Berita Gresik Hari Ini

Komunitas Free Fly Gresik Terbangkan Burung Seharga Ratusan Juta di Bukit Telogo Dowo

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Komunitas Free Fly di Gresik menerbangkan koleksi burung peliharaan seharga ratusan juta rupiah di alam bebas.

Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Willy Abraham
Komunitas Free Fly menerbangkan burung seharga ratusan juta di Bukit Telogo Dowo, Gresik, Minggu (10/1/2021). 

SURYAMALANG.COM, GRESIK - Komunitas Free Fly di Gresik menerbangkan koleksi burung peliharaan seharga ratusan juta rupiah di alam bebas.

Burung yang memiliki nilai fantastis itu terbang bebas di langit Kabupaten Gresik secara bersamaan.

Burung paruh bengkok ini jika dilihat memiliki kecantikan pada bulunya.

Tumbuh dengan perpaduan warna yang  elok menjadikan burung paruh bengkok terlihat elegan.

Ukuran tubuh yang beragam, mulai dari kecil, sedang hingga besar.

Burung tersebut diterbangkan secara bersamaan di atas ketinggian Bukit Telogo Dowo, Kecamatan Kebomas, Gresik menghiasi langit pada Minggu, (10/1/2021) pagi.

Suara burung, peluit hingga pemilik burung terdengar di sebuah tanah lapang di atas bukit itu.

Mereka mengamati burung peliharaan miliknya terbang menikmati alam bebas dengan pemandangan hijau.

Di atas bukit terlihat kantor Pemkab Gresik, mall hingga kawasan industry yang terhampar.

Kaslan, anggota Free Fly Community Gresik (FFCG) memang rutin menerbangkan burung paruh bengkok berharga mahal ini.

Ada tiga jenis burung yang mereka bawa mulai dari small parrot, medium parrot dan large parrtot. Small parrot seperti burung betet, Sun Conure.

Burung Scarlet Macaw yang memiliki bulu warna merah, biru dan kuning juga ikut terbang. Greenwing Macaw, Harlequin Macaw dan masih banyak lagi.

Kencangnya hembusan angin di atas puncak Bukit Telogo Dowo begitu tidak menyurutkan keberanian para pemilik untuk melepas burung kesayangannya.

Nyatanya burung-burung dengan harga fantastis ini berterbangan bebas dengan begitu indah.

Bermain Free Fly dengan burung berharga mahal tentunya bukan tanpa risiko. Risiko tersebut adalah burung yang mereka lepas tidak kembali lagi.

“Kalau menerbangkan kita plong sudah. Kalau kita berani menerbangkan burung berarti kita sudah ikhlas, kalua burungnya kembali ya itu sudah rezeki,” ucapnya.

Beberapa hal harus diperhatikan saat mencoba Free Fly, si paruh bengkok harus memilki keyakinan yang tertanam pada diri si pemilik.

“Kita kasih terapi makan, kalau burung lapar pasti cari kita. Nanti ada kebiasaan, kemudian sampai ditahapan free fly,” terangnya.

Disinggung mengenai harga, Scarlet Macaw harganya Rp 120 juta, kemudian Greenwing harganya berkisar Rp 75 juta sampai Rp 90 juta dan Harleyquin mencapai Rp 70 juta. Harga burung lainnya yang sudah memiliki skill juga tidak jauh berbeda.

Anggota FFCG lainnya, Jhonis Wahyu mengaku burung adalah hewan yang memiliki kecerdasaan. Ibarat anak berusia 3 tahun, burung bisa dilatih asalkan telaten, kemanapun pergi pasti akan kembali.

Dalam sepekan, komunitas FFCG menggelar Free Fly sebanyak tiga kali.

"Hitung-hitung ikut berjemur juga meningkatkan imunitas," kata dia.

Tidak hanya dari kaum laki-laki saja, pecinta Free Fly juga berasal dari kalangan perempuan. Vivi Savitri mengaku senang dengan peliharaan burung karena memiliki sifat penurut.

"Meliharanya tidak susah, karena dari kecil jadi gampang nurutnya. Burung peliharaan ada Sun Conore dan Alexandria," pungkasnya.

Selain hobi, Free Fly juga menambah saudara sesama pecinta burung paruh bengkok.

"Filosofi burung adalah terbang, jadi kita kasih kesempatan burung-burung kesayangan kita ini untuk terbang bebas menikmati indahnya alam di sekitar kita.

Selain hobi, kegiatan ini juga sebagai ajang silaturahmi pecinta parbeng diseluruh daerah di Indonesia," tutupnya. (Willy)

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved