Derita Amir Bocah Termenung di Jeruji Besi Sebelum Tewas di Bak Mandi, Tetangga Dengar Suara Tangis
Ini kisah Amir, bocah 7 tahun yang termenung di balik jeruji besi sebelum tewas di bak mandi, tetangga mengaku sering dengar suara tangis
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Seorang bocah bernama Amir berusia 7 tahun tewas di bak mandi rumahnya diduga akibat penyiksaan orangtua tiri.
Sebelum Amir ditemukan meninggal dunia, seorang tetangga mengaku sering mendengar suara tangis bocah tersebut.
Bahkan sebelum meninggal Amir tampak menunjukkan gelagat aneh dan lari ketakutan disapa tetangganya.
Kisah Amir alias AM viral setelah salah satu kerabatnya mengunggah foto AM sebelum meninggal.
Foto AM tersebut diabadikan tetangga yang sempat melihatnya termenung di balik jeruji besi rumahnya.
• Tubuh Montok Zaskia Gotik Usai Melahirkan Terekspos di Tengah Jalan, Digoda Sirajuddin Mahmud
• Detik-detik Gadis Mojokerto Bisa Kabur saat Diperkosa & Diseret ke Semak-semak, Nekat Lakukan Ini
• Kabar Indriani Hadi Mantan Istri Sahrul Gunawan, Menolak Dipoligami & Pilih Cerai, Nasibnya Berubah
• Pengakuan Nunung Sering Selingkuh hingga Dipergoki Iyan Sambiran, Ungkap Alasan Masih Dimaafkan
Menurut keterangan tetangga, foto itu diambil sehari sebelum AM ditemukan tewas di bak mandi.
Ketika itu, tetangga mendapati bocah berusia 7 tahun tersebut termenung dan saat disapa AM langsung lari seperti orang ketakutan.
Tak sepatah kata keluar dari mulut AM menceritakan apa yang tengah terjadi kepadanya.
Hingga akhirnya tersiar kabar bocah malang itu meninggal dunia di kamar mandi rumahnya.
Diduga AM dianiaya oleh orangtua tirinya di Taman Krubong Jaya, Melaka, Malaysia.
Setelah kematian AM, akun Instagram bernama @tuhfahnazira yang diduga kerabat korban membagikan cerita pengakuan tetangganya.
'Allah buat hati tetangga untuk mengambil foto adik untuk buat snap adik dengan raut wajah A*** yang seakan banyak yang A*** pendam dalam hati
Tetangga A*** bercerita, dia menyapa A*** yang sedang termenung, setelah itu A**** lari masuk ke dalam rumah.
Kakak terkejut dan merasa aneh, karena A*** memang sifat orang peramah dan mudah berkawan dengan orang berusia lebih tua dari usianya' tulis akun @tuhfahnazira melalui Instagram Story Minggu, (31/1/2021).
Menurut keterangan akun @tuhfahnazira, AM sebelumnya dikenal sebagai anak yang ceria.
'Siapa yang kenal A*** sebelum ini, pasti tahu sifat keceriaannya.
Kakak dapat tahu cerita ini dari tetangga A*** di kantor polisi, bila kakak lihat tanggal pengambilan gambar ini, pada 29/12/2020, sehari setelah A*** ulang tahun 28/12/2020'
Kalau rencana kami satu keluarga memang ingin datang menjenguk A***, tapi ada halangan.
Hm, melihat gambar ini kakak merasa tambah sedih, melihat raut wajah adik, apa yang adik pikirkan masa ini?
Apakah adik sedih karena kita tidak merayakan ulang tahun adik? adik kami minta maaf tahu,
Di surga nanti adik carilah kami semua tahu, nanti di sana kita bahagia bersama-sama, adik syurga kakak,' jelas akun @tuhfahnazira di Instagram Story.
Sementara itu, melansir dari Astro Awani (30/1/2021) tetangga AM menyebut, korban sering menangis dan berteriak dari dalam rumah.
Tetangga menduga AM sering dianiaya oleh ibu dan ayah tirinya.
Tetangga berusia 43 tahun yang tidak ingin disebutkan namanya, mengaku terkejut dengan kabar kematian AM karena disiksa keluarganya sendiri.
"Sebelum ini memang sering mendengar anak-anak itu menangis.
