Berita Batu Hari Ini
DLH Batu Belum Rampung Perbaiki TPA Tlekung, Lindi Sampah Sampai Menetes ke Aliran Sungai
DLH Batu masih melakukan perbaikan pada lokasi dugaan bocornya cairan sampah atau lindi di TPA Tlekung
Penulis: Benni Indo | Editor: isy
SURYAMALANG.COM | BATU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batu masih melakukan perbaikan pada lokasi dugaan bocornya cairan sampah atau lindi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Senin (15/2/2021).
Kepala DLH Batu, Aris Setiawan saat dikonfirmasi menerangkan, pekerjaan untuk menutup tempat bocornya lindi masih belum selesai.
“Mulai beberapa hari yang lalu, sampai sekarang lagi on progress tahap pembenahan. Kami lagi pembenahan terus sampai sekarang. Mulai tadi pagi, tiap hari kami lakukan pembenahan,” ujar Aris, Senin (15/2/2021).
Aris tidak menjelaskan detail berada di mana tepatnya lokasi bocoran lindi.
Ia hanya mengatakan kalau lindi menetes dari sel sampah yang ada di atas.
Perbaikan dilakukan juga untuk meminimalisir dampak masuknya lindi ke aliran sungai.
“Kami meminimalisir dampak adanya lindi masuk ke aliran sungai. Masih kami cek lagi dari sumur pantaunya. Intinya kami pantau terus jangan sampai terjadi tetesan lindi ke sungai. Kami tidak tahu apakah merembes ke dalam tanah, tapi jangan sampai itu terjadi,” terangnya.
Ia juga menerangkan adanya uji lab di Perum Jasa Tirta 1. Hingga saat ini, DLH masih menunggu hasil uji lab tersebut.
“Dari hasil uji lab itu, akan kami ambil langkah-langkah. Ya, mohon waktu dulu,” paparnya.
Setelah uji laboratorium keluar, DLH akan membuat standar operasional penanganan sampah ketika di musim penghujan.
Selain berpatokan pada hasil uji laboratorium, DLH juga akan berkonsultasi dengan akademisi Institut Teknolog Sepuluh Nopember Surabaya atau ITS.
“Saya juga akan komunikasi dengan tim ahli besok. Rekomendasi apa saja yang akan diberikan dari tim ahli ITS. Besok konsultasi dengan ITS,” jelasnya.
Sejauh ini belum ada laporan adanya warga yang terdampak akibat pencemaran air sungai di kawasan Desa Tlekung dan Junrejo.
Aris mengatakan kalau aliran sungai yang tercemar tidak untuk konsumsi warga.
“Tidak ada laporan warga terdampak karena sungai bukan untuk konsumsi dan mandi,” katanya.
Aris belum bisa memberikan imbauan kepada masyarakat untuk saat ini.
Pihaknya baru akan memberikan imbauan setelah berkonsultasi dengan akademisi ITS.