Harga Kedelai Hari Ini Masih Tinggi, Produsen Naikkan Harga Tempe Tahu 30 Persen
Harga kedelai masih tinggi membuat para produsen tempe tahu menaikkan harga demi menutup ongkos produsi
Djumadi mengatakan, tempe rasa produksinya yang diberi nama Snack Asli Sanan (SAS) itu hanya ada satu di daerahnya yang merupakan sentra produksi tempe di Kota Malang.
Tempe rasa tersebut hanya dipasarkan di toko-toko penjualan tempe yang ada di daerah sanan saja. Dengan masing-masing toko dijatah dua bungkus per hari.
Melalui inovasi yang dia lakukan ini, Djumadi mengaku, dalam sebulan bisa meraih omset hingga Rp 4 Juta per bulan. Meski sebelum pandemi penghasilan ada di angka lebih dari Rp 10 juta.
"Ya sejak dua bulan kedelai naik ini saya melakukan inovasi ini. Sebelumnya tempe rasa ini hanya ada dipikiran saya saja. Namun baru saya kerjakan saat harga kedelai naik ini. Dan Alhamdulillah tempe rasa buatan saya laris," ucapnya.
Meski harga kedelai impor naik, Djumadi tidak memiliki pikiran untuk berhenti memproduksi tempe. Hal tersebut dia lakukan, karena permintaan tempe dari pembeli cukup tinggi.
Untuk itu, dia akan tetap berproduksi, meski untung yang dia dapat berkurang dari sebelum kedelai impor naik.
"Kami berharap pemerintah bisa segera mengatasi permasalahan ini. Pandemi belum selesai, kami malah dihantam lagi dengan harga kedelai naik. Semoga saja nanti bisa ada solusi," tandasnya.(*)
Baca juga: Harga Cabai di Angka Rp 78 Ribu/Kg, Begini Penjelasan Kepala Diskoperindag Tuban Agus Wijaya
Baca juga: Sinopsis Insidious: Chapter 2, Teror Kembali Mengintai, Film Horor di Trans TV Malam Ini 23.30 WIB
Sebagian artikel ini tayang di Wartakotalive dengan judul Harga Kedelai Masih Tinggi, Produsen Naikkan Harga Tempe Tahu 30 Persen