Berita Batu Hari Ini
Pemkot dan Polres Batu Perkuat Pengamanan Jelang Libur Natal dan Tahun Baru
Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, pengamanan di Kota Batu akan diperketat.
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU – Menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru, pengamanan di Kota Batu akan diperketat. Polri akan mengantisipasi kerawanan potensi terorisme di Kota Batu.
Selain itu juga kerawanan yang lain seperti keramaian warga, kemacetan jalan dan antisipasi pelanggaran pidana. Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama menerangkan, untuk mengantisipasi terorisme, peran intelijen dimaksimalkan. Tidak hanya dari Polri, tapi juga dari pihak lain seperti TNI.
"Namun tentunya saya tidak bisa menjelaskan informasi intelijen di sini. Kami maksimalkan perannya agar Kota Batu tetap kondusif," paparnya.
Dikatakan Harvi, Kota Batu memiliki catatan sejarah terkait penanganan terorisme, yaitu penyerbuan tempat persembunyian gembong teroris Azahari Husin.
Saat itu, Azahari berhasil dilumpuhkan di lokasi.
Selain itu, kawasan yang berpotensi ramai dikunjungi masyarakat juga menjadi perhatian aparat keamanan.
Harvi mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan karena pandemi Covid-19 belum berakhir.
"Ada 450 personel gabungan yang akan turun mengamankan Kota Batu sepanjang libur akhir tahun," ucapnya saat menghadiri raat koordinasi tiga pilar di Balaikota Among Tani.
Rekayasa lalu lintas akan diatur sesuai dengan kondisi.
Polres Batu tidak membuat rakayasa secara khusus karena lalu lintas sangat situasionaal.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko juga mengatakan kalau Kota Batu harus terhindar dari ancaman terorisme.
Sebagai kota tujuan wisata, pengamanan menjadi hal yang penting agar masyarakat aman dan tenang beraktivitas.
"Jangan sampai terulang kembali," kata Dewanti.
Berbicara tentang wisata, Dewanti memprediksi akan ada banyak wisatawan yang datang ke Batu.
Meskipun saat ini masih dalam masa pandemi, kenyataan di lapangan sejumlah tempat wisata banyak dikunjungi. Hotel-hotel juga penuh.
“Potensi ledakan wisata masih ada. Apalagi yang biasanya berwisata keluar negeri lebih memilih untuk berwisata lokal,” kata Dewanti.
Pemkot Batu akan bertemu dengan Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Batu untuk membicarakan persiapan libur panjang akhir tahun.
Sejak adanya relaksasi Juli lalu, geliat perekonomian di Kota Batu mulai membaik.
Masyarakat yang awalnya sangat ketakutan, kemudian tidak beraktivitas, apalagi secara ekonomi, sekarang mulai melakukan aktivitasnya.
“Apalagi ketika liburan panjang, pengunjungnya ramai. Masyarakat sudah beradaptasi, tapi tetap melakukan protokol kesehatan,” jelasnya.
Sejauh ini, tidak terdapat laporan adanya klaster baru dari tempat wisata.
Pemerintah Kota Batu telah menerapkan persyaratan yang ketat terhadap tempat wisata jika ingin membuka wahana.
Tim penyurvei juga turun untuk melihat langsung persiapan, termasuk juga melihat fasilitas protokol kesehatan.
“Pertama, ketika membuka tempat wisata, semua harus melalui tes cepat para pekerjanya. Bahkan yang terakhir diswab. Kedua, protokol kesehatan untuk karyawan itu wajib hukumnya. Kalau tidak, bahkan bisa dikeluarkan. Sehingga alhamdulillah, jadi akhirnya mudah-mudahan klaster di tempat wisata ini tidak terjadi,” harap Dewanti.
Dampak dari relaksasi pun mulai dirasakan warga, terutama pelaku usaha pariwisata.
Pariwisata dan pertanian adalah daya gerak perekonomian di Kota Batu.
Meskipun belum mendapatkan laporan resmi, Dewanti bisa melihat kondisi yang membaik saat ia berkunjung langsung ke lapangan.