Kesaksian Dokter Forensik Otopsi Mayat Wanita Hamil Korban Pembunuhan: Kok Ada Anak Lari-lari

Inilah kesaksian dokter forensik otopsi mayat wanita hamil korban pembunuhan beberapa tahun silam. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews dan YouTube Denny Darko
Ilustrasi wanita hamil dan potret dr. Hastry 

SURYAMALANG.COM - Inilah kesaksian dokter forensik otopsi mayat wanita hamil korban pembunuhan beberapa tahun silam. 

Seorang dokter forensik RS Polri Kramat Jati menceritakan pengalamannya saat melakukan otopsi mayat wanita hamil korban pembunuhan.

Dari kesaksian dokter forensik, dirinya merasa seperti melihat ada anak lari-lari yang seolah menjadi petunjuk baginya dalam melakukan otopsi jasad seorang wanita hamil korban pembunuhan.

Pengalaman ini terjadi kepada seorang dokter ahli forensik, Kombes Pol. Dr.dr. Sumy Hastry Purwanti, Sp.F yang mengotopsi wanita korban pembunuhan bernama Hilda Hidayah.

Kesaksian Dokter Forensik Otopsi Mayat Wanita Hamil Korban Pembunuhan: Kok Ada Anak Lari-lari
Kesaksian Dokter Forensik Otopsi Mayat Wanita Hamil Korban Pembunuhan: Kok Ada Anak Lari-lari (YouTube Denny Darko)

Kronologi Cewek 19 Tahun Lompat dari Motor, Janji Diberi Pekerjaan Tapi Malah Dibawa ke Persawahan

4 Fakta Video Viral Buaya Ditombak dan Jadi Tontonan Warga, Sang Pawang Terancam 5 Tahun Penjara

Reaksi Kurir Antar Paket ke Rumah Mantan Pacar, Awalnya Syok, Endingnya Tak Terduga, Kisahnya Viral

Keberadaan Ningsih Tinampi Saat Ini Pergi ke Turki, Anak Buah yang Ditinggal Kini Ganti Profesi

Hilda adlaah seorang korban pembunuhan oleh kekasihnya sendiri yang mana jasadnya ditemukan di taman kota Tol Jagorawi, Minggu (7/4/2019) silam. 

Meski saat ini kasus sudah terpecahkan, ternyata ada kisah terpendam dari ahli forensik di ruang otopsi di balik terungkapnya kasus mayat wanita hamil tua yang jasadnya dibuang di Tol Jagorawi.

Kesaksian dr. Hastry ini terekam dalam sebuah video di YouTube Denny Darko, Minggu (31/1/2021).

dr. Hastry yang saat itu melakukan proses otopsi kepada jasad Hilda bercerita mulanya ia tak mengetahui Hilda sedang hamil.

Sebab, saat jasadnya diserahkan ke tim forensik, dr. Hastry berpikir jasadnya sudah membengkak karena membusuk.

Namun belakangan, dr. Hastry mengaku seperti diberi petunjuk Tuhan melalui sosok anak kecil yang datang ke ruangan otopsi.

Sosok anak kecil tak kasat mata itu berlarian di ruang otopsi jenazah.

"Ada anaknya lari-lari, ternyata dia (korban) hamil sembilan bulan," ucap dr. Hastry dikutip dari YouTube Denny Darko, Minggu (31/1/2021).

dr. Hastry melanjutkan, kasus ini sempat menjadi beban pikirannya selama setahun hingga akhirnya berhasil terungkap sosok pelakunya.

dr. Hastry saat berbincang dengan Denny Darko
dr. Hastry saat berbincang dengan Denny Darko (YouTube Denny Darko)

"Jadi beban pikiran ya kasus ini, yang lain alhamdulilah udah terungkap," ucapnya.

"Kenapa dok terbebani? Apa karena wanita terus hamil? Merasakan secara langsung energi si anak itu tadi?" tanya Denny Darko.

"Iya, iya waktu itu kan si jenazahnya sudah dalam keadaan membusuk, jadi saya mikir jasadnya besar semua gak tahu kalau dia hamil,"

"Tapi kok saya lihat kayak ada anak lari-lari, ternyata pas saya buka hamil kan," sambung dr. Hastry.

