Berita Arema Hari Ini
CEO Arema FC Kecam Pernyataan Wali Kota Malang Terkait Yayasan Arema, Bisa Sulut Kegaduhan Baru
Saat menemui para Aremania kemarin, Sutiaji berjanji akan memfasilitasi pertemuan Aremania dengan Yayasan Arema.
Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Dya Ayu , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Manajemen Arema FC akhirnya buka suara soal aksi damai yang digelar Aremania dalam gerakan Make Malang Great Again (MMGA), Senin (16/11/2020) .
Aksi Aremania yang menuntut agar Wali Kota Malang, DPRD dan juga Kapolres membantu serta memfasilitasi mencari organ Yayasan Arema yang saat ini vakum karena Dualisme.
Manajemen Arema FC, dalam hal ini CEO Arema FC, Agoes Soerjanto tak ingin mengomentari soal gerakan tersebut, pihaknya justru lebih vokal soal statment Wali Kota Malang, Sutiaji.
Saat menemui para Aremania kemarin, Sutiaji berjanji akan memfasilitasi pertemuan Aremania dengan Yayasan Arema.
Ia meminta waktu sepekan untuk melacak dan mencari para pengurus Yayasan Arema.
Selain itu wali kota kelahiran Lamongan itu juga menuturkan ingin Arema kembali bersatu.
Bahkan ia menilai siapa saja yang tak ingin Arema bersatu, maka pantas jika disebut penghianat Arema.
Terkait statment yang disampaikan Sutiaji saat menemui ribuan Aremania di depan kantor DPRD, Agoes lantas memberikan reaksi keras.
Menurut Agoes penting bagi Sutiaji untuk terlebih dahulu memahami akar masalah soal Arema.
Pernyataan wali kota berupa janji dan statmen yang dikhawatirkan bakal mengundang kegaduhan baru, setelah dualisme yang membuat Arema terpecah menjadi Arema FC (Liga 1) dan Arema Indonesia (Liga 3) sejak tahun 2012 silam.
"Meskipun fokus kepada keinginan mengaktifkan Yayasan Arema, sebagai stake holder langsung pengelola Arema FC, kami perlu memberi tanggapan. Jangan sampai muncul kegaduhan baru karena ketidaktahuan atau kurangnya informasi terkait akar persoalan. Mengingat ini adalah persoalan internal rumah tangga Arema. Lebih baik Wali Kota Malang mendapatkan informasi dari berbagai pihak, terutama yang terlibat langsung dalam pengelolaan Arema," kata Agoes Soerjanto, Selasa (17/11/2020).
Lebih lanjut Agoes menilai Arema tidak mengalami perpecahan.
Bahkan dibutuhkan sama-sama saling mendukung agar keduanya bisa berprestasi.
"Kami tidak pernah mengkluster keberadaan Arema, kami justru menghormati dan juga mendukung agar kedua Arema berprestasi. Kami membangun Arema FC ini dengan penuh keterbukaan. Silakan datang ke Arema FC, kami akan melayani dan membuka ruang untuk berdiskusi untuk kemajuan Arema. Kami tidak pernah merasa terpecah, tapi saling mensupport. Saya asli Arek Malang, tidak ada watak atau sikap Arek Asli Malang yang bicara atau ingin perpecahan dalam berbagai hal, apalagi bicara Arema," jelasnya.
Hal lain yang disampaikan CEO yang juga pengusaha itu ialah pihaknya menilai Pemkot Malang belum memberikan sumbangsih secara langsung pada Arema.
Namun setiap kali ada isu soal Arema, Sutiaji dinilai langsung pasang badan.
"Maaf jika boleh kami sampaikan, sampai saat ini kami belum merasakan kontribusi aktif Pemkot Malang kepada Arema. Sebaliknya, image Arema selalu dimanfaatkan dan digunakan untuk kepentingan pencitraan pimpinan dan Pemkot Malang."
"Semua kami hadapi sendiri. Kami tetap bayar kontrak pemain, pelatih, dan karyawan di tengah kondisi kita tidak mendapatkan pemasukan. Kami juga ingin tetap jaga kondusivitas Malang. Bagaimana kita aktif membantu masyarakat di tengah Covid 19 dengan gerakan sosial. Mulai membagi perlengkapan protokol kesehatan, sampai ke bantuan sembako," tegasnya Agoes.
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).