Pedagang Kaki Lima dan Jukir Kembali Minta Kompensasi Imbas Pembangunan Koridor Kayutangan Heritage

Penulis : M Rifky Edgar H , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Para pedagang kaki lima dan juru parkir yang merasa terimbas pembangunan koridor Kayutangan Heritage meminta kompensasi pada Pemkot Malang.

Proyek pembangunan jalan di ytengah kota itu menyebabkan ditutupnya Jalan Basuki Rahmat Kota Malang dan berdampak bagi para pedagang kaki lima dan juru parkir yang bekerja di kawasan tersebut.

Penutupan Jalan Basuki Rahmat selama hampir dua bulan tersebut dirasa oleh pedagang maupun jukir mematikan sandang pangan mereka.

Sebab, sejak ditutup, mereka mengaku tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.

"Pendapatan saya sendiri 100 persen tidak ada karena selama pembangunan itu jalannya ditutup total sehingga kami tidak bisa kerja," ucap Abdullah Sarino, Jumat (27/11/2020).

Bahkan, untuk menutup biaya hidup, Sarino mengaku harus mencari rongsokan untuk dijual lagi.

Oleh sebab itu, dirinya bersama 72 pedagang maupun jukir yang terdampak imbas pembangunan Koridor Kayutangan Heritage meminta kompensasi kepada Pemerintah Kota Malang.

"Kami meminta kompensasi dalam bentuk uang, tapi kami tidak bisa menyebutkan nominalnya berapa karena kesepakatan dari warga seperti itu," ucapnya.

Selain meminta kompensasi, pria yang tinggal di Kedungkandang itu juga mengaku tidak pernah mendapatkan sosialisasi perihal pembangunan Kayutangan Heritage dari Pemkot Malang maupun dari pekerja proyek.

Oleh karenanya, Sarino merasa belum memahami ke depan gambaran seperti apa yang nantinya akan dilakukan Pemkot Malang terkait Kayutangan Heritage.

"Saya ini tidak tahu, maunya ini dibuat apa. Taunya ya heritage. Tapi nasib kami ke depan itu bagaimana. Itu yang kami tanyakan tapi belum mendapatkan jawaban apapun sampai saat ini," tandasnya 

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. SURYAMALANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).