Penyebab Kristen Gray dan Pasangan Wanitanya Diusir dari Indonesia, Buntut Twiter Meresahkan

SURYAMALANG.COM - Kristen Gray dan pasangan wanitanya Saundra Michelle Alexander akhirnya dideportasi dari Indonesia, ini penyebabnya.

Dianggap meresahkan masyarakat karena menyebarkan inforrmasi di akun Twitter @kristentootie yang mengajak turis lainnya datang ke Bali secara ilegal.

Tak hanya mengajak pindah ke Bali saat pandemi Covid-19 Kristen Grey juga menuliskan tentang Bali yang memberikan kenyamanan terhadap kaum LGBT.

Cuitan Twitter yang ditulis Gray dalam di akun miliknya viral hingga mencuri perhatian publik, khususnya warga Bali.

Baca juga: Harta Rp 4 Triliun Hilang di Tumpukan Sampah, Pemilik Rencana Bikin Sayembara untuk Menemukannya

Baca juga: Dosen ITN Malang Minta Konsumen Hati-Hati Beli Rumah di Sepadan Sungai, Perhatikan Jarak Aman

Baca juga: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang Cari Talenta Cerdas Lewat jokororo.com​

Baca juga: INNALILLAHI! Kabar Duka dari Ustadz Abdul Somad, Ulama Kharismatik Wafat, Kesedihan UAS Tiada Tara

Kemudian adanya kemudahan akses masuk ke wilayah Indonesia pada masa pandemi virus corona atau Covid-19.

"Tindak lanjut WN Amerika Serikat Kristen Gray (dan pasangannya) dikenakan tindakan administrasi keimigrasian pendeportasian atau pengusiran," kata Kepala Kanwil Kemenkumham Bali Jamaruli Manihuruk saat konferensi pers di Kanim Imigrasi Denpasar dikutip dari Kompas.com: Kristen Gray dan Pasangan Wanitanya Diusir dari Indonesia, Ini 2 Alasannya.

Keputusan itu diambil setelah Gray dan pasangannya menjalani pemeriksaan di Kantor Imigrasi Denpasar, Jalan Panjaitan, Denpasar, Bali, dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 18.00 WITA.

Pasangan Gray ikut dideportasi karena dianggap ikut terlibat.

"Mereka sama-sama dia terlibat dalam kegiatan tersebut," kata dia.

Keduanya akan dideportasi secepatnya sembari menunggu penerbangan.

Saat ini Gray dan pasangannya ditahan di Ruang Detensi Imigrasi, Kantor Imigrasi Denpasar.

Mengenal Kristen Gray

Berikut biodata Kristen Gray seorang bule asal Amerika Serikat yang viral usai cuitannya trending di Twitter.

Warga Negara Asing (WNA) pemilik akun dengan username @kristentootie ini mengajak turis lainnya datang ke Bali secara ilegal.

Berhasil membuat heboh dengan thread yang dibuatnya, wanita berusia 28 tahun ini terancam didepotasi oleh Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Kristen Grey mengatakan lewat thread-nya bahwa pada 2019 dia kesulitan mencari pekerjaan.

Melansir Kompas.com, ia memutuskan untuk terbang ke Bali, Indonesia, dan menetap selama 6 bulan.

Tapi bulan Maret 2020 terjadi pandemi Covid-19 dan Gray memutuskan untuk tetap tinggal di Bali.

Dia merasa pengalaman hidup di Bali telah mengubah hidupnya juga menyembuhkan trauma masa kecilnya, karena banyak treatment yang membuatnya rileks.

Menurut Gray, tinggal di Bali dia merasa aman, biaya hidupnya rendah, gaya hidup mewah, dan ada komunitas kulit hitam di Bali.

Dia membandingkan biaya hidup di Los Angeles (LA), AS, dan Bali. Di Bali dia mengeluarkan biaya 300 dollar AS atau Rp 4.233.615.

Sementara itu di LA dia harus merogoh kocek 1.300 dollar AS atau Rp 18.345.665.

Dia menyebut, 2020 merupakan tahun terbaiknya, terlepas dari karantina karena pandemi Covid-19.

Dia bisa terlepas dari dikte berita politik Amerika atau drama politik.

Gray juga mengaku bekerja sebagai desain grafis selama berada di Bali.

Ajak turis pindah ke Bali meski masih pandemi

Di akhir thread, dia mengajak orang untuk melakukan apa yang lakukan, yaitu pindah ke Bali.

Tak hanya itu dia juga menjual e-book "Our Bali Life is Yours" seharga 30 dollar atau sekitar Rp 400.000.

Dalam buku itu juga terdapat cara untuk ke Bali pada masa pandemi Covid-19.

Dia mengaku memiliki agen visa khusus dan memiliki trik agar bisa masuk ke Indonesia.

Masuk Bali 21 Januari 2020

Setelah twit-nya menjadi perbincangan publik, perempuan itu menghapus twit-nya, menyembunyikan video Youtube-nya, mengunci akun Instagram serta mengunci akun Twitter-nya.

Menurut data imigrasi, Kristen Gray datang ke Bali pada 21 Januari 2020 melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai.

Dia menggunakan visa kunjungan saat datang ke Bali dan sudah melakukan perpanjangan izin tinggal karena masih dalam masa pandemi Covid-19.

Izin tinggal Gray di Indonesia masih berlaku hingga saat ini.

"Dapat kami sampaikan bahwa setelah melihat ke dalam sistem keimigrasian yang bersangkutan hingga saat ini masih memiliki izin tinggal yang sah, yaitu izin tinggal kunjungan yang dikeluarkan oleh kantor imigrasi Denpasar," katanya pada Kompas.com (grup SURYAMALANG), Selasa (19/1/2021).

Adapun yang dimaksud izin tinggal adalah keterangan tertulis yang diberikan oleh pejabat imigrasi di wilayah Indonesia kepada orang asing untuk tinggal di wilayah Indonesia.

"Ada izin tinggal kunjungan memungkinkan orang asing untuk tinggal paling lama 180 hari," imbuhnya.

Terdeteksi di Karangasem hingga Diperiksa Imigrasi.

Tinggal di Karangasem

Beberapa waktu lalu petugas Imigrasi Bali telah melakukan pencarian kepada Gray dengan mendatangi alamat yang tertera dalam sistem sesuai dengan laporan pemohon.

Diketahui dia melaporkan alamatnya adalah di Karangasem, Bali.

"Sudah diketahui alamatnya dan kami juga sudah dapat dia izin tinggalnya ada di Imigrasi Denpasar, alamatnya pada saat itu posisi dia di Karangasem," kata Kepala Keimigrasian Wilayah Kemenkumham Bali Eko Budianto, Selasa (19/1/2021).

Akan tetapi setelah didatangi, warga sekitar mengaku tidak mengenal Kristen Gray.

Selain itu pihak imigrasi juga tidak menemukan Gray.

Meski begitu pihak imigrasi telah menemukan agen atau sponsor dari Gray.

Untuk memastikan apakah Gray tidak membayar pajak selama tinggal di Indonesia dan dugaan-dugaan lainnya, pihak Imigrasi Bali meminta Kristen Gray datang ke kantor melalui Warga Negara Indonesia yang menjadi sponsornya. 

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Rabu 20 Januari 2021: Gemini Butuh Liburan, Aquarius Harus Bisa Lebih Bijak

Baca juga: Ramuan Alami Bikin Perut Buncit Jadi Rata dan Kencang, Ajaib!