Berita Lamongan Hari Ini
6 Titik Tanggul di Bengawan Solo Rawan Longsor dan Bisa Ancam Warga
Kepala BPBD Lamongan, Mugito mengatakan, 6 titik tanggul yang terancam longsor tersebut sebenarnya sudah pernah diperbaiki, saat ini rawan lagi
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Hanif Manshuri , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Enam titik tanggul Bengawan Solo yang melintas di Lamongan Jawa Timur rawan longsor.
Temuan ini didapat saat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan melakukan patroli penelusuran sepanjang Bengawan Solo, sekaligus mengontrol tanggul yang tahun sebelumnya pernah amblas.
Kepala BPBD Lamongan, Mugito mengatakan, 6 titik tanggul yang terancam longsor tersebut sebenarnya sudah pernah diperbaiki. Namun, saat ini tanggul tersebut perlu kewaspadaan rawan longsor kembali.
"Kami dapati ada 6 titik tanggul Bengawan Solo yang rawan longsor kembali," kata Mugito pada wartawan usai patroli penelusuran tanggul Bengawan Solo untuk menghadapi ancaman bencana di aliran sungai terpanjang di Jawa tersebut, Senin (2/11/2020).
Dikatakan, 6 titik tanggul yang kini rawan longsor dan jebol kembali di antaranya, tanggul di Desa Pesanggrahan, Keduyung, Plangwot, Mojoasem dan Gedong di Kecamatan Laren dan tanggul yang ada di Desa Gedangan, Kecamatan Maduran.
Pihaknya juga secepatnya mengkoordinasikan dengan pihak terkait. "Kita segera laporkan ke Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo untuk ditindaklanjuti," ujarnya.
Pengecekan tanggul rawan ini dilakukan secara manual, yaitu dengan melakukan pencatatan titik tanggul yang terpantau dengan disertai data pendukung seperti lokasi dan foto kondisi tanggul.
Penelusuran sungai dilakukan oleh BPBD Lamongan dengan menggunakan perahu karet mulai dari Kecamatan Babat hingga Kecamatan Karanggeneng di mana sungai Bengawan Solo mengalir di Lamongan.
Harapannya, saat musim penghujan tiba dan debit aluran sungai meningkat titik-titik rawan ini bisa segera diantisipasi.
Terkait patroli penelusuran tanggul Bengawan Solo ini, menurut Mugito, dilakukan untuk menghadapi ancaman bencana di aliran sungai ketika memasuki musim penghujan.
Pihaknya, mengimbau seluruh warga masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai harus waspada.
Prediksi BMKG, akan ada fenomena La Nina yang bisa menyebabkan curah hujan tinggi yang bisa menyebabkan banjir dan longsor, perlu diantisipasi.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).