Berita Jember Hari Ini
Banjir Sungai Bedadung Jember, 13 Desa dan Kelurahan di 7 Kecamatan Terdampak
Luapan Sungai Bedadung menerabas dan menghancurkan sejumlah bangunan, karena di sisi samping kiri dan kanan badan sungai adalah permukiman padat pendu
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: Dyan Rekohadi
Penulis : Sri Wahyunik , Editor : Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Banjir Sungai Bedadung pada Jumat (29/1/2021) berdampak terhadap 442 KK di Kabupaten Jember.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember, hingga Sabtu (30/1/2021), terdata ada 442 KK yang terdampak.
"Ini hanya satu DAS (daerah aliran sungai) saja yakni Bedadung, berdampak pada warga di 13 kelurahan dan desa di tujuh kecamatan," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo kepada Surya.
Ketujuh kecamatan itu adalah Jelbuk, Kalisat, Pakusari, Patrang, Sumbersari, Kaliwates, dan Rambipuji.
Luapan Sungai Bedadung menerabas dan menghancurkan sejumlah bangunan, karena di sisi samping kiri dan kanan badan sungai adalah permukiman padat penduduk.
Dampak amukan sungai Bedadung itu setidaknya bisa dilihat di tiga kecamatan kota yakni Patrang, Sumbersari, dan Kaliwates.
Ada 13 lokasi terdampak banjir Sungai Bedadung.
"Banyak dampaknya, karena memang membelah (melewati) kota," ujar Heru.
Kerusakan yang ditimbulkan, sejauh ini teridentifikasi, 40 rumah rusak berat, 30 rumah rusak sedang, dua lembaga pendidikan, juga tiga tempat ibadah.
"Kami terus melakukan penyisiran kepada warga terdampak. Juga melakukan pembersihan dan menyalurkan bantuan," imbuh Heru.
Sungai Bedadung merupakan ikon sungai di Kabupaten Jember.
Sungai berbadan lebar ini memanjang melewati sejumlah kecamatan dari hulu sampai hilir.
Hulunya dari Pegunungan Argopuro di Kecamatan Jelbuk, dan hilirnya di muara Laut Selatan Kecamatan Puger.
Sungai ini menjadi ikon dan krusial, karena membelah atau melewati kawasan perkotaan Jember.
Kawasan permukiman padat penduduk mengapit sungai tersebut.
Bahkan di beberapa titik, jalur sungai tidak terlihat karena berada dikelilingi permukiman padat penduduk.
Kawasan yang terdampak berada di bibir atau dekat sungai tersebut.
Heru menyebut, debit DAS Bedadung tinggi akibat curah hujan tinggi di hampir semua wilayah DAS Bedadung.
Kampus IAIN Jember Terdampak
Kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember termasuk salah satu tempat yang terkena banjir Sungai Bedadung, Jumat (29/1/2021) malam.
Gedung Teater IAIN Jember menjadi lokasi terparah terdampak banjir. Sebab, air menjebol pintu dan kaca pintu ruangan tersebut.
Masjid yang sedang dibangun juga terdampak banjir, begitu juga replika Ka'bah yang dipakai kegiatan manasik haji.
"Yang paling parah sejauh ini Gedung Teater itu. Masjid yang sedang dibangun dan replika Ka'bah juga terkena banjir," ujar Rektor IAIN Jember Prof Babun Suharto, Sabtu (30/1/2021).
Gedung Teater kemasukan air sekitar pukul 21.00 Wib. Ketika itu, sedang ada kegiatan kepramukaan di tempat tersebut.
Dari beberapa video yang beredar, air terlihat menjebol pintu ruangan tersebut.
Sementara, beberapa orang berada di dalam ruangan itu dan menyelamatkan diri di deretan kursi yang berada di sisi lebih tinggi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Banjir di dalam kawasan IAIN Jember, juga dampak meluapnya Sungai Bedadung. Karena kampus itu memang berada di dekat sungai yang membelah Kota Jember itu.
"Paska banjir ini, kami akan lakukan langkah-langkah dan komunikasi dengan sejumlah pihak. Minimal ada pemasangan bronjong nanti," imbuh Babun.
Dia berharap, tidak ada lagi luapan ke titik yang menjadi perluasan kampus IAIN tersebut.
Karena, di tempat itu berdiri sejumlah bangunan seperti Gedung Teater itu, masjid, miniatur Ka'bah, juga asrama mahasiswa.