Berita Malang Hari Ini

Pengemudi Bus Terminal Arjosari Jalani Pemeriksaan Kesehatan Jelang Masa Libur Natal Dan Tahun Baru

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan yaitu pengecekan tekanan darah, gula darah hingga test urine narkoba.

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dyan Rekohadi
Tribun Jatim/Kukuh Kurniawan
Suasana pemeriksaan kesehatan para pengemudi bus di Terminal Arjosari, Selasa (1/12/2020). 

Penulis : Kukuh Kurniawan, Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Sejumlah pengemudi bus yang berada di Terminal Arjosari, Kecamatan Blimbing, Kota Malang jalani pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Malang dan Polresta Malang Kota, Selasa (1/12/2020) siang.

Dalam pemeriksaan itu, ditargetkan ada 100 orang sopir yang melakukan pemeriksaan kesehatan.

Kegiatan pemeriksaan kesehatan terbagi dalam dua sif, agar tidak terjadi antrean panjang.

Penanggung Jawab Progam K3 dan Olahraga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Lilik Suharti mengatakan kegiatan tersebut merupakan agenda rutin tahunan yang sering dilakukan menjelang Hari Raya Idul Fitri serta Natal dan Tahun Baru (Nataru).

"Sebenarnya kegiatan ini rutin kami lakukan, biasanya satu tahun sebanyak dua kali. Tetapi karena masa pandemi, maka tahun ini baru kami laksanakan satu kali ini," ujarnya kepada TribunJatim.com (Grup SURYAMALANG.COM).

Sejak pukul 07.00 WIB hingga pukul 10.00 WIB, tercatat setidaknya ada 30 orang sopir bus yang menjalani pemeriksaan kesehatan.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan yaitu pengecekan tekanan darah, gula darah hingga test urine narkoba.

"Pemeriksaan kali ini juga berbeda dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Selain mengatur antrean dan jarak, tidak semua sopir bus bisa mengikuti pemeriksaan kesehatan. Karena selama masa pandemi, hanya ada 35 persen bus yang beroperasi," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan tersebut beberapa pengemudi bus dinyatakan sehat dan laik mengemudi, namun ada juga yang laik mengemudi dengan catatan. Sebab mereka terindikasi memiliki gula darah dan darah tinggi.

"Selain itu kami menemukan ada pengemudi bus yang tidak laik mengemudi, karena sudah berusia 65 tahun. Bagi para sopir bus yang memiliki penyakit gula darah dan darah tinggi, kami memberikan obat obatan serta resep jika obat yang kami berikan habis. Selain itu hasil tes kesehatan juga akan kami berikan kepada PO bus yang menaungi mereka," jelasnya.

Dirinya juga meminta kepada para sopir bus untuk menjaga stamina dan kesehatan.

Bila sudah mengemudi terlalu lama, harus istirahat sebentar sembari melakukan perenggangan badan sesuai dengan anjuran kesehatan.

"Kami berusaha agar pengemudi sehat bugar produktif dan selamat. Sehingga bisa menurunkan angka kecelakaan," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved