Berita Batu Hari Ini
Sektor Wisata di Kota Batu Merasakan Dampak Kewajiban Tes Antibodi
Sektor pariwisata mulai merasakan dampak peraturan diwajibkannya wisatawan membawa hasil tes antibodi ke Kota Batu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, BATU – Sektor pariwisata mulai merasakan dampak peraturan diwajibkannya wisatawan membawa hasil tes antibodi ke Kota Batu.
Sejumlah pembatalan dilakukan oleh wisatawan yang hendak menginap di Kota Batu.
Manager Marketing & Public Relation Jatim Park Group, Titik S Ariyanto menuturkan, pembatalan pemesanan oleh wisatawan dirasakan sejak beberapa minggu lalu.
Termasuk pembelian online di agen perjalanan untuk tiket masuk wahana di beberapa tujuan wisata milik Jatim Park Group.
“Untuk total pembatal kunjungan hingga saat ini sudah sebanyak 46 tiket. Sedangkan yang paling banyak melakukan perubahan jadwal,” ujar Titik.
Titik menjelaskan, peraturan terbaru terkait surat keterangan hasil tes antibodi memang berdampak pada sektor pariwisata.
Di satu sisi, peraturan itu juga dibuat untuk kebaikan bersama, yakni untuk menekan potensi penularan Covid-19 yang angkanya terus bertambah dari hari ke hari.
"Situasi seperti saat ini tergantung wisatawannya masing-masing. Ada wisatawan yang menunda, tapi juga ada yang masih tetap ingin berlibur," jelasnya.
Tidak sedikit wisatawan yang bertanya ke manajemen Jatim Park Group terkait regulasi hasil tes antibodi.
Titik menegaskan, Jatim Park Group mengikuti regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Batu.
"Jika kebijakan itu wajib diberlakukan di tujuan wisata seperti Jatim Park, maka kami mematuhinya," kata Titik.
Wali Kota Batu, Dewanti Rumpoko mengeluarkan surat edaran yang isinya mewajibkan wisatawan minimal menunjukan surat keterangan non reaktif antibodi jika ingin menginap di hotel.
SE tersebut juga melarang adanya keramaian di malam tahun baru, termasuk menutup Alun-alun Kota Batu.
Ketua PHRI Kota Batu, Sujud Hariadi merasa keberatan jika gala dinner tak diperkenankan saat malam pergantian tahun.
“Ini harus diluruskan seperti apa mekanismenya. Kalau gala dinner ditiadakan lalu bagaimana nasib tamu hotel,” ungkap Sujud.
Ia berpendapat, jika gala dinner ditiadakan maka potensi penumpukkan massa di malam tahun baru membesar. Pasalnya, tamu hotel akan berburu kuliner di luar hotel.
“Gala dinner ini adalah acara makan malam yang diiringi musik. Batasannya sampai mana, tidak boleh ikut menyanyi atau seperti apa,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa PHRI sepenuhnya akan patuh dengan SE yang ada.
Ia bahkan juga menjamin tidak akan ada acara peniupan terompet atau pesta kembang api saat menyambut Tahun Baru 2021.
“Tapi tetap mekanisme gala dinner harus jelas,” tegas dia.
Pemerintah Kota Batu tidak mewajibkan wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu menunjukan hasil negatif tes antigen.
Pemerintah Kota Batu mewajibkan wisatawan yang datang, minimal membawa hasil tes cepat antibodi atau rapid test.
Wali Kota Baru, Dewanti Rumpoko mengatakan, kesepakatan minimal menunjukkan tes antibodi tersebut sudah dibahas dan disetujui oleh pemerintah daerah di kawasan Malang Raya.
"Malang Raya sudah komitmen rapid test, rapid antibodi," ujar Dewanti.
Dilanjutkan Dewanti, ketika wisatawan tidak dapat menunjukan hasil non reaktif rapid test antibodi, maka wisatawan tersebut akan disuruh kembali atau melakukan tes cepat mandiri di rumah sakit terdekat.
"Kami akan meminta wisatawan tersebut balik kanan. Kedua dia harus tes sendiri, tidak difasilitasi oleh pemerintah," terangnya.
SURYA/BENNI INDO
Wisatawan menikmati suasana hamparan bunga di Batu Love Garden yang baru saja dibuka untuk umum.