Kiprah Peretas Korea Utara Sita Perhatian Dunia, Bermula dari Aksi Balas Dendam Film The Interview
Peretasan diduga dilakukan sebagai aksi balas dendam atas film satir The Interview yang mengejek Kim Jong Un.
SURYAMALANG.COM - Pasukan peretas Korea Utara sedang menyita perhatian dunia.
Baru-baru ini muncul laporan dari Badan Intelijen Korea Selatan bahwa peretas Korea Utara mencoba mencuri data vaksin Pfizer-BioNTech.
Badan Intelijen itu memberi tahu parlemen bahwa peretas Korea Utara mencoba mencuri formula pembuatan vaksin Pfizer, kata anggota parlemen Ha Tae-keung kepada para wartawan setelah sidang tertutup, dikutip dari AFP.
Korea Utara dikenal memiliki ribuan personel peretas terlatih yang telah menyerang perusahaan, institusi, dan para peneliti di Korea Selatan serta tempat lain.
Sebelum kasus ini, PP melaporkan peretas Korea Utara pada pekan lalu karena diduga telah mencuri lebih dari 300 juta dollar AS (Rp 4,18 triliun) dalam bentuk kriptokurensi untuk mendanai program senjatanya.
Pereta Korea Utara juga pernah meretas lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan untuk meraup dana bagi pengembangan nuklir dan rudal Pyongyang, tulis dokumen PBB yang dikutip AFP.
Disebutkan pula bahwa mayoritas uang didapat dari dua pencurian akhir tahun lalu.
Kemampuan perang dunia maya Pyongyang mulai menyita atensi dunia pada 2014 setelah dituduh meretas Sony Pictures Entertainment.
Peretasan diduga dilakukan sebagai aksi balas dendam atas film satir The Interview yang mengejek Kim Jong Un.
Ulah hacker membuat beberapa potongan film bocor meski belum tayang, dan banyak dokumen rahasia lainnya yang disebar secara online.
Peretas Korut juga dituduh melakukan pencurian besar-besaran senilai 81 juta dollar AS (Rp 1,13 triliun) dari Bank Sentral Banglades, serta mencuri 60 juta dollar AS (Rp 836,5 miliar) dari Bank Internasional Taiwan.
Peretas Korea Utara juga disalahkan atas serangan siber global ransomware WannaCry 2017, yang menyerang sekitar 300.000 komputer di 150 negara.
Ransomware itu mengenkripsi file pengguna dan menuntut tebusan ratusan dollar dari pemiliknya agar bisa mendapatkan datanya lagi.
Pyongyang membantah tuduhan itu, dengan berkata "tidak melakukan apa-apa dalam serangan siber".
Hingga berita ini diunggah BIN Korsel belum berkomentar tentang laporan peretasan data vaksin Pfizer oleh peretas Korea Utara.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kiprah Hacker Korea Utara, Curi Uang Triliunan Rupiah sampai Retas Vaksin Pfizer", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/global/read/2021/02/17/070000970/kiprah-hacker-korea-utara-curi-uang-triliunan-rupiah-sampai-retas-vaksin?page=all#page2