Namun saya tidak berpikir apa-apa, karena anak kecil memang kebiasaannya menangis.
Sehingga saya anggap biasa saja.
Tetapi ketika ambulans datang, saya segera keluar rumah dan diberitahukan oleh ayah tiri A***, bahwa anaknya meninggal dunia akibat lemas.
Saya juga melihat ibu korban duduk di atas sofa menangis.
Saya sempat bertanya kepada tim medis yang hadir, mereka mengatakan anak itu sebenarnya sudah lama meninggal," katanya.
Pasca AM tewas, kedua orangtua tirinya ditahan selama tujuh hari atas dugaan penganiayaan terhadap bocah berusia tujuh tahun hingga tewas dalam insiden di Taman Krubong Jaya, Melaka, Malaysia.
Tetangga pun mengatakan AM sering melihat bocah malang itu melamun sendirian.
"Anak saya semua sudah besar dan menyayangi anak-anak.
Suatu hari kami melihat korban melamun di balik jeruji besi di depan rumah kami dan saya mengambil fotonya.
Anak saya melambaikan tangan dan mengajak ngobrol dengannya.
Namun dia tidak menjawab dan langsung masuk ke rumah.
Bahkan dengan orang tuanya pun kami jarang bicara," katanya seperti dilansir via Serambinews.com artikel 'VIRAL Foto Bocah Termenung di Balik Jeruji Besi Sebelum Meninggal di Bak Mandi, Begini Kata Keluarga'.
- Kisah serupa: orangtua tiri tersinggung dengan ucapan anak
Kisah serupa juga dilakukan pria di Medan, Sumatera Utara, berinisial R.
R telah ditangkap polisi usai membunuh dua anak tirinya masing-masing berinisial IF (10) dan RA (5).
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko mengatakan pelaku R membunuh kedua korban yang merupakan kakak beradik itu pada Jumat (19/6/2020).
Sebelum melakukan pembunuhan, Riko menjelaskan, awalnya pelaku bersama kedua anaknya menonton televisi bersama.
Saat itu, kedua anak tirinya meminta dibelikan es krim. Tapi permintaan itu tidak dikabulkan. Pelaku beralsan karena tidak mempunyai uang.
"Setelah itu, anaknya bilang ayah pelit, kemudian mereka meminta ibunya untuk mencari ayah yang baru," kata Riko.
Demikian fakta tersebut disampaikan polisi berdasarkan pengakuan tersangka R saat ditangkap setelah menghabisi nyawa anak tirinya.
Lebih lanjut, Riko mengatakan, tempat kejadian perkara atau TKP terjadi di sebuah rumah kontrakan tersangka yang terletak di Jalan Brigjen Katamso, Gang Abadi, Medan.
Menurut Riko, peristiwa pembunuhan dilakukan ketika ibu korban berinisial F mengantarkan kedua anaknya ke rumah neneknya pada pagi hari di Gang Ksatria, Ksatria, Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun.
Setelah itu, ibu korban berangkat kerja pada Jumat pagi. Sore harinya, kedua korban pulang ke rumah kontrakan tersangka yang letaknya tidak jauh dari rumah neneknya.
Saat berada di rumah, kedua korban dan pelaku menonton televisi bersama. Saat mempunyai kesempatan bersama itulah, pelaku nekat menghabisi nyawa kedua bocah tersebut.
Caranya, kata Riko, pelaku memegang tengkuk kedua bocah malang tersebut. Lalu kepala kedua korban diadu oleh pelaku.
Setelah memeriksa nadi dan nafas kedua anak tersebut, R langsung membuang kedua bocah itu di samping sekolah Global Prima lewat lorong sebelah rumahnya.
Setelah membunuh dua anak tirinya, R mengirimi pesan singkat kepada istrinya berinisial F lewat Facebook. Isi pesannya, R mengaku sudah membunuh dua anaknya IF dan RA.
Dalam pesannya itu pula, R mengaku telah membuang kedua jasad bocah tersebut ke parit yang berada di samping gedung sekolah.
“Kedua jenazah korban itu ditutup dengan triplek dan karton,” kata Riko dilansir dari KompasTV.com artikel 'Pengakuan Pria Pembunuh 2 Anak Tiri Saat Nonton TV, Sakit Hati Korban Minta Ayah Baru pada Ibunya'.
