Jendela Dunia
Inilah Ambisi Donald Trump Setelah Dinyatakan Kalah dari Joe Biden, Ingin Mendirikan Partai Patriot
Inilah Ambisi Donald Trump Setelah Dinyatakan Kalah dari Joe Biden, Ingin Mendirikan Partai Patriot
SURYAMALANG.COM - Setelah kalah dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump bakal merealisasikan keinginannya mendirikan partai politik.
Dikutip SURYAMALANG.COM dari Kompas.com, nama partai politik yang akan didirikan Donald Trump disebut-sebut bernama Partai Patriot.
Menurut keterangan sumber kepada Wall Street Journal, Trump sudah membicarakan idenya kepada sejumlah pembantu dan sekutu setianya.
Penamaan "Partai Patriot" ini bakal sejalan dengan retorika America First, seperti yang sudah didengungkannya sejak 2016.
Niat membentuk partai politik terjadi setelah posisinya di Partai Republik goyah buntut kerusuhan di Gedung Capitol, 6 Januari.
Baca juga: Ngeri, Mengintip Kekuatan Militer Amerika yang Diklaim Terbaik di Dunia, Ada Jet Siluman dan Nuklir
Baca juga: Viral Video 50 Detik Ungkap Nasib Jack Ma, Dikabarkan Hilang Karena Meninggal Dunia Atau Dipenjara
Baca juga: Harta Rp 4 Triliun Hilang di Tumpukan Sampah, Pemilik Rencana Bikin Sayembara untuk Menemukannya
Sejumlah petinggi Republikan menyebut, Donald Trump bertanggung jawab atas kekacauan yang menewaskan empat pendukungnya dan seorang polisi itu.
Bahkan sekutu terdekatnya, Pemimpin Mayoritas Senat Mitch McConnell, melontarkan kritikan keras kepada si presiden.
McConnell menyatakan, perusuh yang menyerang Capitol "diberi makan oleh kebohongan" dan diprovokasi oleh presiden maupun figur kuat lain.
"Mereka menggunakan ketakutan dan kekerasan untuk menghentikan dan membalikkan sertifikat Kongres atas kemenangan Joe Biden," cetus McConnell.
Sebelumnya, Trump yang masih enggan mengakui kekalahan di Pilpres AS 2020 menyerukan pendukungnya untuk menyerbu ibu kota.
Presiden ke-45 AS tersebut selalu menyatakan bahwa kemenangannya yang gilang gemilang dicurangi, tanpa sekali pun menyertakan bukti klaimnya.
Terlepas dari perseteruan dengan pimpinan Republik, Donald Trump berhasil mempertahankan suara sebagian besar pemilih Republikan.
Terutama, mereka yang tidak aktif secara politik sebelum Pilpres AS 2016, sebagaimana diberitakan Deutsche Welle Rabu (20/1/2021).
Dengan sistem politik AS yang selama ini terbagi dua kutub Demokrat dan Republik, membentuk partai baru bakal menjadi tugas berat baginya.
Meski AS pernah mencatat adanya partai lain, mereka jarang mendapatkan suara yang bisa membuat mereka menjadi pemain penting di pemilu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/presiden-as-donald-trump-berbicara-selama-pengarahan-harian-gugus-tugas-koronavirus.jpg)