Demi Gaet Janda Incaran, Pria Ini Rela Jadi TNI Gadungan 4 Tahun, Motifnya Terungkap Usai Menikah
Demi nikahi janda incarannya, pria ini rela mengaku-ngaku sebagai anggota TNI AL selama 4 tahun kini berujung petaka.
Penulis: Ratih Fardiyah | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM - Demi nikahi janda incarannya, pria ini rela jadi TNI gadungan selama 4 tahun kini berujung petaka.
Rela mengaku sebagai Prajurit TNI pria berinisial S (40) selama 4 tahun ini akhirnya terbongkar.
Mengaku sebagai Prajurit TNI dengan memalsukan dokumen hingga membuat seragam palsu, nasib S malah berujung di jeruji besi usai menikah.
Warga Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara ini akhirnya diringkus karena mengaku-ngaku sebagai anggota TNI AL.

Baca juga: Habis Rp 600 Juta Demi Tinggal Seatap, Janda Ini Syok, Pacar Berondongnya Ternyata Laki Jadi-jadian
Baca juga: Presiden Joko Widodo Beri Kejutan Bikin SIM Bebas Biaya di Awal Tahun Untuk Bikers, Cek Syaratnya
Penangkapan itu dilakukan di rumah istri barunya yang berada di Kampung Cisitu, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (31/12/2020).
Melansir Kompas.com: "Anggota TNI Gadungan Ditangkap Usai Menikah, Beraksi Sejak 2016, Ini Motifnya", Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas, pelaku mengakui perbuatannya.
Adapun motif pelaku melakukan tindakan itu untuk mengelabui perempuan incarannya agar mau dijadikan istri.
Kronologi penangkapan
Pelaksana Tugas (Plt) Komandan Posal Palabuhanratu, Peltu Ede Ayi Jalaludin mengatakan, kasus penangkapan pelaku tersebut berawal setelah adanya laporan dari masyarakat.
Menindaklanjuti laporan itu, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kodim 0622 untuk melakukan penyelidikan.
Saat dilakukan interogasi di rumah istri yang baru dinikahinya dua bulan itu, pelaku tak bisa berkutik dan mengakui perbuatannya.
"Saudara S di hadapan petugas mengakui dirinya bukan sebagai anggota TNI," katanya, Jumat (1/1/2021).
Setelah mendengar pengakuan itu, pelaku langsung digelandang ke Markas Komando Pos TNI Angkatan Laut (Posal) Pelabuhanratu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Dari tangan pelaku, pihaknya juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti antara lain seragam TNI AU, airsoft gun jenis revolver dan dokumen palsu.
Motif pelaku
Setelah dilakukan pemeriksaan lanjutan itu, pelaku, kata Ede, mengaku menjalankan aksinya sejak tahun 2016.
Adapun motifnya untuk mengelabui perempuan incarannya untuk dapat dinikahi.
"Setelah dilakukan pendalaman, tersangka ini mengaku bahwa dia ini TNI gadungan, jadi (aslinya, red) warga sipil.
Dia ini sudah (jadi TNI gadungan) mulai dari 2016, kemudian motifnya dia ini mencari jodoh janda kaya kemudian dinikahi untuk memperkaya diri sendiri," ucap Ede.
Untuk menyakinkan korbannya, pelaku membeli atribut TNI dari Pasar Senen, Jakarta dengan harga Rp 800.000.
Sedangkan untuk airsoft gun jenis revolver yang diketahui telah rusak itu dibeli dari temannya seharga Rp 200.000.
Dokumen palsu
Tak hanya atribut TNI, Ede juga berhasil menemukan dokumen palsu milik pelaku.
Yaitu berupa dokumen tanda anggota TNI AL dan surat izin menikah yang disebut dari atasannya.
Dengan atribut dan dokumen palsu itu, pelaku akhirnya bisa menikahi istrinya secara resmi di KUA.
"Nikah dengan janda bernama Siti Maemunah di daerah Ciemas. Jadi Siti ini menanyakan apakah benar anggota TNI.
Kemudian meminta legalitas formalnya dari tersangka ini, kemudian dia (tersangka) membawa surat palsu dari komandan untuk meyakinkan janda itu," ucapnya.
"Kemudian dia membawa surat palsu izin itu, kemudian dinikahkan secara resmi, surat nikah resminya ada, pekerjaannya TNI di sini (surat nikah), ini dikeluarkan oleh KUA Ciemas.
Berarti dia ini telah memalsukan dokumen ke KUA," katanya.
Terkait dengan temuan kasus itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya dengan orang yang mengaku sebagai anggota TNI.
"Saya selaku Danposal Palabuhanratu mengimbau kepada masyarakat agar jangan mudah percaya dengan ada TNI yang datang ke kampung-kampung, apalagi dengan motif penipuan atau menikahi perempuan di situ, jangan mudah percaya, atau kalau ada kejanggalan silahkan melapor kepada instansi TNI Polri setempat," ujarnya.
