Berita Tulungagung Hari Ini
Tak Kordinasi dengan Satgas, Satpol PP Tulungagung Hentikan Pembelajaran Tatap Muka 2 Sekolah Swasta
Satpol PP Tulungagung menghentikan pembelajaran tatap muka di dua sekolah swasta.
Penulis: David Yohanes | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | TULUNGAGUNG - Satpol PP Tulungagung menghentikan pembelajaran tatap muka di dua sekolah swasta.
Penghentian ini berdasar aduan dari masyarakat yang keberatan dengan aktivitas pembelajaran tatap muka di dua sekolah ini.
"Ada aduan warga karena lingkungan jadi ramai dan juga ada keberatan orangtua," terang Kabid Penegakkan Perda dan Perbup Satpol PP Tulungagung, Artista Nindya Putra.
Kedatangan Satpol PP berlaku sebagai bagian Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Tulungagung.
"Kami ingatkan, dilarang melakukan pembelajaran tatap muka dalam bentuk apa pun," ujar Genot, panggilan akrab Artista Nindya Putra.
Pelarangan pembelajaran tatap muka ini berlaku untuk sekolah formal dan nonformal.
Jika larangan ini dilanggar, maka Satgas akan berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Tulungagung, untuk menjatuhkan sanksi.
Larangan ini berlaku hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
"Kedatangan kami hanya mengingatkan, bahwa masih berlaku larangan pembelajaran tatap muka. Secara teknis, Satpol PP baru sekali ini mengingatkan dua sekolah ini," ungkap Genot.
Sementara kepala sekolah yang didatangi Satpol PP Tulungagung, LS, mengaku baru menjajaki praktik untuk siswa kelas XII.
Total ada 16 anak yang praktik, masing-masing 4 siswa jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), 6 siswa jurusan Akuntansi dan 6 siswa jurusan Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran(OTKP).
Sebelumnya semua siswa melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau daring sejak Maret 2020.
"Hari ini kami coba melakukan praktik dalam jumlah terbatas. Ini untuk merespon keluhan orang tua atau wali murid yang mengalami kesulitan praktik daring," ungkap LS.
Ia mengakui tidak berkoordinasi dengan Satgas saat melakukan pembelajaran tatap muka ini.
Praktik tatap muka semata untuk merespon kesulitan praktik daring yang diberlakukan selama PJJ.
Situasi ini mengharuskannya menaikkan semua siswa meski ada yang kurang aktif selama PJJ.
"Kami hanya berharap pandemi Covid-19 segera berakhir dan pembelajaran kembali normal," ucapnya.