Berita Tulungagung Hari Ini
Alokasi DD di 2021 Naik, Mendes PPDT Harap Tak Dipakai BLT Warga Terdampak Pandemi
Menteri PPDT, Abdul Halim Iskandar, memastikan Dana Desa (DD) meningkat di tahun 2021
Penulis: David Yohanes | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PPDT), Abdul Halim Iskandar, memastikan Dana Desa (DD) meningkat di tahun 2021. Alokasi untuk DD tidak terpengaruh dengan penurunan ekonomi nasional.
Halim mengungkapkan, anggaran untuk DD tahun 2021 sebesar Rp 72 triliun. Angka ini meningkat dibanding tahun 2020 yang dialokasikan sebesar Rp 71,19 triliun.
“Kenapa Dana Desa tidak turun, karena keberadaannya untuk menggerakkan ekonomi,” kata Halim, saat mengunjungi Nangkula Park di Desa Kendalbulur, Boyolangu, Tulungagung, Kamis (29/10/2020).
DD diharapkan bisa memulihkan ekonomi nasional di level desa.
Hal ini sangat penting mengingat selama pandemi virus corona, ekonomi mengalami tekanan.
Pemanfaatan DD ditekankan pada kegiatan inovasi ekonomi, utamanya kegiatan produktif.
Halim mencontohkan wisata desa yang bisa mendongkrak ekonomi di tingkat desa.
DD juga bisa dipakai konsolidadi UMKM di tingkat desa, membantu pemasaran produk desa dan membangun ketahanan pangan desa.
Karena itu Halim berupaya agar DD tidak dipakai untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) di tahun 2021.
“Kami akan berusaha Jaring Pengaman Sosial (JPS) di-cover sepenuhnya oleh Kemensos. Jika ini goal, maka DD tidak akan dipakai BLT lagi,” tegas Halim.
Dengan demikian DD akan bisa sepenuhnya dimanfaatkan untuk pemulihan ekonomi desa.
Selama pandemi 2019, DD di setiap desa terpotong 25-35 persen untuk BLT.
DD di atas Rp 800 juta wajib mengalokasikan 25 persen, Rp 1 miliar wajib mengalokasikan 30 persen dan di atas Rp 1 miliar wajib mengalokasikan 35 persen.
Alokasi dana BLT dari DD itu diberikan kepada warga yang terdampak pandemi virus corona.
Salah satu prioritasnya adalah warga yang kehilangan pekerjaan.