Berita Trenggalek Hari Ini
Pemkab Trenggalek akan 'Bayar' Keluarga yang Terapkan Pola Hidup Sehat
Pemkab Trenggalek meluncurkan program 'Keluarga Sehat yang Beruntung', yakni akan membayar 2.000 keluarga yang menerapkan pola hidup sehat
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | TRENGGALEK - Pemkab Trenggalek meluncurkan program 'Keluarga Sehat yang Beruntung'.
Di program ini, pemkab akan membayar sekitar 2.000 keluarga di Trenggalek yang menerapkan pola hidup sehat mulai tahun depan.
Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, mengatakan program ini akan mulai evektif per Januari 2021 alias bulan depan.
Untuk tahap awal, program itu akan menyasar antara 1.000-2.000 keluarga yang masuk dalam bagian 10 persen masyarakat paling miskin di Trenggalek.
Keluarga miskin menjadi sasaran utama agar program ini juga turut menununkan angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Trenggalek.
Selain juga untuk mendorong kesadaran warga menerapkan pola hidup sehat.
"Nominal yang dibayarkan maksimal Rp 200 ribu, sesuai dengan indikator keluarga sehat yang dicapai," ucap Mas Ipin, dalam acara Evaluasi Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, Rabu (16/12/2020).
Indikator keluarga sehat yang dijadikan patokan adalah 12 indikator yang disusun Kementerian Kesehatan RI.
Beberapa di antaranya, yakni ikut serta dalam program kelurga berencana, melakukan imunisasi dasar lengkap, dan anggota keluarga tidak ada yang merokok.
Mas Ipin mengatakan, program membayar keluarga sehat bertujuan untuk mengubah pola pikir masyarakat.
"Konsepnya yang ada selama ini kan kuratif. Seperti orang sakit digratiskan perawatannya lewat KIS (Kartu Indonesia Sehat) atau BPJS Kesehataqn. Nah, sekarang konsepnya kita ubah. Jangan sampai sakit, nanti kami bayar. Jadi sehat dibayar," ucap Mas Ipin.
Nantinya, bayaran untuk warga yang memenuhi indikator diberikan dalam bentuk kartu.
Saldo dalam kartu bisa dipakai untuk membeli makanan menambah gizi, multivitamin, dan sarana prasarana penunjang kesehatan seperti masker.
Pemkab Trenggalek berharap, program ini akan memacu masyarakat menerapkan pola hodup berdasarkan kriteria keluarga sehat.
"Harapan kami juga, penyakit tidak menular yang menyebabkan angka kematian tinggi di Trenggalek seperti hipertensi dan gula bisa dicegah." tuturnya.