Jendela Dunia

Ini Harapan Sri Mulyani Terkait Jabatan Joe Biden sebagai Presiden AS, Singgung Nasib Ekonomi Global

Ini Harapan Sri Mulyani Terkait Jabatan Joe Biden sebagai Presiden Amerika, Singgung Nasib Ekonomi Global

Editor: eko darmoko
Tribunnews.com
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani 

SURYAMALANG.COM - Terkait pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati berharap ada kepastian terhadap perekonomian dunia.

Joe Biden dan Wapres Kamala Harris dilantik Rabu (20/1/2021), waktu setempat.

Perekonomian dunia hingga saat ini masih diliputi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 dan tensi geopolitik yang meningkat antar beberapa negara di dunia.

Baca juga: Amanda Gorman Penyair Muda yang Jadi Sorotan di Pelantikan Presiden Joe Biden, Baca Puisi Persatuan

Baca juga: Inilah Ambisi Donald Trump Setelah Dinyatakan Kalah dari Joe Biden, Ingin Mendirikan Partai Patriot

"Perekonomian global hingga hari ini masih menghadapi ketidakpastian."

"Amerika Serikat hari ini memiliki Presiden baru, harapannya akan memulihkan dan memberi kepastian pada perekonomian dunia," ujar Sri Mulyani dalam acara Kompas CEO Forum yang diadakan secara virtual, Kamis (21/1/2021).

Salah satu langkah awal yang akan dilakukan Biden sebagai Presiden Amerika Serikat adalah mengusulkan anggaran stimulus pemulihan ekonomi sebesar 1,9 triliun dollar AS kepada Kongres setempat.

Angka ini setara dengan Rp 26.000 triliun (kurs Rp 14.000).

Selain pelantikan Biden, Sri Mulyani mengatakan, perekonomian China yang menunjukkan tanda-tanda pemulihan dengan kinerja pertumbuhan positif hingga akhir tahun juga memberi optimisme terhadap perekonomian global.

Berdasarkan data terakhir, ekonomi China pada kuartal IV 2020 tumbuh 6,1 persen (yoy).

Angka tersebut lebih tinggi dari kuartal III yang sebesar 4,9 persen.

Dengan demikian, secara tahunan ekonomi China pada tahun 2020 tumbuh 3,2 persen.

"China menunjukkan pemulihan ekonomi meski masih tumbuh di bawah 3 persen, kita berharap global economy juga lebih pasti, tetapi tetap saja menghadapi ketidakpastian Covid-19 dan climate change perlu merumuskan kebijakan-kebijakan ekonomi kita tetap waspada dan memberi prioritas agar Covid-19 bisa ditangani dan dikendalikan," ujar Sri Mulyani.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Joe Biden Resmi Jadi Presiden AS, Sri Mulyani Harap Bisa Beri Kepastian Ekonomi Global

Bakal Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Joe Biden berkampanye di Renaissance High School, Detroit, Michigan, Senin (09/03/2020).
Bakal Calon Presiden (Capres) Partai Demokrat Joe Biden berkampanye di Renaissance High School, Detroit, Michigan, Senin (09/03/2020). (AFP /GETTY IMAGES/MANDEL NGAN)

Menangi Pilpres AS, Joe Biden Gerak Cepat Susun Kabinet

Terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, langsung gerak cepat menyusun kabinetnya.

Joe Biden mengumumkan sejumlah nama di pos krusial pada kabinetnya, Senin (23/11/2020).

Joe Biden memilih eks penasihat kebijakan luar negeri Anthony Blinken menjadi Menteri Luar Negeri, dan mantan kepada diplomat AS John Kerry sebagai spesialis iklim.

Biden juga menominasikan orang Latin pertama, yaitu pengacara kelahiran Kuba bernama Alejandro Mayorkas, untuk memimpin Departemen Keamanan Dalam Negeri yang mengawasi imigrasi.

Pria 78 tahun itu kemudian menunjuk Avril Haines mantan wakil direktur CIA, sebagai direktur intelijen nasionalnya.

Haines akan jadi wanita pertama yang menjabat posisi itu.

Kemudian Linda Thomas-Greenfield akan dicalonkan sebagai duta besar untuk PBB dengan status sebagai anggota kabinet Joe Biden.

Sementara itu Jake Sullivan yang merupakan asisten keamanan Biden saat dia menjadi wapres, di kabinet Biden akan dapat bagian sebagai penasihat keamanan nasional Gedung Putih.

Semuanya adalah senior di pemerintahan Barack Obama - Joe Biden 2009-2017 dan sangat berpengalaman di bidangnya.

Kerry yang menjadi Menlu AS 2013-2017 ikut menandatangani pakta iklim Paris pada 2015 atas nama Amerika Serikat.

Namun Presiden Donald Trump kemudian menarik AS keluar dari perjanjian tersebut.

Dia akan dijadikan anggota dewan keamanan nasional, dan untuk pertama kalinya dewan memiliki spesialis perubahan iklim, kata kantor Biden dikutip AFP.

Mayorkas mantan jaksa federal sebelumnya adalah direktur Layanan Kewarganegaraan dan Imigrasi AS, lalu jadi wakil menteri Departemen Keamanan Dalam Negeri di bawah Presiden Barack Obama.

Sullivan dulunya direktur Staf Perencanaan Kebijakan di Departemen Luar Negeri serta wakil kepala staf Menlu Hillary Clinton.

Ia juga menjadi negosiator utama dalam pembicaraan awal di kesepakatan nuklir Iran yang kemudian ditarik keluar oleh Trump.

"Kami tidak punya waktu untuk merugi dalam hal keamanan nasional dan kebijakan luar negeri kami," kata Biden dalam pernyataan yang dikutip AFP.

"Orang-orang ini sama-sama berpengalaman dan teruji karena mereka inovatif dan imajinatif," tambahnya. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved