Kronologi Nelayan Dapat Video Call dari Cewek Tak Dikenal & Tanpa Busana, Endingnya Bikin Panik
Inilah kronologi nelayan dapat video call dari cewek telanjang yang terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan yang berujung pada aksi pemerasan.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Inilah kronologi nelayan dapat video call dari cewek telanjang yang terjadi di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Pria yang berprofesi sebagai nelayan ini mengaku mendapatkan video call cewek telanjang itu melalui nomor WhatsApp yang tidak dikenal.
Akibat mendapat video call cewek telanjang itu, sang nelayan mendapatkan ancaman hingga pemerasan.
Seorang pria yang bekerja sebagai nelayan di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan mengaku diancam dan diperas oleh seorang wanita.

Nelayan tersebut adalah AG (23) warga Kelurahan Bonto sungguh, Kecamatan Bissappu, Kabupaten Bantaeng.
Sementara wanita yang melakukan pengancaman dan pemerasan kepada AG adalah SNH.
AG diancam usai melakukan video call melalui aplikasi WhatsApp dengan SNH yang saat itu sengaja dalam keadaan telanjang.
"Saya diancam sama cewek itu bahwa foto Screenshot saat video call akan disebar apabila tidak transferkan uang sesuai yang diminta," kata AG dikutip dariTribunBantaeng.com, Selasa, (15/12/2020).
Dia menjelaskan, wanita yang sebelumnya tidak dikenalnya itu tiba-tiba menghubungi dia melalui video call WhatsApp.
Saat video call berlangsung, SNH sudah dalam kondisi telanjang. Kemudian, SNH langsung screenshot gambar video call yang menampilkan wajah AG dan SNH yang sedang telanjang.
Hasil screenshot itulah yang akan disebarkan apabila AG tidak memberikan sejumlah uang yang diminta.
"Saat saya terima video callnya sudah telanjang, nah disitu di screenshot dan dia mengancam akan menyebarkan. Saya dipaksa mengirim uang Rp 1,5 juta dengan alasan membayar kuliah," ujarnya.

SNH mengirimkan nomor rekening Bank BTPN 90180071655, Kode 213 atas nama Rosita Dewi.
Namun, dia tidak mengirimkan uang yang diminta oleh SNH. Karena tak kunjung dikirimkan, SNH kembali meminta uang sebesar Rp 200 ribu.