Berita Malang Hari Ini

WR 2 Unisma Hadiri Audiensi Gerakan Aliansi Mahasiswa Unisma Yang Tuntut Potongan SPP Selama Pandemi

Dari pembicaraan di audiensi ini, mahasiswa menjelaskan minta potongan SPP 50 persen karena be

ISTIMEWA
Kegiatan audiensi WR II Unisma dengan Gerakan Aliansi Mahasiswa Unisma, perwakilan BEM dll terkait tuntutan potongan SPP secara persentase karena kuliah daring dan orangtua terdampak pandemi Covid-19, Selasa (19/1/2021). 

Penulis : Sylvianita Widyawati , Editor : Dyan Rekohadi

SURYAMALANG.COM, MALANG - Kegiatan audiensi Gerakan Aliansi Mahasiswa dan perwakilan dari Unisma dihadiri Wakil Rektor II Noor Shodiq Askadar, Selasa (19/1/2020).

Kegiatan pertemuan itu disiarkan live dari IG BEM Unisma dan Geram Unisma.

Tuntutan mereka adalah agar Unisma memberikan potongan SPP dengan prosentase untuk perkuliahan semester genap 2020/2021.

Serta menuntut evaluasi efektivitas dan kondusifitas pembelajaran daring.

Sementara itu, pada 16 Januari 2021, Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi menerbitkan pedoman pemberian dispensasi penundaan pembayaran SPP di masa pandemi.

Isinya ada beberapa poin, seperti memberikan subsidi bagi mahasiswa aktif Rp 450.000 untuk semester genap 2020/2021 nanti.

Kemudian perpanjangan bayar SPP sampai 28 Februari 2021, perpanjangan waktu dispensasi pembayaran SPP untuk semester genap sampai 20 Maret 2021 dengan mengajukan surat permohonan ke rektor bagi orangtuanya yang terdampak covid-19. 

Shodiq menjelaskan tentang kebijakan kuliah masih daring serta membeberkan secara garis besar keuangan kampus sebagaimana diminta mahasiswa.

"Dari SPP saja tidak nututi untuk operasional," jelas dia.

Sampai Desember 2020, penerimaan Rp 29 miliar lebih dan pembiayaan Rp 33 miliar. Sehingga masih minus.

Jika minta potongan SPP sampai 50 persen, ia masih belum bisa menjawab.

Namun dari pembicaraan di audiensi ini, mahasiswa menjelaskan minta potongan SPP 50 persen karena belum mengetahui transparansi keuangan kampung. Sehingga kemudian meminta potongan antara 30 persen sampai 50 persen.

Mereka juga mengeluhkan masih mengeluarkan lagi uang pembelian paket data untuk ikut perkuliahan daring.

Dan mahasiswa juga tidak semua mendapat bantuan paket data dari Kemendikbud.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved