar sasaran Operasi Zebra Semeru 2020:
- Pengemudi yang menggunakan HP
- Pengendara dibawah umur
- Bonceng tiga
- Tak menggunakan helm standar
- Pengendara kondisi pengaruh miras atau narkoba
- Pengemudi lawan arus dan langgar rambu
- Kendaraan melebihi batas kecepatan
Menurut Kasatlantas Polresta Mojokerto, AKP Fitria Wijayanti SIK didampingi KBO Lantas Ipda Karen mengatakan jika kegiatan Minggu pagi yakni pemasangan banner di sudut-sudut kota terkait sosialisasi Operasi Zebra Semeru 2020 di wilayah hukum Polresta Mojokerto.
”Kita ingin masyarakat mengetahi informasi tentang Operasi Zebra Semeru 2020, Apa saja pelanggarannya, agar jika mendapati ada giat operasi tidak kaget dan sejak hari ini diharapkan masyarakat lebih mematuhi dan melengkapi surat-surat berkendara,” katanya dikutip dari Kominfo Jatim.
Tak sampai di situ, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat yang memanfaatkan libur panjang kali ini diharapkan saat berkendara hendaknya cek terlebih dahulu kondisi kendaraannya.
” Patuhi rambu lalu lintas, wajib mengenakan masker, bawa juga handsanitizer dan selalu bawa perlengkapan pribadi, “ ujarnya.
Operasi Zebra Semeru 2020, Pantai di Kabupaten Tulungagung Jadi Perhatian Utama
Satlantas Polres Tulungagung melaksanakan Operasi Zebra Semeru 2020, mulai hari ini Senin (26/10/2020) hingga 8 November 2020.
Jalur menuju kawasan pantai menjadi perhatian utama di Tulungagung, selain jalur black spot (rawan kecelakaan mematikan).
Menurut Kasat Lantas Polres Tulungagung, AKP Aristianto Budi Sutrisno, libur panjang Maulid Nabi akan meningkatkan kunjungan wisatawan ke Tulungagung.
Karena itu jalur menuju lokasi wisata akan menjadi prioritas pengamanan.
“Kami siap mengamankan jalur, memastikan semua tertib berlalu lintas dan tetap menerapan protokol kesehatan,” terang Aris, seusai apel pasukan.

Untuk pengamanan ini, Satlantas akan menempatkan personil di pos pengamanan Simpang Tiga Pantai Gemah, Kecamatan Besuki.
Di pos ini personil lantas akan bergabung dengan fungsi kepolisian lain, termasuk personil Polsek Besuki.
Personil akan mengamankan jalur sekaligus patroli untuk memastikan jalur Pantai Gemah lancar.
“Di jalur itu ada beberapa destinasi wisata pantai. Setiap libur panjang selalu ada penumpukkan kendaraan di sana,” sambung Aris.
Jika terjadi penumpukkan kendaraan, maka akan diberlakukan sistem buka tutup.
Personil juga akan mengupayakan kunjungan ke Pantai Gemah, untuk menerapkan protokol kesehatan.
Karena itu fungsi patroli akan dikuatkan selama pelaksanaan Operasi Zebra di kawasan ini.
Namun Aris mengingatkan, setiap pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan akan ditindak tegas.
Sebab tujuan utama Operasi Zebra Semeru 2020 ini adalan untuk menekan kecelakaan lalu lintas.
Aris meminta semua pengendara tetap patuh dengan setiap aturan berlalu lintas.
“Selama pelaksanaan pperasi ini akan lebih banyak himbauan. Tapi setiap pelanggaran yang membahayakan, tetap akan kami lakukan penegakkan hukum,” tegasnya.
Lanjut Aris, yang membedakan Operasi Zebra kali ini adalah penerapan protokol kesehatan.
Sebab pelaksanaan operasi masih dalam suasana pandemi Covid-19.
Selama pelaksanaan operasi, Satlantas Polres Tulungagung akan menekankan agar semua menghindari kerumunan.
“Itulah kenapa kami fokus di tempat wisata, karena ada potensi kerumunan di sana. Kami tetap menyarankan, lebih baik di rumah saja,” tutur Aris.
Ada dua blackspot di Tulungagung, yaitu Jalan Raya Ngantru dan Jalan Raya Pulosari, Kecamatan Ngunut.
Jalan Raya Ngantru adalah jalur utama penghubung Tulungagung dan Kabupaten Kediri.
Jalur ini telah dilebarkan dari dua lajur menjadi empat lajur.
Namun ada dua jembatan kecil yang tidak dilebarkan sehingga terjadi bottle neck (leher botol).
Dua jembatan kecil ini yang sering ditabrak kendaraan, utamanya sopir yang belum menguasai medan.
Sedangkan Jalan Raya Pulosari adalah penghubung utama Tulungagung dan Kabupaten Blitar.
Wilayah paling rawan ada di sekitar Gudang Bulog, di Desa Pulosari, Kecamatan Ngunut. (David Yohanes)