Lanjut dr. Hastry, ia menganggap hal yang dilihatnya sebagai sebuah petunjuk.

"Kayak dikasih petunjuk gitu, saya kepikiran terus kalau belum terungkap," ucapnya.

Setelah mengotopsi jenazah Hilda dan memberitahu segala temuannya kepada penyidik, dr. Hastry bersyukur kini kasus tersebut terungkap.

Ia kagum dengan keuletan penyidik selama setahun berjuang keras menangkap pelaku.

"Penyidik itu ulet banget, ulet untuk mengejar korban itu siapa. Kalau sudah terungkap identitasnya kan polisi akan mudah," tutur dr. Hastry.

Berikut video selengkapnya:

Dibunuh Pacar

Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar pelaku pembunuhan Hilda Hidayah tak lain ada Hendra Supriyatna alias Indra (38).

"Pelaku awalnya berpacaran dengan korban. Saat berpacaran si korban masih gadis, sementara pelaku sudah berkeluarga," kata Saiful dikutip dari Tribun Jakarta.

Indra sendiri sudah memiliki keluarga dan anak.

Hal itu membuat keluarga Hilda Hidayah tak merestui hubungan mereka berdua.

Meski begitu, Hilda Hidayah dan Indra tetap saja melanjutkan hubungan mereka.

Kakak ipar Hilda, Abdun (45) menuturkan keduanya terus merahasiakan hubungan lalu memutuskan tinggal bersama di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

"Desember 2018 pihak keluarga dapat kabar kalau mereka sudah menikah siri dan tinggal bersama. Setelah nikah siri Hilda enggak ngasih kabar lagi ke keluarga," ujar Abdun.

Indra yang merupakan sopir bus ini mengaku membunuh Hilda Hidayah pada 3 April 2019

Indra lalu membuang jasad Hilda Hidayah di taman kota Tol Jagorawi.

Saat dieksekusi Hilda Hidayah tengah mengandung sembilan bulan, anak hasil hubungan mereka berdua.

"Sudah sekitar satu tahun berhubungan. Awalnya enggak niat membunuh, tapi karena dia minta pertanggungjawaban (menikah secara hukum) saya kesal," kata Indra di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Rabu (16/12/2020).

Meski saat kejadian Indra dan Hilda sudah tinggal satu atap mengontrak di kawasan Cikarang, Kabupaten Bekasi pelaku menolak menikahi korban secara hukum.

Alasannya sebelum berhubungan dengan Hilda, Indra yang kini beralih pekerjaan jadi sopir ekspedisi barang sudah berkeluarga dan memiliki anak.Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar menuturkan Indra membunuh lalu membuang jasad Hilda dibantu Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil (20).

"Pas membunuh itu saya tahu dia sudah hamil. Kalau selama tinggal ngontrak kadang saya pulang nemuin dia. Karena kan saya juga sudah punya keluarga," ujarnya.

Kapolsek Makasar Kompol Saiful Anwar menuturkan Indra membunuh lalu membuang jasad Hilda dibantu Muhammad Qhairul Fauzi alias Unyil (20).

Unyil yang ditangkap Tim Rajawali Polrestro Jakarta Timur pada Senin (14/12/2020) merupakan kernet saat Indra masih menjadi sopir bus Mayasari.

"Saat korban hamil lima bulan dia sudah meminta untuk disahkan pernikahannya, tapi pelaku menolak. Sebelum kejadian korban dan pelaku sudah sering bertengkar karena masalah ini," tutur Saiful.

Pertengkaran mencapai puncaknya pada 3 April 2019 lalu, Indra membunuh Hilda menggunakan balok kayu pengganjal pintu bus Mayasari yang dikemudikannya.

Saiful menuturkan taman kota Tol Jagorawi dipilih jadi lokasi pembuangan jasad karena lokasinya jauh dari permukiman warga dan sepi.

"Saat ditemukan korban tidak membawa identitas apa pun sehingga kita sempat kesulitan mengungkap kasus. Setelah identitas korban terungkap pelaku berhasil kita tangkap," lanjut dia.

Indra dan Unyil kini sudah mendekam di sel tahanan Mapolsek Makasar, keduanya berhasil ditangkap setelah identitas Hilda terungkap pada Senin (14/12/2020).

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved