Ingat Batu Meteor yang Jatuh di Tapanuli Tengah? Kini Batu Unik Itu Laku Terjual Rp 26 Miliar
Batu yang diduga meteor jatuh menimpa rumah Josua Hutaglung di Dusun Sutahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah
SURYAMALANG.COM - Batu yang diduga meteor jatuh menimpa rumah Josua Hutaglung di Dusun Sutahan Barat, Desa Satahi Nauli, Kecamatan Kolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara pada Agustus 2020.
Kini batu tersebut dikabarkan dibeli seharga 1,4 juta poundsterling atau setara Rp 26 miliar.
Menurut laporan Daily Star, Selasa (17/11/2020), meteor itu dibeli kolektor asal Amerika Serikat seharga 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar (kurs Rp 18.600/poundsterling).
Setelah analisis, meteorit tersebut diklasifikasikan sebagai CM1/2 karbonan Chondrite, penemuan yang sangat langka yang membawa bahan kimia penyusun yang diyakini telah menjadi benih kehidupan di awal tata surya.
Kolektor bernama Jay Piatek mengirim ahli meteorit bernama Jared Collins untuk mengamankan meteorit langka tersebut sekaligus negosiasi harga.
"Ponsel saya menyala dengan tawaran gila bagi saya untuk melompat ke pesawat dan membeli meteorit," kata Jared dikutip Daily Star.
"Itu terjadi di tengah-tengah krisis Covid. Terus terang, itu adalah masalah antara membeli batu untuk diri saya sendiri atau bekerja dengan ilmuwan dan kolektor di AS."
"Saya membawa uang sebanyak yang saya bisa kumpulkan dan pergi mencari Josua yang ternyata adalah negosiator yang cerdik," katanya.
Jared membayar dengan harga Rp 26 miliar.
Setelah sepakat dengan Josua, Jared mengirimkan batu tersebut ke AS, dan sekarang menjadi koleksi Jay Piatek, seorang dokter dan kolektor meteorit dari Indianapolis.
Kemudian pecahan batu tersebut dijual kembali ke seorang kolektor kedua melalui situs jual-beli eBay seharga 757 poundsterling (Rp14,1 juta) per gram.
Artinya, harga batu seberat 1.800 gram yang dijual Josua bisa mencapai hampir 1,4 juta poundsterling atau setara dengan Rp 26 miliar.
Sementara itu, Josua Hutaglung mengaku tidak pernah tahu jika batu yang menimpa rumahnya dihargai miliaran rupiah.
"Saya tidak tahu kalau batu itu terjual seharga segitu. Saya hanya menjual batu sekitar Rp 200 juta lebih. Untuk pastinya, biarlah menjadi rahasia saya," kata Josua kepada Kompas.com, Rabu (18/11/2020).
Setelah batu meteor tersebut viral di media sosial, Jared Collins menghubunginya melalui pesan messenger Facebook.
Saat itu Jared mengatakan berminat atas batu tersebut dan akan datang ke rumah Jared.
Awalnya Josua mengaku ragu. Ternyata Jared benar-benar datang ke Tapanuli Selatan dan melihat batu temuannya.
Kemudian Janed membayarnya batu meteor seberat Rp 1,7 kilogram dengan harga Rp 200 juta.
Josua tidak menjual semua batu itu ke Jared. Sebagian batu digunakan untuk mainan anak-anaknya di rumah serta dibagikan ke beberapa kerabatnya.
"Saya menjual serpihannya. Sebelumnya, batu itu juga sudah pecah, dan jadi mainan anak-anak di rumah. Beratnya yang dibawa sekitar 1,7 kilogram," kata Josua.
"Saya dapat lima gram. Selebihnya saya bagi-bagi ke sanak keluarga. Ada yang dibuat batu cincin," jelasnya.
Joshua berjanji tidak akan menjual sisa batu meteor miliknya itu, meski harga di pasar internasional cukup mahal.
"Lima gram itu kan secuil, biarlah jadi kenang-kenangan," terangnya.
Josua menemukan batu tersebut pada Sabtu (1/8/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.
Saat itu Josua sedang mengerjakan pesanan. Tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh dari atas langit.
Padahal kondisi cuaca sedang sangat cerah. Tak berselang lama, Josua dikejutkan dengan suara dentuman keras yang menghantam bagian rumahnya.
"Suaranya terdengar sangat keras sampai bagian rumah ikut bergetar. Dan, setelah saya cari, rupanya atap seng rumah sudah bocor dan ada batu besar yang jatuh," kata Josua kepada Kompas.com, Selasa (4/8/2020).
Ketika pertama ditemukan, batu yang jatuh tersebut terasa hangat. Batu seberat 2,2 kilogram itu juga tertanam sekitar 15 sentimeter di dalam tanah.
Dia pun segera menggali batu yang sebagian telah terpecah dan memindahkannya ke rumah.
"Saat saya angkat, kondisi batu masih hangat lalu saya bawa masuk ke dalam rumah," kata Josua.
"Saya menduga kuat batu ini memang benda dari langit yang banyak disebut orang batu meteor. Karena tidak mungkin, ada yang sengaja melempar atau menjatuhkannya dari atas," ujar Josua.
Ia mengatakan batu yang ditemukannya memiliki keunikan.
Saat itu dia iseng mengambil magnet dan menempelkannya ke batu tersebut. Ternyata magnet tersebut menempel di batu yang ditemukan Josua.
Kemudian Josua mengunggah penemuan batu tersebut di akun Facebook miliknya dan mendapat respon dari ratusan warganet.
Batu itu viral dan menjadi perbincangan warganet. Bahkan ia mengatakan ada warga sekitar yang mau membeli batunya seharga Rp 1 miliar.
"Saya tidak tahu dia bercanda atau tidak, dan mau membeli batu ini. Tapi saya belum mau memberikannya," ujar Josua.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Harga Jual Rp 26 Miliar, Penemu Batu yang Diduga Meteor Dapat Uang Rp 200 Juta, Ini Ceritanya", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2020/11/19/09090081/harga-jual-rp-26-miliar-penemu-batu-yang-diduga-meteor-dapat-uang-rp-200?page=all#page2