Berita Batu Hari Ini

Desa Tlekung Laksanakan PSBL sampai 7 Desember 2020

Desa Tlekung di Kota Batu melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) mulai 28 November hingga 7 Desember 2020.

Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
Freepik, TribunNews
Ilustrasi. 

SURYAMALANG.COM, BATU – Desa Tlekung di Kota Batu melaksanakan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSBL) mulai 28 November hingga 7 Desember 2020.

PSBL ini dilakukan karena ada 27 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Jumlah itu diketahui setelah 113 warga menjalani tes usap pada akhir pekan ini.

Kepala Desa Tlekung, Mardi menerangkan, awal mula adanya kasus diketahui setelah ada proses pemakaman satu orang warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kata Mardi, pemakaman dilakukan oleh petugas, namun dalam prosesnya, ada sebagian warga yang tidak melaksanakan protokol kesehatan.

“Saya tidak tahu kalau yang meninggal itu terkonfirmasi positif atau tidak. Itu yang tahu kan jelas dari Dinas Kesehatan, Puskesmas paling tidak tahu. Saya tidak dikabari, saya sudah tanya, tapi dirahasiakan sama dinas,” kata Mardi, Minggu (29/11/2020).

Kata Mardi, warga, terutama keluarga yang berduka tidak tahu menahu terkait Covid-19.

Apalagi, yang dimakamkan adalah anak berusia 15 tahun. Anak ini, kata Mardi, diketahui dalam kondisi sehat sebelumnya sehingga warga menganggap bukan karena Covid-19.

“Memang benar, cerita awalnya anak usia 15 tahun, warga tidak percaya Covid-19 kemudian menjadi titik awal musibah. Itu pemicunya,” paparnya.

Setelah itu, ada tiga orang menyusul meninggal dunia. Total, ada empat orang warga Desa Tlekung yang meninggal dunia.

Sekali lagi, Mardi mengaku tidak mengetahui status mereka, apakah terkonfirmasi positif Covid-19 atau tidak. Dia tidak memiliki informasi maupun data terkait kondisi warganya sendiri.

Empat orang warga ini rumahnya terpisah. Mardi mengkonfirmasi kalau empat orang warga yang meninggal bukanlah satu keluarga.

“Empat orang itu bukan satu keluarga, sudah rumah sendiri-sendiri. Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah kondusif,” jelasnya.

Mardi mengatakan, apa yang terjadi di desanya adalah sebuah musibah yang saat ini harus dihadapi.

Sejauh ini, ia hanya berkoordinasi dengan petugas setingkat kecamatan, yakni Camat dan Danramil.

Dikonfirmasi pada Minggu (19/11/2020) siang melalui sambungan telefon, warga saat ini membutuhkan vitamin.

Sedangkan kebutuhan makan dan minum sudah tercukupi. Wilayah PSBL tidak diperluas, hanya di Dusun Gangsiran Ledok.

“PSBL tidak untuk Desa Tlekung, hanya di Dusun Gangsiran Ledok. Wilayah lainnya tidak apa-apa,” paparnya.

5 orang sembuh

Mardi juga mengatakan dari 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19, 5 orang diantaranya sudah pulang ke rumah masing-masing.

Kepulangan mereka seiring dengan laporan kesembuhan yang dialami. Kini, tersisa 22 warga Desa Tlekung yang menjalani isolasi di sebuah hotel.

“Tidak ada tambahan lagi, tetap di angka 27 yang terkonfirmasi positif Covid-19. Malah sebagian sudah sembuh dan pulang. Ada lima orang,” terangnya.

Mardi berharap, warga lainnya juga turut menyusul sembuh. Desa Tlekung, menjadi desa ketiga yang melaksanakan PSBL.

Sebelumnya dua desa sudah melaksanakan, yakni Giripurno dan Mojorejo.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu, M Chori saat belum bisa dikonfirmasi.

Belum ada keterangan resmi dari Pemerintah Kota Batu terkait PSBL yang berlangsung di Tlekung.

Data resmi yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Batu juga berbeda dengan data yang disampaikan oleh Mardi.

Data pemerintah, per 28 November 2020, ada tambahan 10 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batu. Padahal, di dari Tlekung saja ada 27 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Selanjutnya, ada 95 orang yang berstatus aktif di Kota Batu per 28 November 2020, 574 orang berstatus sembuh dan 72 orang meninggal dunia.

Persentase kematian akibat Covid-19 di Kota Batu cukup tinggi, yakni 10 persen.

Anggota DPRD Batu, yang juga tinggal di Desa Tlekung, Bambang Sumarto mendorong agar Pemerintah Kota Batu bisa berkoordinasi dengan Pemerintah Desa Tlekung. Terutama menyangkut keselamatan dan kesehatan warga.

Terutama terkait akurasi informasi. Pasalnya, banyak informasi beredar yang tidak terkonfirmasi kebenarannya.

Bahkan Bambang sendiri mendengar ada satu keluarga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Awalnya ada anak muda yang sakit, dikira keda DB. Setelah meninggal, dimandikan oleh keluarganya, saya tidak tahu anak itu terpapar atau tidak. DPRD Batu sudah menyampaikan ke dinas terkait yakni Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan. Mohon dibantu semaksimal mungkin warga Desa Tlekung yang terdampak Covid-19,” ujarnya.

Awalnya, warga sempat resah, namun setelah dilaksanakan PSBL, kondisi berangsur kondusif.

Pasalnya, warga sudah mengetahui apa yang terjadi di tempat tinggalnya. Mereka juga mulai disiplin menerapkan protokol kesehatan

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved