Berita Mojokerto Hari ini

Jembatan Desa di Ngoro Terputus Diterjang Arus Sungai Brantas, Sidoarjo-Mojokerto Putar Arah 10 KM

Sebuah jembatan desa terputus hanyut diterjang arus Sungai Brantas di Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Penulis: Mohammad Romadoni | Editor: isy
istimewa/warga
Kondisi jembatan terputus hanyut terkena derasnya arus Sungai Brantas di Desa Candiharjo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto. 

SURYAMALANG.COM | MOJOKERTO - Sebuah jembatan desa terputus hanyut diterjang arus Sungai Brantas di Ngoro, Kabupaten Mojokerto.

Jembatan membentang sepanjang lebih dari 180 meter dan lebar 2 meter itu mengakibatkan akses penghubung jalur alternatif antara Desa Candiharjo dan Desa Bandarasri terputus.

Warga setempat yang setiap hari memanfaatkan jembatan apung berbahan kayu bercampur bambu dan tumpukan drum itu sebagai akses menuju ke Sidoarjo maupun Kabupaten Mojokerto harus menempuh jarak lebih jauh sekitar 10 km.

Kepala Dusun Kesono, Desa Candiarjo, Anang Sujiono, mengatakan jembatan terputus diterjang arus Sungai Brantas ketika terjadi hujan deras yang mengguyur kampungnya.

"Kejadiannya malam jembatan putus sekitar pukul 22.00 Wib," ungkapnya, Jumat (18/12/2020).

Menurut dia, seluruh konstruksi bagian jembatan hanyut terbawa arus Sungai Brantas hanya tersisa bagian pondasi di bantaran sungai.

Sepengetahuannya, jembatan penghubung antar desa itu dikelola pihak swasta.

"Jembatan sudah dibangun sekitar satu tahun yang lalu dikelola perorangan atau swasta," terangnya.

Anang menyebut biasanya warga melewati jembatan itu untuk menghemat waktu saat beraktivitas menuju pasar Sidoarjo dan bekerja pabrik di kawasan Ngoro Industri dan sebaliknya.

"Jembatan terputus sehingga warga yang menuju pasar dan pabrik memutar jauh melalui kawasan Jasem sekitar 10 kilometer," jelasnya.

Sebenarnya, ada dua jembatan apung yang berada di sekitar wilayah Desa Candiharjo Kecamatan Ngoro.

Namun satu jembatan sengaja diputus lantaran saking derasnya arus Sungai Brantas.

"Ada dua jembatan yang satunya yaitu Jembatan Sutam di Desa Tambakrejo yang menghubungkan Dusun Bangunrejo namun  jembatan sengaja diputus oleh pengelola lantaran derasnya air sungai," ucap Anang.

Ditambahkannya, pihak Pemdes telah mengajukan bantuan untuk pembuatan jembatan penghubung desa namun hingga kini belum terealisasi.

"Kami sudah mengajukan ke Pemkab terkait pembangunan jembatan sampai sekarang belum terealisasi lantaran terkendala wilayah pengelolaan kewenagan dari BBWS," tandasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved