Berita Malang Hari Ini
Pandemi Covid-19, Kemenkeu Mengajar 5 Sasar Sekolah Dengan Daring
Kegiatan Kemenkeu Mengajar (KM) 5 tahun ini diadakan lewat daring karena masih pandemi Covid-19
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - Kegiatan Kemenkeu Mengajar (KM) 5 tahun ini diadakan lewat daring karena masih pandemi Covid-19, Senin (30/11/2020).
Tahun ini menyasar ke 84 sekolah di Indonesia. Di Malang Raya ke tiga SD yaitu SDN Bareng 3, SDN Tunjungtirto 1 dan SDIT Ahmad Yani Kota Malang. Kemudian SMPN 1 Lawang, Kabupaten Malang dan SMAN 3 Kota Malang.
"Karena lewat daring, sasarannya lebih meluas. Jika dulu hanya ke SD-SD, kini ke SMP dan SMA," jelas Okky Verizky Nobelta, relawan fasilitator di SMAN 3 pada suryamalang.com.
Kegiatan ini dalam rangka Hari Oeang ke 74 dengan tema 'Dari Kami Untuk Negeri'. Ada lebih dari 1200 relawan menyasar secara virtual ke sekolah lewat Zoom dan Google Meet.
Panitia pusat yang membagikan tugas para relawan. Namun mereka tetap berada di lokasi tugasnya. Ia mencontohkan ada relawan dari Medan namun dapat tugas mengajar virtual di SMAN 3.
Asri Widiapsari, Kepala SMAN 3 Kota Malang mendaftarkan tujuh kelas siswanya ikut kegiatan KM 5. Selain siswa diikutkan kelas relawan, juga ada yang ikut kelas Mendikbud Nadiem Makarin dan kelas Menkeu Sri Mulyani.
Di kelas tiap menteri, yang ikut adalah perwakilan lima siswa.
"Saya senang anak-anak diberi kesempatan belajar lewat KM 5 ini. Mereka jadi bisa lebih tahu tentang Kemenkeu," kata Asri di ruang Multimedia 3 ini.
Dikatakan, meski daring terlihat interaktif. Karena banyak siswa yang ikut kegiatan sekolah ini, maka jadwal PAS (Penilaian Akhir Semester) mundur sehari, Selasa (1/12/2020). Harusnya mulai Senin (30/11/2020).
Siswa yang tidak terlibat di KM 5 tetap belajar daring dari rumah. Di SDN Bareng 3, ada tiga siswa yang mengikuti kegiatan KM 5 di sekolah karena kendala jaringan. Sisanya mengikuti dari rumah mereka.
"Saya mendaftarkan siswa kelas 4,5 dan 6 untuk ikut kegiatan ini," jelas Rahmat Suliadi, Kepala SDN Bareng 3 Kota Malang terpisah.
Alasan mengikuti KM 5, karena sebagai lembaga pendidikan ingin memberikan banyak ilmu pada siswanya. Dikatakan, saat ada pendaftaran, sekolah mencob ikut seleksi.
Ada perwakilan siswa yang ikut kelas Mendikbud, Menkeu dan relawan KM 5. Materi yang disajikan, kata Rahmat, masih secara umum bisa untuk siswa SD.
Menkeu Sri Mulyani menerangkan tentang tentang tugas kementrianya mengelola uang negara yang diperoleh antara lain dari pajak, bea masuk, bea cukai, pengumpulan dari kekayaan Indonesia. Seperti dari tambang emas, minyak dll.
Hasil yang diperoleh itu sebagai pendapatan negara. Dan kemudian dibagikan ke kementrian dan lembaga negara yang ada.
Tujuannya untuk menjalankan Indonesia. Misalkan diberikan ke Kementrian Pendidikan untuk membayar guru, biaya operasional sekolah, membeli kuota internet dll.
Sedang Mendikbud ditanya siswa tentang kapan masuk sekolah.
"Baru ada SK 4 menteri yang memberikan diskresi pada pemerintah daerah untuk pembukaan sekolah," kata Nadiem.
Meski tidak berdasarkan zonasi lagi, namun sekolah tidak serta merta buka pada Januari 2021 nanti. Sebab tak hanya melibatkan pemda, tapi juga kasek dan komite sekolah.
Jika tidak dipenuhi itu, tidak bisa buka.
"Tatap muka nanti beda banget lo. Per kelas maksimal 18 anak. Jadi bisa gantian. Ada yang rotasi pagi dan sore. Ke kantin, eskul gak boleh. Setelah sekolah langsung pulang," tegas Nadiem.
Siswa diminta menjaga prokes. Sebab masih ada risiko Covid. Jika tidak menjaga, apalagi di rumah ada orangtua yang rentan, akan menimbulkan dampaknya pada anggota keluarga yang lain.