Nasional
Rizieq Shihab Sudah Punya Tim Swab Test Sendiri, FPI: Pemerintah Tak Perlu Repot dan Istimewakan HRS
Rizieq Shihab Sudah Punya Tim Swab Test Sendiri, FPI: Pemerintah Tak Perlu Repot dan Istimewakan HRS
SURYAMALANG.COM - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab sudah mempunyai tim untuk melakukan swab test atau tes usap Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar.
Oleh karena itu, Aziz Yanuar meminta polisi beserta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tak perlu mengistimewakan Rizieq dengan menawarkan tes swab.
"Untuk swab dan lain-lain itu kami ada tim dari HILMI dan MER-C, jadi pemerintah tidak perlu repot dan mengistimewakan HRS (Rizieq) dan FPI," kata Aziz kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Keberanian Pangdam Jaya Semprot Rizieq Shihab : Jangan Ganggu Persatuan, Kalau Perlu Bubarkan FPI
Baca juga: Penurunan Baliho Rizieq Shihab, Pangdam : Jangan Seenaknya Sendiri, Seakan-akan Dia Paling Benar
Kendati demikian, Aziz enggan mengungkapkan apakah Rizieq Shihab sudah menjalani tes usap atau belum.
Ia menyebut hal itu merupakan urusan pribadi, sehingga tak perlu dipublikasikan.
Menurut dia, hasil tes usap untuk mendeteksi virus corona baru perlu diketahui oleh pihak lain jika memang Rizieq hendak melakukan kegiatan yang mensyaratkan bukti hasil tes usap, misalnya saat bepergian dengan pesawat.
Aziz hanya memastikan bahwa Rizieq saat ini dalam kondisi sehat.
"Beliau sehat walafiat, bugar," katanya.
Lebih jauh Aziz menyarankan agar pihak kepolisian untuk fokus mengurus penularan Covid-19 di tahanan Mabes Polri.
Ia mengkhawatirkan kesehatan sejumlah simpatisan Rizieq yang saat ini ditahan di rutan Mabes Polri karena adanya sejumlah tahanan yang positif Covid-19.
"Sudah jelas ada Covid- 19 dan menyebar, kenapa sibuk dengan yang sehat dan bugar?" ujarnya.
Kapolsek Tanah Abang AKBP Singgih Hermawan membenarkan bahwa TNI, Polri, dan Satpol PP sempat mendatangi kediaman Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat, Sabtu (21/11/2020) malam.
Dia menjelaskan, kedatangan mereka ke kediaman Rizieq Shihab untuk menyarankan Rizieq segera melakukan swab test.
"Karena masyarakat bertanya apakah Pak Habib Rizieq sakit atau enggak, makanya kita menyarankan beliau swab," ujar Singgih saat dihubungi melalui telepon, Minggu (22/11/2020).
Namun, Kanit Patroli Polsek Tanah Abang Kompol Margiyono menjelaskan bahwa kedatangan tiga pilar untuk menemui Rizieq Shihab tidak bisa terlaksana.
Margiyono mengatakan, orang dekat Rizieq Shihab meminta agar pesan-pesan dari tiga pilar bisa disampaikan melalui orang dekat tersebut.

Pangdam : Jangan Seenaknya Sendiri, Seakan-akan Dia Paling Benar
SURYAMALANG.COM - Penurunan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, ditanggapi oleh Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin.
Arifin berharap baliho yang dipasang di sejumlah lokasi diturunkan oleh orang yang memasangnya.
Hal ini diungkapkan Arifin saat menjawab pertanyaan mengenai penurunan baliho pemimpin FPI Rizieq Shihab oleh perwira TNI.
"Tentu kami berharap semua baliho-baliho itu diturunkan oleh mereka yang memasang," ucap Arifin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (20/11/2020).

Arifin menambahkan, apabila masih ada baliho yang terpasang, maka pihaknya akan segera menurunkannya.
"Apabila (baliho) tidak diturunkan, ya kami akan turunkan tentu bersama dengan aparat keamanan lain yang terkait, TNI, Polri," tutur Arifin.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya mengakui bahwa ia memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho Rizieq Shihab.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan seusai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas Satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.
Oleh karena itu, TNI turun tangan.
"Ini negara hukum, harus taat kepada hukum, kalau pasang baliho itu sudah jelas ada aturannya, ada bayar pajaknya, tempatnya sudah ditentukan."
"Jangan seenaknya sendiri, seakan-akan dia paling benar, enggak ada itu," kata Dudung.
Dudung pun memastikan operasi untuk menurunkan baliho Rizieq masih akan terus berlanjut.

Habib Rizieq Shihab Akan Dipanggil Polri
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab, akan dipanggil Polri.
Namun, sebelum memutuskan untuk memanggil Rizieq Shihab, Polri perlu menunggu hasil gelar perkara.
“Menunggu gelar perkara,” kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Awi Setiyono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/11/2020).
Diketahui, polisi sedang menyelidiki dugaan pelanggaran protokol kesehatan Covid-19 atau virus corona dalam acara Maulid Nabi dan pernikahan putri Rizieq di Petamburan, Jakarta Pusat, pada 14 November 2020.
Awi menuturkan, gelar perkara tersebut rencananya dilaksanakan pada pekan ini.
Akan tetapi, rencana itu batal karena ada kegiatan serah terima jabatan (sertijab) di Mabes Polri dan Polda Metro Jaya.
Diketahui, posisi Kapolda Metro Jaya berganti dari Irjen Nana Sudjana ke Irjen Mohammad Fadil Imran.
“Rencana antara Kamis-Jumat ini, tapi karena ada kegiatan mutasi kapolda, ada serah terima di Mabes dan Polda Metro, dengan kesibukannya mungkin tertunda, enggak apa-apa, nanti kita lihat,” ungkap Awi.
Lewat gelar perkara, polisi akan menentukan apakah status kasus tersebut dapat ditingkatkan ke penyidikan atau tidak.
Awi belum memiliki informasi lebih lanjut kapan gelar perkara tersebut akan dilakukan.
Sejauh ini, polisi telah meminta klarifikasi kepada Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta jajarannya hingga panitia acara.
Selain di Jakarta, polisi juga mendalami dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam acara Rizieq Shihab di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (13/11/2020).
Terkait kasus di Bogor, polisi meminta klarifikasi terhadap Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sejumlah saksi lainnya pada Jumat (20/11/2020).
Kerumunan yang ditimbulkan acara Rizieq Shihab diketahui berbuntut panjang.
Bahkan, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriadi dicopot dari jabatannya karena dinilai lalai dalam menegakkan protokol kesehatan.