Baca juga: Kabar Gadis Cantik Dinikahi Pria Afrika yang Viral, Jadi Selebgram, Dianggap Puteri di Kampung Suami
Baca juga: Tangis Pilu Ibu Sambut Jasad Sang Anak, Singgung Cita-cita Jadi Ustadzah Kini Tewas Dibunuh Majikan
Bukan Kali Pertama Terjadi
Aksi M mengaku sebagai TNI dan menipu sana-sini akhirnya terbongkar setelah 12 tahun lamanya.
Kebohongannya terbongkar setelah seorang prajurit merasa janggal dengan seragam M yang aneh.
Pria tersebut merupakan warga Kelurahan Kwala Bekala, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan, Sumatera Utara.
M pun ditangkap karena mengaku sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD), Kamis (30/7/2020).

Dandim 0201/BS Letkol Inf Agus Setiandar mengatakan, pria 50 tahun ini menjadi anggota TNI gadungan selama 12 tahun.
Aksinya kemudian terbongkar pada Kamis ketika berpapasan dengan petugas Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba, saat menumpang sepeda motor di kawasan Jalan Luku, tak jauh dari flyover Simpang Pos.
Ketika itu Serka Purba melihat ada kejanggalan saat melihat M. Ia merasa ada yang aneh pada seragam PDL NKRI yang dipakai TNI gadungan tersebut.
“Serka H Purba melihat seragam PDL yang dipakai pelaku tidak sesuai aturan yang berlaku,” kata Agus di Medan, Sumatera Utara, dikutip dari KompasTV, Minggu (2/8/2020).
Kecurigaan Serka Purba semakin menguat bahwa M bukanlah anggota TNI setelah bertanya kepada pelaku tentang KTA dan NRP.
Saat itu M memberikan jawaban berbelit-belit.
M mengaku bertugas di Denmadam I/BB. Karena merasa curiga, Purba kemudian membawa pelaku menuju Makoramil 0201-05/Medan Baru.
Saat diinterogasi, M akhirnya mengaku bahwa dia prajurit TNI gadungan.
"M akhirnya mengakui dirinya sebagai tentara gadungan,” ucap Letkol Agus.
Untuk meyakinkan orang-orang bahwa dia adalah tentara, M melengkapi diri dengan seragam PDL NKRI berpangkat Peltu, sepatu, baret, sangkur, dan sebuah pistol jenis airsoft gun.
Pihak TNI AD kemudian menyita KTP, SIM, dan kartu keluarga milik pelaku sebagai barang bukti. Dalam semua dokumen tersebut, M mencantumkan dirinya sebagai prajurit TNI AD.
“Penggunaan identitas TNI AD di semua dokumen ini dimaksudkan pelaku untuk memudahkan aksinya dalam mem-backing kegiatan-kegiatan proyek, seperti pengemasan tabung elpiji dan kegiatan pemasangan kabel bawah tanah milik PLN," ujar Letkol Agus.
Pelaku juga memanfaatkan identitasnya sebagai TNI untuk mempermudah pengurusan kredit sepeda motor, melamar kerja, dan masuk perguruan tinggi untuk dua anaknya.
M telah menjadi anggota TNI gadungan sejak 2008, ketika dirinya berhenti kerja sebagai sopir pribadi seorang perwira menengah (Pamen) berpangkat kolonel.
“Tidak hanya TNI AD yang sangat dirugikan dalam kasus ini, tetapi juga Polri melalui pemalsuan identitas pada SIM, dan pemerintah melalui pemalsuan identitas pada KK," ujar Agus.
"Kami, TNI AD melalui Kodim 0201/BS akan mengajukan tuntutan kepada pelaku yang kini telah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk proses hukum selanjutnya," ucap dia.
Agus berharap kepada semua warga Kota Medan agar tidak mudah percaya terhadap oknum-oknum yang mengaku sebagai prajurit TNI.
Bila menemukan kasus serupa, segera kroscek dengan Babinsa atau Koramil terdekat karena tidak menutup kemungkinan pelaku yang mencatut institusi TNI biasanya adalah orang-orang yang lihai dalam berkomunikasi.
"M ini buktinya selama 12 tahun sudah cukup banyak prajurit TNI yang berhasil dibohonginya,” kata Letkol Agus.
Adapun petugas Babinsa Koramil 0201-05/Medan Baru, Serka H Purba, yang berhasil mengungkap identitas M akan mendapat penghargaan berupa kesejahteraan atau kenaikan pangkat.
Baca juga: Kode Gisel ke MYD di 2017 Terendus, Emoji Tangan & Foto Baju Disorot, Pacar Wijin: Gara-gara Siapa
Baca juga: Isu Putus Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah Terjawab, Tangis Anak Anang Hermansyah Jadi Sorotan