Baru Nikah 12 Hari Istri Ditelantarkan Suami di Kos SempIt Tanpa Nafkah, Buntutnya Ditalak Via W
Baru nikah 12 hari istri ditelantarkan suami di kos sempit tanpa nafkah, buntutnya ditalak via WhatsApp (WA)
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: eko darmoko
Penulis: Sarah, Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang istri berinisial T ditelantarkan suaminya setelah 12 hari menikah.
T ditelantarkan suaminya berinisial R di sebuah kamar kos sempit di Jakarta setelah ditanya soal nafkah.
Buntutnya setelah kurang lebih 1 bulan T akhirnya ditalak suami melalui pesan singkat di WhatsApp (WA).
Kisah ini awalnya viral di Twitter setelah T membagikan ceritanya melalui akun @bluecambodia.
Kisah pernikahan T yang menyayat hati itu pun kemudian viral.
Hingga Kamis (29/10/2020) thread dari T sudah disukai lebih dari 15 ribu kali dan di-retweet oleh 7,2 ribu pengguna Twitter lainnya.
Baca juga: Kisah Penjual Cilok Ditemui Jenderal dan Masuk Akademi TNI, Cita-cita yang Takut Diimpikan Terwujud

Kepada Tribunnews.com (grup SURYAMALANG.COM), T akhirnya mau menceritakan kisah pernikahan singkatnya yang penuh luka tersebut.
Diakui T, ia berkenalan dengan suaminya R lewat temannya.
Perkenalan itu terjadi pada tahun 2018 silam.
"Aku jadian Oktober 2019, dan setelah pacaran dan kita saling memperkenalkan keluarga masing-masing," kata T dikutip dari Tribunnews.com artikel 'Baru Menikah 12 Hari, Istri Ditelantarkan Tanpa Nafkah dan Kabar, Berakhir Talak Cerai'
Di awal pacaran, T mengaku keluarga R menyambutnya dengan baik.
Tidak ada hal aneh yang dirasakan T di fase-fase tersebut.
Baca juga: Nongkrong di Cafe, Cewek Didatangi Pria Tak Dikenal untuk Remas Payudara, Aksi Kedua Berakhir Nahas
Baca juga: Chatting Nikita Mirzani dan Ariel Noah Ketahuan, Gak Nyangka Pengakuan Nyai Persis dengan Luna Maya

Di bulan Januari 2020, hubungan T dan R semakin menuju ke arah yang lebih serius.
"Orang tua R berencana buat ketemu sama orang tuaku dan ngobrol serius buat hubungan ke depan, tembungan kalau bahasa jawanya," terang T.
Tapi karena kesibukan orang tua R, rencana ini pun batal terlaksana.
Kemudian, orang tua T datang ke Jakarta untuk melakukan pertemuan di akhir Januari 2020.
T mengatakan, dalam agenda tersebut langsung membicarakan tanggal pertunangan.
Pihak T dan R sepakat mengelarnya di bulan Februari 2020 di rumah orang tua T.
"Dan dari sebelum ada pertemuan keluarga ini aku pun sudah tanya ke R, kalau dia sudah siap menikah atau belum. Dia selalu jawab sudah siap menikah," tegas T.
- Persiapan Menuju Pernikahan
T melanjutkan, setelah melangsungkan prosesi tunangan, dia dan R kembali ke Jakarta.
Karena kala itu, keduanya memiliki pekerjaan di sana.
Sedangkan obrolan soal persiapan pernikahan dilakukan lewat telepon karena terpisah jarak antara keluarga T dan R.
Di tahap ini, T mengaku ibu R meminta untuk segera melangsungkan pernikahan.
Namun, hal tersebut ternyata tidak mudah.

"Karena keluargaku asli Jawa, jadi buat menentukan tanggal nikah itu nggak bisa asal-asalan. Harus dihitung hari baiknya mulai dari weton dan lain-lain."
"Akhirnya ibu ku memberi info ke ibu R kalau ada beberapa opsi tanggal dan bulan yang baik. Waktu itu ibuku kasih opsi bulan Juni, Agustus, dan November," urai T.
Kemudian berbagai persiapan menuju hari bahagia dimulai.
T dan keluarganya bersama-sama mencari EO, booking venue, MUA hingga mengurus berkas-berkas pernikahan ke KUA.
Persiapan menuju pernikahan T dan R terbilang tidak mudah.
Berbagai rintangan jadi penghalang, seperti T yang harus kembali ke tempat orang tuanya di Jawa Tengah lantaran terkena PHK akibat pandemi Covid-19.
"Selama aku balik ke rumah aku LDR sama R, dan selama kita LDR juga hubungan kita baik-baik saja. Nggak ada yang beda," kata T.
Singkat cerita T dan R resmi menikah pada bulan Agustus 2020 yang lalu.

Dua hari setelah menikah, T dan R kembali ke Jakarta untuk melanjutkan kehidupan rumah tangganya.
T dan R sementara tinggal di rumah orang tua R, sambil menyusun rencana untuk membeli rumah sendiri.
T mengaku sangat senang di awal-awal pernikahan dan menjalankan tugas sebagai seorang istri.
"Selama 3 hari kita di rumah berdua, semua terasa indah dan menyenangkan. Seneng banget rasanya bisa bangun pagi siapin sarapan buat suami, tungguin dia pulang kerja, abis itu sore masak buat makan malam kita," kenang T.
Di hari ke-9, pernikahan konflik mulai muncul.
Saat itu, T dan R jalan-jalan ke sebuah mall dan R berbelanja barang yang menurut T tidak terlalu penting.
T sempat kesal melihat apa yang dilakukan suaminya itu.
Terlebih semenjak akad nikah hingga detik itu, dirinya belum mendapatkan nafkah, walaupun hanya sekedar uang belanja saja.
"Akhirnya malemnya aku coba obrolin baik-baik ke dia yang intinya sebagai suami istri, kita punya tanggung jawab dan kewajiban masing-masing. Tapi jawaban dia malah marah-marah ke aku," ucap T.
- R dinas ke luar kota
Setelah pertengkaran itu, hubungan T dan R kembali membaik.
Keesokan harinya, R meminta izin kepada T jika dirinya akan melakukan perjalanan dinas tiga minggu keliling pulau Jawa.
T juga meminta izin untuk pulang ke rumah orang taunya dan R berjanji akan menjemput istrinya itu selepas menyelesaikan pekerjaannya.
Semua berjalan sebagaimana mestinya, hingga T tidak dapat menghubungi suaminya.
"Aku panik banget takut dia kenapa-kenapa di jalan. WA nggak pernah dia bales, telepon nggak pernah diangkat. Aku cuman bisa nangis aja dan berdoa waktu itu."
Di hari ke-4 si R menghilang dan keadaan semakin rumit.
Keluarga T akhirnya memutuskan datang ke rumah orang tua R untuk menyelesaikan masalah.
"Sampai di sana ketemulah, orang tua R juga nggak tahu R ini kenapa, cuman bilang kalau wataknya R ini keras jadi suruh sabar dulu aja."
"Alhasil aku dan orang tuaku balik lagi tanpa ada titik terang," ucap T.
Di minggu kedua, R tetap belum memberikan kabar kepada T.
Kondisi tersebut bertahan hingga minggu ke-3, T masih gigih berjuang mempertahankan pernikahannya.
T memutuskan untuk kembali ke Jakarta lantaran ada interview kerja dan tetap ingin mencari keberadaan R.
"Aku samperin dia ke rumahnya karena aku nggak bisa biarin ini berlarut-larut."
"Seneng banget ketemu R setelah 3 minggu nggak tahu kabarnya. Disitu ayah R kasih saran supaya kita ngekost dulu aja sambil aku dan R belajar hidup mandiri berdua," ucap T.
- T kembali ditinggal R
Lembaran baru kehidupan T dan R kembali dimulai di sebuah kontrakan yang sebenarnya tidak jauh dari kediaman R.
Meskipun demikian, T tetap mengaku menikmati masa-masa indah itu.
Sayangnya, hal tersebut tidak berlangsung lama.
R kembali meninggalkan T sendiri di kontrakan tersebut selama kurang lebih dua minggu.
Ia kembali kebingungan mencari keberadaan R.
Ternyata, selama meninggalkan sang istri, dirinya berada di rumah orang tuanya.
"Aku salah apa? kenapa sampai suamiku tega buang aku, tinggalin aku sendirian di kost, nggak peduli aku bisa makan apa tidak, nggak peduli keadaan aku kaya bagaimana," ucap T.

T merasa perjuangan sebagai istri mempertahankan pernikahan sudah selesai.
Akhirnya tepat pada 30 September 2020, R menalak T lewat WhatsApp.
Kini, T mengaku kondisinya semakin baik dan tengah menunggu proses cerainya.
"Alhamdulillah sekarang jauh lebih baik, cuman ya masih proses pemulihan psikis, masih down saya," tandasnya.